𝙒𝘼𝙍𝙉𝙄𝙉𝙂⚠️
𝙍𝙖𝙩𝙚:18+
[𝙁𝙊𝙇𝙇𝙊𝙒 𝙎𝙀𝘽𝙀𝙇𝙐𝙈 𝘽𝘼𝘾𝘼 𝘼𝙉𝘿 𝙑𝙊𝙏𝙀 𝙎𝙀𝘽𝙀𝙇𝙐𝙈 𝘽𝘼𝘾𝘼]
𝘽𝘼𝙉𝙔𝘼𝙆 𝙏𝙔𝙋𝙊 𝘿𝙄 𝙎𝙀𝙏𝙄𝘼𝙋 𝙋𝘼𝙍𝙏!!!
🚫 🄿🄻🄰🄶🄸🄰🅃 🄹🄰🅄🄷-🄹🄰🅄🄷 🚫
Jika di possesive kan oleh pacar mungkin sudah bi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bentar gue cape dulu, kelas lo kejauhan." Ujar siswa tersebut.
Ravaga belum membuka suara, ia masih memperhatikan siswa itu yang masih berkeringat.
"Sudah bisa katakan? Revalina kenapa?" Tanya Ravaga dengan sangat santai.
"Hmmm oke, Revalina di bawa ke UKS." Ucap siswa itu dengan perlahan.
Mata Ravaga membulat sempurna pada siswa itu, ia menarik kerah seragam cowo tersebut, "Lo bodoh? Kenapa ga bacodt daritadi bangsat."
Ravaga langsung mendorong tubuh cowo itu hingga punggung nya terkena tembok, ia berlari menuju UKS, teman-temannya tak berani mengejar Ravaga jika dalam keadaan genting.
"Lo si! Ngamuk kan macan sekolah nya." Celetuk Roni mengarah pada siswa tadi.
"Yakin sekedar sepupu?" Heran Ibrahim, ia berbicara tanpa rasa bersalah.
"Karena dia sendiri gak mau, kesalahan dia setahun yang lalu terjadi kepada Reva." Jelas Fathar.
"Gue tahu, thar."
✨✨✨
Sampai di UKS Ravaga langsung megecek semua badan Reva, dari mulai kepala sampai ujung kaki nya ia cek. Revalina yang masih posisi membuka mata mengangkat alis nya bingung, Ravaga seperti kerasukan. Ia menghempaskan tangan Reno yang memegang brankar itu.
"Kenapa lo bisa di bawa ke UKS?" Tanya Ravaga pada Reva.
"Reva mual, pusing." Ucap Revalina dengan nada lemas.
Ravaga langsung melotot.
"Rev, semalam kita kan gak lakuin itu." Ucap Ravaga dengan polosnya.
"Hah?" ucap Revalina kebingungan.
"Lo hamil?" tegas Ravaga, sontak membuat Dea dan Reno melotot.