16

3K 380 35
                                    

"gagak adalah hewan yang selalu di kaitkan dengan sesuatu yang buruk. Hewan gagak akan selalu berkelompok, tapi kau tau ketika ia mendapatkan makanan, ia tidak akan berbagi. Dan kau tau apa yang mencurigakan?" ucap Kenma dengan pertanyaan di akhir kalimatnya.

Sementara Shouyo hanya diam saja menunggu Kenma melanjutkan kalimatnya.

"aku tidak pernah melihat gagak" ucap Kenma yang di balas anggukan oleh yang lainnya kecuali Shouyo -jelas sekali Shouyo tak mengerti apa maksudnya-

Mengerti dengan kebingungan yang tersirat jelas dari Shouyo, Kenma lantas berkata "aku pernah membaca buku di perpustakan milik Kuro, di situ tertulis bahwa gagak adalah hewan para penyihir, dan penyihir adalah sekumpulan manusia terkuat pada zaman kuno. Tapi karena ketakutan suatu makhluk -kurang jelas makhluk apa itu- mereka lantas memburu para penyihir beserta si gagak yang di duga juga memiliki sedikit sihir" jelas Kenma panjang lebar.

"mungkin karena itulah gagak tidak pernah tampak, bahkan jika kau menemukan mayat tergeletak" lanjut Kenma dengan mata kosong -seolah mata kucingnya bisa membaca isi pikiranmu-

"mengenai masalah gagak yang tak akan membagi makanannya, itu sedikit sama dengan Master. Memang sih, semua vampire tidak akan membagi pengantinnya. Tapi dari mata semerah darah milik Master yang membara saat melihatmu, itu sudah bisa di anggap tatapan posesif" ucap Kenma sembari menatap Shouyo yang terdiam.

"ia tidak akan melepaskanmu, bahkan jika kau sudah habis" lanjut Kenma dengan nada lirih yang terdengar lantang di ruangan sunyi itu.

Tanda sadar, Shouyo menyentuh dadanya dengan tangan kirinya. Tepat di bagian tato klaim tersemat dengan cantiknya disana. Memamerkan sayapnya yang mengkilap.

Tidak akan di lepaskan? Jadi itu artinya Shouyo tidak akan punya kesempatan untuk sedikit berkunjung ke desanya?

Sementara Shouyo larut dalam pikirannya. Para pengantin lainnya sedikit khawatir serta takut dengan apa yang akan terjadi dengan Kenma yang blak-blakkan.

Walaupun pemuda pemilik mata kucing itu tampak pendiam, tapi ia juga cukup blak-blakkan dengan bicara tanpa di pikir dulu. Dan lihatlah akibatnya, Shouyo menjadi diam seribu bahasa seperti tengah memikirkan sesuatu yang rumit.

"tapi tenang saja Shouyo" suara lembut milik Kenma kembali terdengar dengan nada yang lebih bersahabat. Membuat Shouyo kembali menapak pada kenyataan.

"kau tidak akan mati bahkan jika kau sudah habis" ucap Kenma ambigu.

Apa maksud dari habis yang di ucapkan Kenma?

Entahlah akupun tak tauuu.ヾ('︶'♡)ノ ♬ ♪

"maksudnya?" tanya Shouyo bingung sembari menelengkan kepalanya yang membuat surai jingganya jatuh ke atas bahunya.

"kau akan mati jika vampire yang meng-klaimmu mati" jawab Akaashi dengan senyum lembut.

"kau mungkin tidak akan percaya--" ucap Semi gantung dengan kekehan kecil yang di balas delikan penasaran dari Shouyo serta tawa kecil dari yang lainnya.

"kami sebenarnya sudah hidup lebih dari satu? Dua? Abad" lanjut Semi yang di balas tatapan horror dari Shouyo.

"aku jujur satu abad" ucap Semi dengan senyum yang menyertai wajah cantiknya.

"aku satu setengah" timpal Akaashi.

"aku sama seperti Akaashi" ucap Suna dengan mata sipitnya yang tampak serius ke arah ponselnya.

"aku sama kayak Semi, Satu abad" timpal Iwaizumi.

Mata madu Shouyo membola lucu ketika mendengar semua pengantin vampire ternyata memiliki usia yang lebih dari satu abad. Bagaimana bisa?

Eh tunggu? Kenma--

"aku tiga abad" jawab Kenma ketika mendapat tatapan dari Shouyo yang menuntut sebuah kejujuran.

"WHAT THE HELL!" Shouyo mengumpat dengan suara keras yang membuat pengantin lainnya tertawa keras. Sungguh ekspresi terkejut dari Shouyo sangat mirip dengan mereka saat pertama kali mendengar tentang kenyataan itu.

"BAGAIMANA BISA?!!" teriak Shouyo sembari mencengkeram mahkota jingganya.

"tak percaya-kan? Sama kami juga, rasanya seperti masih kemaren saat pertama kali aku di klaim" ucap Kenma dengan senyum kecil.

"jadi Kenma, kau yang paling tua?" tanya Shouyo dengan tatapan horror masih tak bisa percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya.

"tidak, masih a--"

"Kenma"

Mendengar suara familiar yang hanya bisa di dengar olehnya itu membuat Kenma berdiri seketika. Yang jelas membuat Shouyo mendelik tak suka karena Kenma menggantung kalimatnya.

"MASIH APA!??!!" tanya Shouyo menuntut untuk segera di jawab.

"tunggu sebentar, Kuro memanggilku" ucap Kenma sembari melangkah keluar dari ruangan itu, mengabaikan gerangan dari Shouyo.

"apa maksudnya Kuro-san memanggil Kenma?!!! Aku tak mendengar apapun!" tanya Shouyo dengan suara keras dan nada frustasi karena merasa ia yang paling bodoh disini.

"hubungan batin" ucap Akaashi yang membuatnya mendapatkan perhatian dari Shouyo "kau bisa berkomunikasi lewat batin dengan vampire yang meng-klaimmu" lanjutnya membuat Shouyo ber-oh ria.

"tapi itu hanya akan terjadi jika vampire-mu membuka koneksinya" timpal Suna.

"keren! Aku juga mau coba!" teriak Shouyo dengan semangat dan mata madunya yang berbinar.

"jangan sekarang Shouyo, Master pasti sedang dalam pembicaraan yang serius, kau tak boleh mengganggunya" ucap Akaashi dengan nada lembut.

"yaaahhh gak asik" ucap Shouyo dengan bibir yang di kerucutkan dan wajah lesu, membuat pengantin lainnya tersenyum lembut ketika melihat tingkah gemas dari pengantin sang pangeran vampire.

~♥~
TBC

My Vampire [OmiHina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang