Papa dan Mama

1.8K 194 1
                                    

ORANG TUA PUNGUT !

[ 09. Papa dan Mama ]

Rossie sedang berjalan menuju apartemen, dengan buku yang berada di tangannya, dia baru saja meminjam dari perpustakaan kampus tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rossie sedang berjalan menuju apartemen, dengan buku yang berada di tangannya, dia baru saja meminjam dari perpustakaan kampus tadi.

Rossie tidak bisa fokus dengan jalanan karena bukunya lebih menarik.

Dari arah berlawanan ada orang lain yang fokus dengan ponselnya, sedang membalas pesan pacarnya mungkin?

Keduanya berpapasan tapi, tidak saling menyapa atau mungkin memang tidak sadar sedang ada orang lain disana.

"PAPA, MAMA KALIAN SUDAH KEMBALI?!"

Teriakan itu mampu menghentikan langkah kedua orang itu dan menoleh ke sumber suara, terdapat dua anak bersama orang yang entah siapa.

Setelahnya keduanya beralih melihat satu sama lain seolah meminta penjelasan.

"Rose/Jeff?" panggil mereka bebarengan.

"Itu papa dan Mama kami!" tunjuk salah satu anak itu pada Rossie dan Jeff membuat mereka semakin mematung karena diakui sebagai orang tua.

Kapan coba mereka bikinnya, kenal aja belum seminggu? Pikir keduanya yang kebingungan.

Orang dewasa yang bersama kedua anak tersebut melihat keduanya bergantian, melirik dari atas ke bawah juga sebaliknya.

"Apa kau yakin? Mereka terlihat terlalu muda untuk menjadi orang tua bocah sebesar kalian."

"Itu benar, kalau kau tidak percaya tunggu pengasuh kami datang dan bilang kalau mereka beneran orang tua kami, mereka tidak akan salah mengenali bossnya!"

"Oke aku percaya, tapi kalian berbohong ku pastikan kalian dalam bahaya dan juga harta kalian menjadi milikku!"

Selepas orang dewasa itu pergi, kedua anak itu menghembuskan napas lega, sedangkan Jeff dan Rossie mereka masih terdiam di tempat, kebingungan dengan apa yang terjadi.

Selepas orang dewasa itu pergi, kedua anak itu menghembuskan napas lega, sedangkan Jeff dan Rossie mereka masih terdiam di tempat, kebingungan dengan apa yang terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedua anak muda itu sekarang sedang duduk di ruang tamu milik keluarga Admathen.

Sejak kejadian tadi, Rossie dan Jeff di  minta untuk singgah di rumah besar Admathen sekaligus menjelaskan kejadian yang terjadi baru saja.

"Ini beneran rumah dua anak tadi? Gila lebih besar daripada rumah gue." ujar Jeff yang pandangannya memutari kediaman Admathen.

"Nggak usah norak deh Jeff, malu maluin!"

Rossie malu dengan cowok di sampingnya ini, bisa bisanya dia malah berkata begitu setelah apa yang terjadi.

"Rose, menurut lo orang tua mereka kemana?"

"Mana gue tau, emang gue emaknya?!"

"Iya, kan barusan mereka manggil lo Mama. Apa jangan jangan lo emang udah punya anak? Terus bapaknya siapa? Garvan?"

Plak!

Rossie memukul kepala Jeff, itu mulut memang tidak bisa di kontrol apa?!

"Enak aja kalau ngomong! Gue masih suci ya!"

"Balik topik, ortu mereka kemana ya? Apa udah mati?" Jeff mengecilkan suaranya saat kata terakhir, takut ada yang mendengar.

Karena sejak masuk rumah besar ini, ada banyak bodyguard yang menjaga, termasuk saat mereka duduk, bodyguard ada disekitar mereka.

"Ekhem!"

Jeff dan Rossie langsung tersadar dan membenarkan duduknya juga melihat seorang pria yang duduk di single sofa.

"Perkenalkan saya Nataka kepala bodyguard sekaligus yang bertanggung jawab pada tuan dan nona muda Admathen." orang itu memperkenalkan diri.

"Admathen?!" gumam Jeff dan Rossie bersamaan.

Keduanya saling pandang, mengobrol lewat mata mereka. Jadi, anak tadi adalah keturunan Admathen?

"Mampus lo, tadi bilang ortu mereka aneh aneh, masuk penjara lo bentar lagi!" kompor Rossie berbisik.

"Moga aja nggak ada yang denger."

"Gue denger loh Jeff, apa gue bilangin aja ya?"

Jeff melotot pada Rossie seakan memberi sinyal permusuhan dari matanya.

"Ekhem, kalian sedang berbisik apa ya?" suara Nataka kembali membuat keduanya tersadar.

"Tidak ada, kami hanya mengobrol sebentar tadi, ya kan Rose." Jeff menyahuti sambil menyenggol Rossie agar mereka kompak.

"Iya." Rossie mengangguk dan tersenyum kemudian.

"Jadi, bisa kita mulai obrolan seriusnya?"

Jeff dan Rossie mengangguk.

"Kalian sudah tau tentang Admathen bukan?" lagi lagi kedua orang itu mengangguk sebagai jawaban.

"Banyak basa basinya anjir nih orang!" batin Jeff.

Keduanya tersenyum, padahal batinnya sudah mengomel tidak jelas karena Nataka, Nataka depannya itu terus berbasa basi tidak ingin berterus terang saja.

Keduanya tersenyum, padahal batinnya sudah mengomel tidak jelas karena Nataka, Nataka depannya itu terus berbasa basi tidak ingin berterus terang saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

aku seneng masih ada orang yang nunggu cerita ini, makasih banyak loh, jangan lupa tinggalin jejak semua ya, vote sama comment jangan lupa!

ORANGTUA PUNGUT ! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang