My Teacher

559 50 4
                                    

Noze menghembuskan nafasnya kasar saat mendengar suara gaduh yang saat ini akan dimasukinya. Ia membenci hal yang membuatnya merasa tak nyaman seperti ini, tapi ini adalah kewajibannya. Menjadi guru adalah keinginannya sejak kecil dan dia sudah meraih cita citanya sekarang. Tangan kecilnya memegang gagang pintu dan membukanya, membuat semua perhatian siswa tertuju ke arahnya. Dengan santai Noze berjalan menuju mejanya. Netranya menyapu ruang kelas tersebut dan menemukan seorang yang tengah menelungkupkan kepalanya diatas meja. Sepertinya tak menyadari kedatangannya.

"Lee Chaeyeon haksaeng, apa kau akan tetap tidur dikelasku" Noze mengeraskan suaranya, membuat orang yang dipanggil segera menengakan badannya.

"Tidak saem"Chaeyeon menjawab datar.

"Baiklah, kita mulai pelajaran hari ini"

Chaeyeon dengan malas menulis dibukunya. Dia sebenarnya masih sangat mengantuk tapi ia tak ingin ditegur karena tidur didalam kelas dan berakhir dirinya dihukum. Dan alasan besarnya adalah tak ingin membuat guru muda didepannya marah. Chaeyeon tak suka mendapat omelan dari guru cantiknya itu.

Dia terlihat sangat lelah, jangan bilang jika Rozalin mengajaknya menari sepanjang waktu.

Bel berbunyi. Noze segera membereskan barang barangnya dan bersiap untuk keluar kelas. Sedangkan Chaeyeon berbincang dengan teman sebangkunya.

"Eey lihat wajahmu itu, terlihat sangat menyeramkan" Yena berbicara sambil menunjuk wajah Chaeyeon.

"Jangan bicara padaku duck, aku ingin tidur setelah ini" balas chaeyeon malas.

"Yak kau akan pergi ke perpus?"

"Tidak, aku akan ke roftoop itu jauh lebih tenang"

Chaeyeon berjalan meninggalkan kelasnya, dan tujuannya sekarang adalah roftoop sekolah yang jarang dikunjungi oleh siswa. Lagipula siapa yang ingin pergi ke tempat tinggi seperti itu. Mereka jauh lebih suka berada dikantin mengisi perut mereka yang menggelegak sejak pagi.

"Baiklah mari tidur"
Chaeyeon membaringkan badannya disofa. Ini adalah sofa yang diangkut sendiri oleh teman bebeknya. Dengan susah payah mereka meletakkan sofa disini.

"Kali ini apalagi Chae?"

Chaeyeon mengerang dalam hati mendengar suara merdu tersebut masuk ke telinganya. Ia menyipitkan matanya pada orang yang berdiri didepannya.

"Rozalin mengajakmu menari sepanjang malam, atau bermain game dengan Yeri dan Emma"

"Tidak keduanya eonnie" jawab Chaeyeon singkat.

"Lalu? Kenapa kau tertidur dijam pelajaran ku"

"Aku membantu Chaeryeong tadi malam, eonnie tahu dia sangat rewel jika tugasnya tak selesai kan"

Noze menghela napasnya

"Kau bisa meminta tolong padaku juga"

"Aku tidak ingin kau kelelahan"
Chaeyeon berucap sambil memeluk Noze yang kini sudah duduk disampingnya. Sudah dua hari dia tak memeluk kesayangannya ini.

"Apa kau ingin tidur?"
Chaeyeon menganggukkan kepalanya, Noze lalu menepuk pahanya dan membaringkan kepala Chaeyeon diatas pangkuannya.

"Aku akan membangunkamu jika bel sudah berbunyi"

Noze memainkan surai coklat Chaeyeon. Mengelus lembut sesekali mencubit pelan pipi Chaeyeon yang menggemaskan.
Pikirannya menerawang jauh saat pertemuan pertama mereka disalah satu studio dance. Kehebatan tarian Lee Chaeyeon langsung membuat semua orang bersorak. Apalagi dia menjadi salah satu yang termuda saat itu. Jihye sendiri langsung mengagumi sosok tersebut. Ia pikir Chaeyeon adalah orang yang sombong mengingat kemampuannya diatas rata rata, tapi semua itu terbantahkan dengan sifatnya yang humble kepada orang disekitarnya.

Story Of Love || ChaeZe✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang