Apa kabar? Hahaha maaf ya nunggu lama banget, sebenernya ini draf udh lama tp masih perlu revisi alur dsb. Sekarang akhirnya part baru aku update jg 😂 oh ya jangan lupa tinggalin jejak ya! Dan makasih buat para readers yang setia sm work aku. Dan yang cari aku buat segera update hehe maaf ya aku jd keseringan update AU di twitter jadinya. Pokoknya makasih ya buat semuanya, kemungkinan 2-3 part lagi tamat sih ini dan jgn ditunggu ya soalnya moodyan bgt bikinnya hehehe
--------------------------------------------------
"jaehyun!" Jaehyun menoleh kesumber suara itu, ternyata itu ayahnya beserta ayahnya jungwoo. Mereka berdua pun mendekat kearah jaehyun serta jungwoo.
"Apa yang terjadi jae? Baru saja dia pulang dengan keadaan baik-baik. Mengapa dia mengalami ini lagi?" Tanya ayahnya jungwoo mengusap lembut surai hitam putranya yang sedang terbaring diranjang rumah sakit.
"Maafkan saya tuan kim. Andai saya menjaga jarak dengan jungwoo, mungkin ia tak akan seperti ini" jawab jaehyun dengan perasaan bersalahnya
"Jangan berkata seperti itu, katakan pada kami apa yang terjadi supaya kami dapat membantu kalian" kini ayahnya jaehyun pun ikut angkat bicara mencoba menenangkan putranya yang sangat menyesal akan kejadian yang menimpa putranya dan orang yang dikasihi putranya.
"Mark adalah sepupu dari taeyong, mereka bersekutu untuk menghancurkan hidup jungwoo dan hampir saja taeyong membunuhnya didalam peti mati" tutur jaehyun dengan menggenggam erat tangan tak berdaya milik jungwoo.
"Dia sudah keterlaluan, setelah membunuh ibumu dan semua bukti lenyap begitu saja ia jadi semakin bebas berkeliaran"
"Daddy tenang saja, aku sudah menyiapkan semua bukti untuk menyeretnya ke penjara" ujarnya pada ayahnya
"Tapi keluarga lee tak semudah itu, mereka akan menutupi semua kesalahan dari keturunannya" giliran ayahnya jungwoo yang mengungkapkan perasaan gelisahnya. Karna ia sangat tahu bagaimana keluarga lee itu.
"Bahkan mark yang sudah jelas-jelas salah pun dan bukti sangat kuat, mereka masih menutupinya sekalipun mark bukan cucu kesayangannya tapi ia tak ingin orang melihat bahwa keluarganya adalah penghancur masa depan orang-orang" lanjut ayahnya jungwoo setelah apa yang terjadi diantara keluarga kim serta keluarga lee.
Dengan perkataan itu, semuanya terdiam dan sibuk dengan pikiran masing-masing. Memang benar keluarga lee bukanlah keluarga yang mudah mereka hancurkan.
Sekuat apapun keluarga kim dan keluarga jung, keluarga lee lah yang mendominasi.
"Jika kita tidak bisa mengalahkannya secara pribadi, lebih baik kita bersatu kim" ujar ayahnya jaehyun pada ayahnya jungwoo yang cukup ragu untuk melawan keluarga lee.
"Kau tahu sendiri jung, bagaimana mereka merusak keluarga ibunya jungwoo dan kini merusak mereka dengan mudahnya merusak kehidupan putra kesayanganku"
"Kita tidak sendiri, percayalah. Kita bisa menghancurkan keluarga lee"
"Tapi jung...."
"Percayalah pada kami tuan kim, banyak yang ingin keluarga lee hancur. Karna keluarga mereka terlalu banyak menyebabkan masalah, aku akan meminta tolong temanku yang lain" ujar jaehyun menatap sendu jungwoo dengan tatapan penuh kasih.
----------------------------------------------
Suara volume televisi dikamar inap jungwoo memecah keheningan diantara jaehyun serta jungwoo. Pagi tadi jungwoo sudah siuman, kedua orang tua mereka juga sempat hadir disini namun jaehyun tetap menemani jungwoo beserta beberapa bodyguard yang berjaga-jaga diluar kamar jungwoo
"Apa aku tidak boleh keluar, jae?" Tanya jungwoo bosan karna sedaritadi hanya televisi yang ia tonton.
"Tidak, kau harus cepat sembuh"
"Tapi aku bosan" jungwoo mengerucutkan bibirnya kesal. Membuat jaehyun gemas lalu mengusap kepala jungwoo dengan lembut.
