Semua berjalan lancar hingga 2 bulan telah berlalu. Jaehyun yang setiap harinya selalu mengurusi segala kebutuhan Johnny dari baju, makanan, hingga perlengkapan-perlengkapan lainnya. Bahkan sesekali Jaehyun dan Johnny akan tidur bersama. Hanya benar-benar tidur tidak ada hal yang lain. Apalagi jika tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar Johnny dan menyembulkan kepala mungilnya, berakhir mereka akan tidur bertiga. Siapa lagi kalau bukan Johnny, Jaehyun, dan Mark.
Mark sudah lulus dari TK-A nya dan sekarang menaiki kelas menjadi TK-B hingga akhirnya jika sudah lulus baru bisa masuk ke sekolah dasar nantinya. Ketika Mark sudah naik kelas, Jeno pun baru memulai sekolahnya dengan berada di tingkat TK-A karena memang umur Mark dan Jeno berbeda setahun. Mereka pun berada di sekolah yang sama.
Di ruang kerja Johnny di mansion, ke enam anggota Elite sudah duduk dengan rapi dan siap untuk melaporan apa yang perlu mereka laporkan.
"Mata-mata kita yang mengintai Tuan Donghae dan Hyuk Jae tertangkap Boss" ucap Taeyong.
"Dari info terakhir yang ku dapat, mata-mata kita di kurung untuk melakukan interogasi. Tentu dengan siksaan yang tiada habisnya. Waktu kita hanya 2 hari sebelum mereka mati di tangan musuh Boss" Jungwoo menambahkan.
Johnny masih dengan ekspresi dingin dan datarnya. Mengetuk-ngetukkan jarinya pada pinggiran kursi.
"Kita akan serang markas mereka. Informasi yang kita dapatkan tentang seluk-beluk markas mereka sudah cukup dan aku tak ingin menyia-nyiakan waktu lagi." Final Johnny."Doyoung segera siapkan pesawat pribadi untuk pergi ke Kanada malam ini juga. Lucas dan Taeyong tetap berada di Mansion, selainnya ikut aku ke Kanada dan persiapkan anggota lain untuk misi penghancuran besok." Semua anggota Elite serentak menganggukkan kepala mereka tanda mengerti.
"Baik Boss"
Johnny melangkahkan kakinya keluar dari ruangannya di ikuti oleh ke enam anggota Elite. Setelah keluar dari ruang kerja Johnny, semua anggota Elite berpencar untuk melakukan tugasnya masing-masing.
Johnny berjalan dengan angkuh dan tatapan dinginnya yang tak lepas dari wajah rupawannya. Tujuannya hanya satu. Menemui Jaehyun di kamarnya.
Cklek
Pintu kamar Jaehyun, Johnny buka. Menampakkan Jaehyun yang telah terlelap dengan damainya. Hari masih siang, tandanya hanya sisa beberapa jam lagi hingga akhirnya Johnny harus pergi untuk menuntaskan apa yang perlu di tuntaskan.
Johnny menghampiri Jaehyun dan duduk di pinggiran kasur. Tangan besarnya mengusap sayang pada pipi mulus nan gembul dari Jaehyun.
"Hei"
"Nghh" Jaehyun melenguh kala mendengar suara husky di pendengarannya. Jaehyun membuka perlahan kedua matanya, mengedip-ngedipkannya sebentar untuk membiasakan matanya pada cahaya.
Johnny terkekeh kecil melihat tingkah Jaehyun yang lucu di depannya.
"Johnny?"
"Hm" Johnny berdehem membalas ucapan Jaehyun. Memperhatikan segala gerak-gerik yang di lakukan Jaehyun. Berakhir dengan tatapan intensnya yang terpaku pada bibir semerah cherry milik Jaehyun.
Dengan perlahan, Johnny memajukan wajahnya mendekati Jaehyun. Jaehyun yang melihat wajah Johnny mendekat langsung gugup hingga pipi gembulnya mengeluarkan semburat merah yang lucu.
Kedua bibir tersebut menyatu, mendaratkan bibir mereka pada satu sama lain. Johnny yang merasa Jaehyun tak bergeming, menggerakkan bibirnya untuk melumat belah bibir yang manis dari Jaehyun. Menyesapnya perlahan. Jaehyun pun yang menerima pergerakan Johnny mulai terlena dan dengan gerakan kakunya membalas lumatan pada bibir Johnny yang terasa memabukkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIREFLIES
Fanfiction⚠️PLEASE BANGET JANGAN BACA KALO GAK SUKA!⚠️ Aku cuma penulis abal-abal yang baru mulai nyoba nulis di wp. Siapa yang tidak tau Johnny sang ketua port mafia yang paling sadis di dunia gelap? Tentu, semua orang yang berada di dunia gelap itupun tau b...