Malam ini taman lengan dari biasanya. Aku duduk sendirian melepas penat. Pikiranku sudah penuh, kakiku juga sudah mulai letih berjalan seharian
10 menit yang lalu, setelah sebuah pesan masuk keponselku, aku mulai gelisah, bingung harus melakukan apa berdiam diri sendirian disini
Tiba tiba dari sudut kiri dibawah lampu taman itu terdengar suara gemerisik dan langkah kaki menuju lorong didekatku
Aku menoleh memandang kearah sumber suara dan ternyata itu teman dekatku yang baru saja pulang kursus
Sembari membawa tas berisi biola, ia berjalan menuju lorong tersebut
"Hei Mei!" Panggilku sembari beranjak dari duduk dan berlari mendekatinya
Mei berhenti namun tidak memutar tubuhnya menghadapku. Sedikit aneh, tapi mungkin Mei kelelahan setelah kursus
"Bagaimana kursusmu? Apakah berjalan dengan lancar? Kau tidak memutuskan senar biola mu lagi 'kan?" aku sedikit terkekeh menganggap itu lolucon biasa
Hening, tidak ada balasan sama sekali dari Mei. Ia masih saja berdiam ditempat, tidak memandang ku seperti biasa
Aku mulai curiga dengan perlakuan Mei sekarang, ini tidak seperti Mei yang ku kenal
"Mei? Kau baik baik saja?" Tanyaku khawatir
Terdengar suara tetesan air yang jatuh ke bawah namun air tersebut tidak seperti air biasa "darah? Ini darah?"
Tiba tiba Mei menolehkan kepalanya perlahan dan memandangku dengan cukup menakutkan "Rion... aku baik baik saja"
Tubuh Mei mendadak ambruk dan berakhir kepalanya menggelinding jauh dari tubuhnya
Aku terdiam tidak tau harus melakukan apa, ternyata pesan itu benar kalau Mei sudah dibunuh oleh sang pengirim pesan tersebut
Kakiku lemas tidak dapat digerakkan dan aku pun menjatuhkan diri didepan tubuh Mei yang digenangi darah
Mencoba memanggil polisi ataupun ambulan namun tidak bisa, tubuhku bergetar hebat dan aku hanya bisa berteriak sekeras mungkin memohon seseorang dapat menolong Mei saat ini
Berkali kali ku berteriak meminta tolong, akhirnya beberapa orang yang kebetulan masih berada diluar pun menolong Mei dan langsung membawanya menuju rumah sakit
Sementara, aku diminta untuk pulang karena hari sudah sangat larut untuk seorang gadis berada diluar rumah sendirian
Aku berjalan menuju rumahku yang berada di ujung lorong dengan perlahan sembari memikirkan apa yang telah terjadi pada Mei
Beberapa menit berjalan akhirnya aku pun sampai dirumah, rumah yang aku tinggali seorang diri
Sepi, senyap, sunyi, hal itu yang terus saja aku alami setiap hari tanpa ada seseorang yang menemaniku disini
Menukar pakaianku dan memutuskan untuk langsung tidur dengan selimut yang menutupi hampir seluruh tubuhku
Menutup mata dan mencoba untuk pergi menuju alam mimpi
Sampai tiba tiba aku mendengar suara seperti ada sesuatu yang menggaruk pintu kamarku
Aku membuka mata dan memang benar suaranya terdengar sangat jelas ditelingaku
Aku juga tidak ingat memiliki kucing ataupun hean peliharaan, dan sepertinya mustahil hewan liar masuk kerumah secara tiba tiba
Bukan hanya suara garukan saja, aku juga mendengar jeritan seorang wanita dari balik pintu
Lampu kamarku mendadak mati dan menyisakan sedikit cahaya dari celah jendela kamar
Lemari pakaianku juga mendadak bergerak gerak begitu juga dengan pintu lemarinya yang terbuka dan tertutup secara kasar
Ingin berteriak namun aku tidak bisa, seakan ada sesuatu yang menahan pita suaraku
Aku sengaja terbatuk dan terus terbatuk sampai mulutku mengeluarkan cairan berwarna merah yang begitu banyak diatas selimut, seketika kepalaku terasa sangat sakit
Sekejap lampu kamarku kembali menyala dan suara garukan serta teriakan pun sudah tidak terdengar lagi ditelingaku
Awalnya aku kira semua gangguan itu berhenti setelah lampu kembali menyala, tapi ternyata aku salah
Bahkan bertepatan saat lampu menyala, dihadapanku ada satu sosok yang sangat aneh berdiri diatas tubuhku
Sosok itu sangat besar dan tinggi, mungkin kepalanya sudah menyentuh langit langit kamarku
Aku ingin berteriak namun tetap saja tidak bisa, suaraku mendadak hilang dan aku tidak bisa mengeluarkan sedikitpun suara dari mulutku
Terdiam, hanya itu yang aku bisa lakukan. Namun sosok tersebut tidak melepas pandangannya dariku
Tubuhku bergetar, kakiku lemas sampai aku tidak dapat merasakan kakiku lagi. Aku benar benar takut melakukan sesuatu
Apa mungkin hidupku akan berakhir disini?
"Cut!"
"Kerja bagus semuanya"
Sutradara bangkit dari duduknya dan memberi tepuk tangan. Akhirnya pengambilan film ku selesai setelah sebulan lebih
"Kerja bagus Rion, kau benar benar membuatnya seakan seperti nyata" aku tersenyum bangga, tidak sia sia latihanku selama ini "terima kasih sutradara"
"Setelah ini kita akan mendatangi makam Mei, jangan beritau dirinya kalau aku memujimu, Rion" gurau sutradara yang berakhir terkekeh sebelum akhirnya pergi meninggalkan ku
Hampir seluruh dari film yang aku perankan ini adalah kenyataan yang benar benar aku alami sendiri
Mei meninggal dengan cara yang sama seperti di film tersebut
Dan sebenarnya Mei adalah korban ke 13 dari sang pengirim pesan tersebut dan semua anggota keluarga beserta teman dekatku menjadi korban
Apa mungkin aku akan menjadi korban selanjutnya si pengirim pesan?
Entahlah, tidak ada yang mengetahuinya
✦.₊˚.༄
Selesai sudah tugas Rion yeyy
CapekDisuru mikir malah ngarang
Giliran disuru ngarang malah mikirSiapa itu?
Saya bang!Dahlah Rion capek, soalnya besok mau dikumpul tugasnya
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian okay
Arigatou gozaimasu
[786 words]
KAMU SEDANG MEMBACA
Alone✔
Random[Complete] Sebenarnya ini cuma tugas dari guru mapel Viyen, tapi Viyen pengen publish ke sini juga sih Gak ada maksud lain Viyen publish ini Cuma iseng publish aja ──────────────────────────✦.₊˚.༄ Oneshoot' Pandangan orang pertama Maaf kalau bahasan...