O1. Accident

2K 130 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

"Selamat pagi"

Sapaan terlampau lembut disertai dengan senyum hangat menyambut pagi pria yang kini menyamankan diri duduk di kursi meja makan. Jemita, sosok lain yang mana memiliki status sebagai istrinya tengah sibuk menyiapkan sarapan tepat di hadapan si pria.

"Cukup atau mau tambah lagi?" tanya Jemita pada suaminya.

Vano menanggapi dengan senyuman hingga reflek membuat kedua iris itu tertutupi oleh kelopak mata, membentuk lengkungan indah serupa bulan sabit di tanggal muda. "Tidak, itu sudah lebih dari cukup. Terima kasih"

Anggukan kecil diterima Vano sebagai balasan kemudian ia meletakkan ponsel yang sejak tadi dikantonginya ke atas meja. Saat makan keduanya sepakat untuk tidak menggunakan ponsel, sebuah manner demi menjaga kesopanan.

"Berapa lama kamu akan pergi?" Jemita mendongak meminta atensi. Ia ingat jika hari ini suaminya berencana menyambangi anak perusahaan yang terletak di Kota Bandung, meninjau grand opening hotel sebagai pundi-pundi uang baru di bidang property.

"Mungkin dua hari, ya itupun jika semuanya berjalan sesuai rencana. Kemungkinan aku pulang Minggu pagi, kenapa? Kamu ingin sesuatu?"

Kerutan di dahi Vano memancarkan kebingungan yang nyata. Selama lima bulan pernikahan mereka istrinya itu tak pernah sekalipun meminta sesuatu, bukan berarti Vano enggan memanjakan sang istri akan tetapi hubungan mereka belum bisa dikatakan begitu dekat untuk sekedar mengungkapkan keinginan masing-masing.

"Bukan itu, aku hanya meminta izin tinggal lebih lama saat di Serang nanti. Ada tempat yang ingin kukunjungi untuk bahan riset penelitian."

"Wah! Bu dosen ini sedang sibuk-sibuknya ya?!" Alis Vano naik turun seirama tawa kecil yang keluar dari bibirnya.

"Hei! Kamu juga yaa" Candaan Vano sukses membuat lawan bicaranya kesal, terbukti bibir Jemita tanpa sadar mengerucut dengan mata yang juga menyepit.

"Hahahaha, huft iya maaf."

Vano yang kepalang paham istrinya sedang merajuk sebisa mungkin mencoba menghentikan tawanya, tak ingin memperkeruh suasana. Amarah Jemita─yang kelewat seram─adalah hal yang paling pria itu hindari. Karena pernah sekali ia terkena amukan Jemita ketika tak sengaja memecahkan piring yang ia cuci, setelahnya sebisa mungkin Vano enggan mengusik sisi liar itu.

"Ah ya satu lagi!"

Seruan Jemita sekali lagi mengalihkan perhatian Vano, "Apa hmm?" Dan cengiran mencurigakan yang turut muncul sedikit banyak membuat Vano berdigik ngeri.

"Masih ingat postingan Hera dan kak Mikael kemarin? Foto mereka liburan di pantai sama little Kei yang itu loh!" Serunya dengan girang. Dengan sekali lihat dapat dipastikan jika ia menginginkan hal yang sama, menghilangkan penat dengan bersantai di pantai.

Astray || nomin ft jisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang