#26

241 35 2
                                    


**

Hari ini Rini bertingkah aneh, dia membawa gitar kesayangannya. Selain itu dia yang biasanya terlambat kini menjadi orang pertama yang hadir di kelas, Leo dan yang lain tidak berani mendekatinya, mereka hanya berani memandang Rini dari jauh, karena Rini memasang wajah senggol bacok.

"Rini, kenapa lagi kali ini?" tanya Angga, menyadarkan yang lain dari lamunan.

"PMS kali," jawab Aldira menduga-duga.

"Atau karena si bayi rewel," kali ini Devin yang bicara.

"Rini kalau sedang galau, pasti bakalan bawa gitar itu ke mana-mana," ujar Leo.

"Memangnya apa hubungan kegalauan Rini sama tuh gitar?" tanya Angga, dia terlihat penasaran.

"Itu gitar dari Adam," jawab Salsa cuek, masih fokus pada Rini. "Hadiah ulang tahun buat kenang-kenangan."

"Adam? Adam siapa?" tanya Dirga.

"Kakakku," jawab Aldira singkat. Semua yang di situ melongo kaget, kecuali Salsa, Dito, Leo, dan Kaivan.

"Bentar-bentar," potong Nathan. "Apa hubungan antara Adam sama Rini?"

"Boleh gue ceritain, Dir, Leo?" tanya Salsa. Aldira dan Leo mengangguk.

"Ceritain aja, lagian mau disimpan sampai kapan," jawab Aldira. Salsa menghela napas panjang.

"Oke jadi gini ceritanya, gak usah pake flashback-flashbackan, kelamaan. Dulu itu keluarga Wijaya belum sebesar dan seterkenal sekarang," Salsa memulai ceritanya.

"Karena dulu Ayahku dan Ayahnya Rini baru mulai usaha, dan perusahaannya belum stabil, Rini dititipkan di panti asuhan. Bukan karena kekurangan dana, tapi ...  untuk menghindari saingan-saingan bisnis, makanya Rini dititipkan selama lima tahun di panti agar dia tidak diganggu atau diculik. Dan ternyata entah kebetulan atau bukan, Ayah Aldira adalah penyokong dana untuk panti asuhan tersebut!" Salsa menghela napas lagi, Nathan dan yang lain semakin penasaran. "Dari situlah, Rini bisa kenal dengan si kembar Adam dan Aldira dari keluarga Prameswari," lanjutnya.

"What?! Aldira punya kembar?" heboh Nathan.

"Aku yang sahabatan sama Aldira aja baru tau," ujar Devin terbengong-bengong.

"Kami berdua beda lima menit, Adam yang duluan," jelas Aldira. "Sekarang diem, mau dengar lanjutannya gak?"

"Yaudah, lanjut deh lanjut!" jawab mereka semua kompak.

"Maka mereka bertiga pun menjadi akrab dan langsung sahabatan. Awalnya semua masih damai, namun ketika tahun ke lima terjadilah insiden itu," ujar Salsa, nada suaranya rendah, takut terdengar oleh anak-anak lain, terutama Rini.

"Kejadian apa?" tanya Dirga.

"Penculikan," jawab Kaivan.

"Ada yang membocorkan informasi pada saingan bisnis keluarga Wijaya tentang keberadaan Rini. Akhirnya, mereka berencana untuk menculik Rini. Asal kalian tau saja, Rini dulu saat usia 10 tahun, dia sudah pandai bela diri! Tapi, saat dia diculik, Rini gak sempat ngelawan," jelas Salsa panjang lebar.

"Rupanya saat penculikan itu terjadi, Aldira dan Adam melihat kejadian itu, sehingga mereka berdua berusaha untuk membantu, namun kalian tau apa yang terjadi? Adam malah tertembak karena berusaha melindungi Rini," ujar Salsa sendu. "Seharusnya dia masih bisa selamat, tapi ... para bodyguard itu terlambat datang untuk menolong, akhirnya Rini dan Aldira berhasil dibawa kabur, sedang Adam meninggal karena kehabisan darah."

Mereka yang mendengar kalimat terakhir Salsa hanya bisa terdiam membisu, Aldira memasang wajah kaku, sedang Devin dan Nathan seperti akan menangis. Mereka semua pasti berpikir, bagaimana perasaan Rini melihat sahabat yang sudah dianggap seperti keluarganya ditembak karena melindunginya?

Si Cewek GesrekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang