16. Belajar Mencintai

539 55 9
                                    



Jika kamu mencintaiku, maka aku akan selalu jaga cintamu itu.

Fathia Alika Zoya

_____

"Mana sih Dimas sama Aldo?" Gumam Rizhan mondar-mandir di koridor kampus.

"Dorr!!" Alika mengejutkan Rizhan dari belakang.

"Kamu?" Ucap Rizhan seketika dengan wajah senangnya menatap Alika.

"Alika bawa sesuatu, taraa!" Alika memberikan bekal makanan buat Rizhan.

"Ini tadi Alika buat di rumah saat Ihan lagi mandi, biar suprise aja gitu, suka kan?" Rizhan mengangguk menatap makanan kesukaannya itu.

_____

Saat Alika berjalan menuju kelasnya ia di hadang oleh Rena, Rena mendorong Alika hingga kepala Alika sedikit terbentur tembok.

"Rena, Alika salah apa? Kenapa dorong Alika?" Alika memegangi kepalanya.

"Lo gak sadar salah lo itu dimana? Rizhan gak jadi nikahin gue dan malah nikah sama lo, lo udah rebut Rizhan Alika?" Ucap Rena dengan penuh penekanan.

Alika sudah menangis menahan sakit di kepalanya.
"Alika...." Rizhan datang membantu Alika berdiri, ia merangkul Alika dan menatap tajam ke arah Rena.

"Lo apain Alika?" Ucap Rizhan dengan tegas.

"G-gak apa-apain orang dia ja-jatuh sendiri," ucap Rena terbata-bata

"Boong lo, di sini ada CCTV kita cek aja benar apa engga lo yang dorong," tantang Rizhan, lalu Rena dengan wajah paniknya.

"Oke gue yang dorong, kenapa? Gue begini Han karena lo."

"Awas aja kalau terjadi apa-apa sama istri aku, aku gak segan-segan Ren ngaduin sikap kamu ke pak direktur," Rizhan tetap merangkul Alika, ia kini sangat konsisten menjaga Alika, walau belum tau perasaanya gimana, masih campur aduk.

Rizhan lebih menjaga Alika apalagi akhir ini Alika sering pusing, penyebabnya tidak diketahui oleh Rizhan, dirinya ingin membawa Alika ke rumah sakit untuk periksa tetapi Alika selalu menolak.

"Pusing lagi kepalanya?" Ucap Rizhan sambil menatap wajah Alika.

"Iya Han masih pusing."

"Yaudah biar gak pusing sini nyender," Rizhan memegang kepalanya Alika lalu menyenderkan kepala Alika di pundaknya.

"Ya Allah hati Alika," batin Alika.

"O yah mending kita pulang yuk, kelas udah selesai kan?" Alika mengangguk lalu Rizhan menggandeng tangan Alika menuju mobilnya.

_____

"Alika...." panggil Rizhan dengan manja, ia memasuki kamar lalu duduk di samping Alika.

"I-iya Han ada apa?"

"Alika nyender lagi dong di pundak Rizhan, mau Rizhan ceritain kisah cinta Nabi Muhammad gak?" Alika mengangguk lalu Rizhan bersandar, dan Alika kembali menyenderkan kepalanya.

"Di suatu waktu, Nabi Muhammad dan Siti Aisyah sedang duduk bersama di dalam rumah. Nabi Muhammad dan Siti Aisyah sedang berbincang-bincang mesrah. Ketika di dalam rumah dan hanya berdua, Siti Aisyah tidak memakai cadarnya. Tetiba seorang lelaki buta langsung masuk ke dalam rumah Nabi Muhammad, karena sedang ada yang ingin disampaikan. Siti Aisyah menghormati Nabi Muhammad, sehingga Siti Aisyah memutuskan undur diri dan masuk ke bagian dalam rumah." cerita Rizhan panjang lebar, Alika mendengarkannya dengan baik.

"Melihat sikap yang dilakukan oleh istrinya, Nabi Muhammad kemudian memanggil Siti Aisyah dan bertanya, "Wahai Aisyah, lelaki ini buta, mengapa Engkau mengundurkan diri? Bukankah lelaki ini tidak bisa melihatmu?" Sambung Rizhan dengan ceritanya.

"Terus?" Jawab Alika.

"Mendengar pertanyaan Nabi Muhammad, Siti Aisyah menjawabnya dengan sangat romantis:
"Wahai Utusan Allah, memang benar lelaki itu tidak dapat melihatku, tetapi yang menjadi masalah adalah diriku sendiri bukan lelaki buta itu. Karena keterbatasan penglihatan lelaki itu tidak bisa melihatku, tetapi aku masih bisa melihatnya. Oleh sebab itu, Aku memutuskan undur diri." Rizhan bercerita sambil sesekali mengelus kepala Alika.

"Demikianlah cara Siti Aisyah menjaga diri dan hatinya hanya untuk Nabi Muhammad. Suami istri bukan hanya perihal suami yang mencintai istri, tetapi juga perihal istri yang menjaga hati suaminya, begitu pula sebaliknya." Rizhan menciumi kening Alika, ternyata Alika sudah tertidur pulas.

"Semoga aku bisa menjaga perasaan kamu ya sayang," ucap Rizhan lalu memeluk istrinya itu, dan ia memejamkan matanya untuk tidur dan tiba tiba.

Ting....!
Suara bel rumahnya Rizhan, Rizhan pun membelalakkan matanya, dan wajah melasnya menuju pintu utama rumah itu.

"Assalamu'alaikum," ucap Syahra juga Zhafran di ambang pintu, lalu Rizhan membukakan pintu itu.

"Wa'alaikumussalam umi, abi?" Rizhan pun menyuruh-kan kedua orang tuanya itu untuk masuk.

"Alika mana?" Tanya Zhafran.

"Tidur Abi," sahut Rizhan.

"Yaudah umi buat minum dulu ya, bentar!" ucap Syahra pada Zhafran, dan Zhafran pun mulai berbincang-bincang dengan Rizhan.

"Gimana kamu sama Alika? Cinta gak?" Tanya Zhafran, lalu Rizhan menundukkan kepalanya.

Rizhan mengangguk, "InsyaAllah Abi, do'ain ini lagi proses mencintai," lalu Zhafran mengelus pundak Rizhan, Syahra pun senang mendengar itu dari Rizhan.

"Yaudah, titipin salam nanti ya buat Alika, kita pamit dulu," lalu Rizhan menciumi tangan kedua orang tuanya lalu mengantarkan sampai depan gerbang.

"Tidur bareng Alika...." Batin Rizhan menggebu-gebu rasanya tak sabar ia ingin memeluk gadis mungil itu lagi.

Saat jam empat subuh, Alika terbangun dan terkejut hingga berteriak keras sampai membangunkan Rizhan.
"Alika apa sih," gerutu Rizhan dengan mata yang masih ngantuk.

"Han, kita tidur?"

"Iya tidurnya bareng, gak papa udah halal, lagi pula Rizhan capek tidur di bawah sakit," gerutunya lalu memejamkan matanya kembali.

"Yaudah tidur lagi ya bayi gede," Alika mengelus kepalanya Rizhan.

"Peluk...!" titah Rizhan.

"Yaudah nih, maafin Alika ya!" Alika kembali membaringkan tubuhnya, fan memeluk Rizhan. Tapi Alika memilih untuk terjaga saja karena tinggal setengah jam lagi sudah memasuki waktu shalat subuh.

_____

"Sayang...." Teriak Rizhan menghampirinya Alika yang sedang menyiapkan sarapan di atas meja.

"Apa tadi?" Kaget Alika mendengarkan kata sayang yang keluar dari mulut Rizhan.

"Sayang," ulang Rizhan dengan wajah tengilnya menyentil hidung Alika.

"Do'ain aku ya, dan ajarin aku supaya aku bisa mencintai kamu dan tetap mencintai kamu sampai kapanpun itu," Alika mengangguk lalu menyuruh Rizhan duduk dan makan.

"Bismillah, aku akan membuat kamu mencintai aku," batin Alika dengan senyumnya menatap Rizhan.

"Sayang enak tau makanannya," ucap Rizhan dengan makanan yang penuh di mulutnya

"Yaudah abisin, kamu mau lagi? Masih banyak tuh di wajan, bentar ya aku ambilin," Rizhan mengangguk.

"Nah makan yang kenyang ya," Alika menambahkan beberapa sendok nasi goreng itu ke dalam piring Rizhan.

"Iya kamu makan juga dong," Rizhan mengelus kepala Alika dengan lembut dan tulus.

"Iya ini makan," Alika menyuap makanannya.



Gimana udah bucin belum?
😍🌟

Maaf ya masih banyak typo, ini belum revisi dari awal!🙏🏻

RIZHAN [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang