Until Can't Walk Properly

627 26 10
                                    

Catatan Author;

One Piece milik Eiichiro Oda. Author hanya berhak atas jalan ceritanya.

WARNING! Ini AceSabo. Female Sabo. Lalu... apa lagi ya? Oh ya, anggaplah ini bagian 'panas' dari fanfiksi 'Fate Brings Me Back To You' yang sebelumnya (saya post menggunakan bahasa Indonesia. Saya belum sempat menerjemahkannya (lebih tepatnya belum berniat karena saya lebih nyaman dengan bahasa Indonesia).)

Tenang, fanfiksi ini full pwp AceSabo, jadi tidak perlu membaca fanfiksi sebelumnya. Saya post ini menggunakan bahasa Inggris karena... entahlah, untuk sesuatu yang 'panas' seperti ini saya lebih nyaman menggunakan bahasa Inggris. Oh, tentunya akan ada kesalahan tata bahasa karena Inggris bukanlah bahasa asal saya.

Typo, tidak jelas (dan juga mungkin kurang panas bagi beberapa orang). FULL NSFW. Fanfiksi ini diketik dalam rangka mengikuti event bulanan Fanfiction Addict dengan tema PWP di bulan November ini.

Oke, Happy Reading!

Catatan Penerjemah;

Astaga, aku sangat menyukai fanfiksi ini, jadi aku menerjemahkannya. (Yah, walaupun author aslinya memang orang indo juga hahaha)

.

.

.

Punggung bertato menempel pada dinding yang dingin. Air hangat terus mengalir dari atas kepala mereka ketika kemaluannya dihisap oleh bibir merona. Desah tertahan terdengar bersamaan dengan suara tetesan air yang mencoba menutupi kegiatan seksual mereka dari telinga orang luar.

"Ah-Sabo!" Ace mengigit bibir ketika merasakan hangatnya tenggorokan dan mulut Sabo yang menggoda. Tangannya meremas erat rambut pirang panjang yang basah karena aktivitas mandi mereka sebelumnya. "Ya—ah! Begitu—sedot seperti—nnh—itu!"

Pinggulnya bergerak dan menyetubuhi mulut gadis di bawahnya, mencoba untuk tidak kehilangan kendali dan bergerak brutal ketika dinding hangat itu menegang dan hampir meremas kuat kemaluannya. Mereka sama-sama tahu bahwa ini adalah kali pertama keduanya.

"Uh—oh! Sangat bagus—ah! Sabo—aku—ah-ah!"

Ace menarik keluar hingga tersisa kepala penisnya di dalam mulut Sabo, kemudian menatap wajah gadis itu yang tidak kalah merah. Bibirnya agak bengkak dan tetesan air yang mengalir dari rahangnya hingga tenggorokannya yang bergerak menelan hingga turun di antara payudara empuk yang terlihat luar biasa membuat Ace semakin tegang dan dia merasa bisa keluar kapanpun.

Gadis itu tersenyum di sudut bibirnya, kemudian bergerak menelan kemaluan Ace lagi hingga ujung.

"Ya—ah, begitu. Gadis pintar—ah! Buka mulutmu lebar-lebar dan ambil kemaluanku—uh-ah!" Napasnya terengah saat menggerakan kemaluannya yang besar dan tebal kedalam mulut licin dan hangat itu. Tangannya menangkup kedua sisi wajah Sabo dan mendorongnya hingga kemaluannya menyentuh ujung tenggorokkan Sabo. "Bagus, kau melakukannya dengan baik—ah! Ambil, ambil semuanya—oh, Sabo!"

Gadis itu mendesah tertahan dan matanya yang berair terpejam erat. Dia bisa merasakan kemaluan Ace yang berdenyut di lidahnya dan tenggorokkannya sakit dengan cara yang nikmat. Rahangnya mulai sakit dan air liurnya menetes hingga bercampur dengan air yang masih mengalir.

"Ah—Sabo—ambil semuanya, kau harus menelannya dengan baik, oke?" Rambut pirang di usap, kemudian Ace mempercepat pinggul (walau dia masih mencoba memelankan tempo agar Sabo tidak tersedak) ketika dia merasakan pelepasannya semakin dekat.

Tangan Sabo naik ke pinggang Ace, berpegangan erat—hampir mencakarnya ketika kemaluan Ace bergerak keluar masuk semakin cepat didalam mulut penuh dosa yang luar biasa itu. Kepala pemuda itu mendongak dan jari-jari kakinya melengkung, hampir tidak mampu menahan kenikmatan yang datang padanya.

Until Can't Walk Properly [Terjemahan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang