26 [Dendrick menghampiri markas Dragon]

862 124 0
                                    

Happy Reading^^

"Saudara Hanson silahkan masuk,"ucap salah satu Suster.

Pria berbadan kekar itu lalu masuk ke dalam. Pluto yang ingin ramah pada orang lain lalu memulai pembicaraan.

"Ibu mau tes DNA juga?"sapa Pluto.

"Engga Neng. Ibu mau lihat cucu yang baru lahir,"jawab Ibu ibu ramah.

"Kok disini Buk nunggu ya?"

"Salah ya Neng. Pantesan daritadi gak ada suara bayi nangis,"

"I-iya Buk salah. Ruang nya kalau gak salah di sana,"tunjuk Pluto ke arah ruangan yang tidak terlalu jauh dari sini.

"Makasih ya Neng Ibu mau ke sana dulu,"ucap nya lalu pergi.

"Sama-sama Buk,"

Kok bisa gitu nyasar. Padahal banyak Dokter sama Suster di sini. Batin Pluto.

"Gabut banget gue disini. Sepi sunyi aku sendiri hm makan camilan tadi aja deh," Gumangnya.

Pluto lalu memakan camilan yang tadi ia ambil beberapa dari satu kardus besar. Rasanya ternyata enak dan tidak terlalu manis Pluto sangat suka. Hanson yang tadi masuk ke ruangan lalu keluar dengan wajah sedikit cemas.

"Nama anda siapa?"tanya seorang Suster.

"Nama saya Pluto Sus,"

"Baik mari masuk. Dokter sudah menunggu,"ucapnya.

Pluto lalu masuk bersama Suster dan ternyata di dalam sudah ada Dokter Perempuan yang dipapan namanya adalah Pink.

"Hallo Dok,"sapa Pluto.

"Hallo. Kamu masih muda sekali ditambah cantik mau engga jadi menantu Dokter?"tanya Dokter itu.

Ini dokter malah promosi anaknya lagi. Baru kenal juga, gimana misalkan orang yang dia tawarin ternyata psychopath kan bahaya. Batin Pluto.

"Maaf Dok saya belum mikirin yang kaya gitu,"jawab Pluto.

"Yaudah kalau anak Dokter di tolak. Gimana kalau ponakan Dokter aja dia kaya loh,"tawar Dokter itu lagi.

"Dok makasih segala tawarannya. Saya mau pulang, assalamu'alaikum!" Pluto berlari keluar baru kali ini ia bertemu dokter seperti itu.

"Akhirnya Pluto gak jadi tes DNA,"ucap Venus yang ternyata sedang menyamar menjadi seorang Dokter.

"Aman kalau gini Ma,"ucap Merkurius dari balik ruangan yang ditutup oleh lain.

Pluto lalu pergi ke rumah sakit lain. Rumah sakit yang sangat terpencil dari peradaban. Dengan susah payah Pluto mencari rumah sakit yang aman dan hanya rumah sakit ini yang cocok baginya. Keadaan rumah sakit itu sedikit berantakan dengan cat yang sudah kusam.

"Permisi! Apakah rumah sakit ini masih digunakan,"ucap Pluto sedikit berteriak.

"Iya Nak rumah sakit ini masih di gunakan saya dokternya,"ucap seorang wanita yang diperkirakan umurnya 50 tahun.

"Alhamdulillah kalau gitu Dok. Saya mau tes DNA bisa?"tanya Pluto.

Mendengar perkataan Pluto wanita itu lalu masuk ke dalam dan menutup pintu masuk.

"Dok kenapa? Gabisa ya?"

"Kau cari rumah sakit lain. Rumah sakit ini tidak untuk tes DNA,"jawabnya.

"Saya sudah cari rumah sakit lain. Tapi selalu gagal. Plis Dok bantu saya, saya ingin memecahkan surat dan beberapa helai rambut rambut dari orang tidak di kenal Dok,"mohon Pluto.

"Orang tidak di kenal?"ucap Dokter itu lalu membuka pintu masuk dan langsung menarik Pluto ke dalam.

"Mak! Ada pasien!"ucap wanita muda kepada Dokter.

"Sudah kamu pulang saja. Biar Emak yang urus pasien ini,"

"Iya Mak!" Wanita itu lalu pergi entah kemana.

"Nak apakah surat itu beserta dengan beberapa camilan?"

"Benar Dok. Kok Dokter bisa tau?"

"Saya adalah Dokter Amalia. Saya yang di suruh orang itu untuk membantu kamu," Beritahu Dokter itu.

"Beneran Dok?!"senang Pluto.

"Jangan panggil saya Dokter. Panggil saya Emak saja,"

"Baik Mak. Ayo kita mulai tes DNA nya," Ajak Pluto.

Mereka lalu masuk ke dalam suatu ruangan yang berisikan alat kedokteran yang sudah banyak debunya.

"Emak ini rambut Papa saya, ini rambut Mama saya, ini rambut abang saya yang pertama, ini rambut abang sayang yang kedua dan ini rambut saya," Beri Pluto ternyata ia sudah mempunyai koleksi rambut anggota keluarganya selain Papanya.

"Kalau rambut misterius itu mana Pluto?"

"Ini," Beri nya.

"Baik akan emak lakukan yang terbaik untuk membantu kamu pecahin bukti ini,"

"Makasih Mak. Emak kalau boleh tau orang yang nyuruh Emak itu siapa?"

"Suatu saat nanti kamu akan mengetahuinya,"jawab Emak sambil tersenyum.

"Yaudah deh Mak kalau Emak gamau kasih tau,"

Emak Amalia lalu memulai memulai tes DNA dari rambut Merkurius. Dan yang lain secara berurutan. Hasilnya akan muncul besok pagi karena Emak Amalia menggunakan cara lama untuk tes DNA.

"Besok hasilnya akan muncul. Kamu kembali lagi besok,"titah Emak Amalia.

"Tapi Pluto penasaran Mak,"

"Kalau kamu di sini lama-lama maka akan berbahaya. Pulanglah,"

"Baik Nek. Assalamu'alaikum!"ucap Pluto sambil menyalami Emak Amalia.

Pluto lalu keluar dan menuju mobilnya dengan cepat Pluto ingin segera pergi dari tempat ini karena akan berbahaya kalau ketahuan kedua orang tuanya.

Di lain tempat, Mars, Bumi dan geng Dendrick sedang berkeliling mencari pelaku yang menjadi dalang kasus saling tembak di rumah. Bumi menghampiri Mars di markas karena tau Mars pasti akan mencari dalang kasus tembak.

"Mars kita cari bukti dari petunjuk apa?" Tanya Bumi.

"Ini ada rekaman dari kamera dari motor gue. Di rekaman ini ngelihat sebelum salah satu dari mereka make helm mukanya gak jelas tapi kalau ketemu orangnya pasti kita ingat,"Jawab Mars.

"Sini gue mau lihat rekaman nya,"ucap Bumi sambil merebut handphone Mars.

Bumi lalu melihat dan selalu ia skip dan perbesar gambar agar mudah di lihat. Ia lalu berusaha mengingat wajah salah satu pelaku itu.

"Mars gimana kalau kita ke markas Dragon siapa tau mereka dalangnya,"usul Raka.

"Ide lo bagus juga bisa kita coba sambil silaturahmi,"ujar Mars.

"Ingat! Kita gak boleh gegabah. Perhatikan muka mereka satu-satu kalau ada yang mirip dengan rekaman itu kasih tau gue sama Mars!"ucap Bumi.

"Siap Bos!" Tutur mereka bersamaan.

Mereka berombongan pergi seperti hendak tawuran menuju markas Dragon. Sampai di markas dragon ternyata markas itu kosong tidak ada satupun manusia di situ.

"Kaya nya mereka sekolah deh," Ucap Raka sambil melepaskan helm nya.

"Kacau!" Mars sedikit prustasi.

Di saat jalanan hampir ke tutup oleh geng Dendrick tapi tetap saja dengan satuy nya pengendara mobil lewat.

"Woi! Ngapain di situ mau tawuran?!"ucap seseorang.

TBC

Tebak siapa itu?

QUEEN OF YVONE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang