'Lo mau gue bunuh?'— Zion Giorgia Adelard.
****
2. Awal Pembelajaran Baru.
Hari ini semua pelajar mulai masuk sekolah lagi, setelah libur kenaikan kelas dan kelulusan. Seperti SMA Merpati saat ini, banyak siswa siswi baru di lapangan sekolah mereka. Yang dulunya kelas 10 sekarang naik ke kelas 11 dan kelas 11 naik di akhir tingkat SMA, kelas 12.Saat ini di koridor lantai satu banyak siswa siswi yang berdempetan, berdesak desakan di depan mading, ingin tau mereka berada di kelas mana. Seperti juga dengan ke empat laki laki tampan, tapi bedanya mereka masih duduk di kursi yang berada di depan kelas.
Mereka, Zio, Sinang, Bagas, dan Algiralan. Laki laki yang banyak di gemari perempuan di sekolahnya bahkan luar sekolah sekalipun. Banyak pasang mata yang melihat kearah mereka secara diam diam maupun terang terangan, tapi mereka tidak peduli—oh tidak dengan si cowo yang menyandang sebagai cowo playboy kelas tinggi siapa lagi kalau bukan Sinang Pratama.
Zio yang memasang wajah datar tanpa ekspresi sama sekali, tapi tak membuat ketampanannya berkurang sedikitpun. Itu malah membuat perempuan yang melihatnya tambah tergila gila karena itu terlihat cool apalagi dengan pahatan wajah yang sempurna, rahang tegas dan mata amber yang memandang kedepan dengan tatapan tajam. Ia memainkan ponselnya tanpa memperdulikan sekitar yang menatapnya lapar.
Bagas yang sedang membaca novel, karena Bagas sangat suka sekali membaca novel. Dimana pun ia berada, ia selalu membawa novel. Membaca dengan ekspresi sangat serius membuat perempuan yang melihatnya gemas sendiri. Jarang sekali ada laki laki yang suka membaca novel seperti Bagas. Ia sebenarnya menyadari kalau sedang di perhatikan dengan banyak pasang mata tapi ia stay cool membaca novel.
Algiralan yang sedang memaikan ponsel tidak memperdulikan sekitar, ini bukan pertama atupun kedua kalinya tapi ini sudah sering terjadi. Ia lebih mementingkan ponselnya dari pada sekitar, karena lebih menarik isi ponselnya. Ya, apalagi kalau bukan membalas pesan dari pacar pacar virtual nya. Oh tapi ia tak benar benar diam, karena kaki nya dari tadi tak bisa diam karena salah tingkah dan menggigit bibir bawahnya. Dan jangan lupakan kripik kentang yang menemaninya, sedari tadi ia tak berhentinya mengunyah.
Sinang, ini nih yang tidak bisa diam dan duduk manis. Sedari tadi dirinya selalu tebar pesona, menyapa cewe cantik yang lewat di depannya. Ia sangat sibuk saat ini, iya sibuk dengan para degem yang meminta nomornya. Tanpa pikir panjang Sinang langsung memberikannya. Tidak ada satu jam ia sudah mendapatkan 9 pacar. Ya, hebat Sinang lanjutkan bakatmu.
"Aduh, muka kamu cute banget sih, gemes." Ucap Sinang menggoda siswi baru, membuat siswi itu malu dan pipinya bersemu merah.
"M-makasih, kak, kakak juga gan-teng." Jawab Siswi itu dengan gugup membuat Sinang terkekeh kecil.
"Tanpa lo kasih tau gue juga tau, kalau gue itu ganteng bangetz pake z." Ucapnya percaya diri, ternyata terlalu percaya diri itu tidak baik.
Siswi itu tersenyum kikuk atas jawaban Sinang, untung beneran ganteng, coba kalau tidak bisa di hujat Sinang.
"Pipi lo gemesin, tembem gitu. Gue suka sama cewe yang pipinya kaya lo gitu, soalnya gemes banget." Ucap Sinang, sudah mulai mengeluarkan jurusnya ternyata.
"Lo mau gak jadi cewe gue yang ke sepuluh?" Lanjut Sinang santai. Tapi tidak dengan siswi itu ia deg degan, sungguh sangat! Kakak kelas yang banyak di idamkan semua perempuan menembak dirinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Zion : My Boyfriend is Psycho
Novela JuvenilDua manusia yang tidak saling mengenal satu sama lain, padahal satu sekolah selama 2 semester lamanya. Dua manusia yang sama sama cukup terkenal di sekolahnya tapi mereka tak mengenal satu lain. Tiba tiba semesta mempertemukan mereka dan mempermaink...