"Maafkan aku, aku hanya tak ingin apa yang kemarin terjadi padamu akan terulang kembali"
"Baiklah, aku mengerti"
Suara pintu kamar inap jungwoo pun terbuka membuat keduanya melihat seseorang yang mengenakan jas berantakan dengan wajah sayu pun membuat jungwoo ketakutan. Jaehyun dengan sigap memegang tangan jungwoo mencoba menenangkan jungwoo
Mark. Dia hadir dikamar inap jungwoo. Entah ada niat apa tentu saja baik jungwoo maupun jaehyun tidak tahu dan akan tetap waspada.
"Jungwoo..." Panggil mark pada jungwoo yang masih berdiri didekat pintu kamar inap jungwoo
"Apa maumu?" Jaehyun tak tahan dengan kehadiran mark, ia pun maju mendekati mark.
"Aku ingin minta maaf padanya" ujar mark dengan suara parau nya, jaehyun tebak pasti mark menjadi bahan hinaan bagi keluarganya.
"Dia masih takut padamu" kata jaehyun pada mark
"Aku tahu, aku sudah keterlaluan. Jungwoo...." Mark pun berlutut dihadapan jungwoo sembari menyatukan kedua tangannya membuat keduanya tak percaya
"Bangunlah" jaehyun mencoba membantu mark bangun namun, mark kekeuh dengan posisinya.
"Jungwoo... Aku tahu, bahwa aku sangat menyiksamu bahkan membuat trauma didalam hidupmu. Aku tahu itu jungwoo" mark menangis dalam posisinya membuat jungwoo berdiri dan mendekati mark yang berlutut.
"Bangunlah" ujar jungwoo, mark menggeleng masih dengan menunduk dan menangis pada posisi berlututnya.
"Aku tidak tahu harus berbuat apa supaya rasa bersalahku ini hilang, jungwoo. Rasanya setiap hari setelah aku menyakiti aku berada dijurang dan akan segera terjun dari tebing itu. Aku sungguh merasa bersalah padamu"
Jungwoo pun mensejajarkan dirinya dihadapan mark, menghapus air mata mark dengan tersenyum melihat mark.
Jungwoo tahu, bahwa mark juga memiliki masalah didalam keluarga. Jungwoo juga tahu bahwa selama ini yang menyakitinya bukanlah mark dalang semuanya. Jungwoo tahu bahwa taeyong yang berambisi pada jaehyun namun jungwoo tetap berada diantara jaehyun serta mark, karna ia tahu bahwa taeyong bisa dia hentikan jika mereka bertiga bersatu.
"Mark, aku akan memaafkanmu namun aku ingin minta tolong padamu" kata jungwoo yang membuat mark menatap jungwoo dengan tatapan yang menyedihkan
"Apapun itu akan aku lakukan untuk mendapat maaf darimu secara tulus"
"Bantu aku melawan keluargamu"
"Jungwoo...."
"Aku tahu kau pun sama penatnya dengan kondisi keluargamu, maka disini aku minta tolong padamu supaya kau membantu keluargaku dan keluarga jaehyun melawan keluargamu yang sudah sangat keterlaluan untuk semua orang, kau mau?"
Mark masih diam, ia sedang berpikir untuk menjawab iya atau tidak tawaran dari jungwoo. Tapi sejujurnya ia memang ingin menyelesaikan masalahnya dengan keluarganya yang sangat bermasalah itu. Ia tahu dari kakek neneknya yang sejak dulu selalu membuat masalah hingga turun temurun pun masih memiliki reputasi baik hanya karna uang dan ancaman.
Mark juga takut pada ayahnya, tapi mark juga ingin ia hidup bahagia dengan kedua orang tuanya. Ia juga lelah melihat ayah dan ibunya setiap hari bertengkar hanya karna sang ibu menentang keputusan sang ayah yang selalu mendapat hinaan dari orang tuanya.
Mark memang punya segala bukti didalam permainan kotor yang keluarga ya lakukan didunia bisnis. Narkotika misalnya, keluarga mereka bisa sampai saat ini karna bisnis tersebut. Namun tak ada polisi yang bisa melawan keluarga lee, karna sekali pun mereka melawan itu sama saja menyerahkan nyawanya pada keluarga lee.
"Baik, aku akan membantumu" jawab mark membuat jungwoo dan jaehyun tersenyum lega. Setidaknya ada 1 orang yang bisa diandalkan untuk merusak kehidupan keluarga lee yang sangat bermasalah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak (Jaehyun X Jungwoo)
Fanfictionbagaimana cara menghapus semua kesakitan yang ia terima dari orang yang terdekatnya? namun di lain sisi mereka sulit bersatu walaupun sudah mengenal lama satu sama lain