Dumb Fox

6.2K 278 85
                                    

Pair: Miya x Kage
Warn: fox miya, fluff, smutt

.
.
.

"Ahahah lihat kucingnya kabur takut dengan wajahmu!" Hinata tertawa melihat usaha Kageyama yang gagal mendekati kucing.

Si raven mengerucutkan bibir, tanpa basa-basi lansung menendang pantat Hinata. "Boke!"

Giliran Tsuki dan Yamaguchi yang terkekeh melihat dua orang bodoh itu bertengkar.

"Oi kalian berdua jangan ribut terus dan cepat pulang besok ada latihan pagi!" Ujar Daichi.

Hinata dan Kageyama sama-sama melengos lalu berjalan pulang. Saat sudah berpisah dengan teman-temannya, Kageyama kembali melihat seekor kucing.

Ingin mencoba peruntungannya lagi dalam berteman dengan binatang, si blueberry mendekat, ia berjongkok namun si kucing langsung melompat ke semak-semak.

Gagal lagi, Kageyama menghela napas dan perlahan bangkit berdiri. Apa wajahnya semenyeramkan itu sampai-sampai binatang saja takut?

"Kkkkk kkkk"

Sesaat ia mendengar bunyi binatang lain dari balik semak-semak. Itu bukan suara kucing apalagi anjing. Kageyama belum pernah mendengar suara binatang yang satu ini.

Dasarnya penasaran, lelaki itu pun menelusuk, melewati semak-semak, dan mencari sumber suara. Lama-lama suara itu terdengar semakin jelas dan keras membuat telinganya pekak.

"Apa-apaan.." Matanya melebar melihat dua ekor rubah terjepit perangkap kelinci. Satu rubah terjepit dibagian kaki kanan dan yang satu terjepit ekornya.

"Kkkkkk!! Kkkk!" Pekikan kedua binatang itu semakin kencang membuat Kageyama kesal.

"Aku mau menolong tapi kalau kalian berisik lebih baik kutinggal." Omel si raven. Ia melengos kesal lantaran sudah baik mau ditolong tapi kedua binatang itu malah heboh seolah melihat setan.

Siapa sangka dua rubah tadi seketika terdiam seolah mengerti perkataan Kageyama. Lelaki itu pun berjalan mendekat, menarik jebakan sekuat tenaga sampai pada akhirnya dua rubah itu bebas.

Dug

Kageyama terjatuh kebelakang membuat pantatnya mencium tanah. "Sudah, kalian bisa pergi" Ujarnya.

Namun bukannya pergi, dua rubah tadi malah mendekat, yang satu dengan kaki pincangnya, dan satu lagi ekornya menyeret tanah. Dua binatang itu mengendus kageyama, mendusalkan kepalanya pada si raven yang mana membuat lekaki blueberry itu tersenyum kesenangan.

Akhirnya ada hewan yang tidak takut padanya. Ia memeluk kedua rubah itu dan membawanya pulang.

.
.
.

Kageyama mengobati luka dua binatang tadi di dalam kamarnya. Setelah selesai, ia turun ke bawah untuk memberi makan mereka.

"Waktunya makan" Ujar si blueberry seraya menyodorkan dua mangkuk berisi makanan. Ia tidak menyangka memiliki peliharaan semenyenangkan ini.

.

Hari semakin larut, Kageyama naik keatas kasur. Sesaat ia menyampingkan tubuhnya, hendak mematikan lampu, namun ia justru melihat dua rubah tadi duduk di lantai menatap melas padanya.

"Jangan memasang wajah begitu, kalian tidak boleh tidur di kasur."

"Kkk kkkk kkkk" Dua rubah tadi merengek dan matanya semakin berbinar melas.

Tidak mau Miwa terbangun, Kageyama akhirnya mengijinkan dua binatang bermulut berisik itu naik ke kasur. "Jangan kencing ya, awas saja." Ancamnya yang dibalas jilatan dari rubah dengan warna yang lebih kuning dan terang.

Kageyama Harem Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang