"Aah brengsek, dimana sih dia" umpat Taehyun yang lelah mengitari sekitar jurusan Beomgyu.
Sudah sekitar 20 menit semenjak Taehyun sampai, namun dia tidak melihat keberadaan Beomgyu. Handphonenya tidak bisa ditelpon, bahkan Yeonjun juga tidak mengangkat teleponnya. Pasti sedang kelas.
"Sumpah, buat capek aja kerjaannya" gumamnya sebelum kembali melangkah kan kaki, kali ini Taehyun berniat ke taman belakang kampus.
Dia berjalan, menyusuri setiap sudut yang dia lewati. Mencari keberadaan pemuda dengan wajah manis tersebut.
"Ketemu" ucap Taehyun saat melihat seseorang yang tubuh bagian belakangnya terlihat sangat familiar.
Apa yang dia lakukan dibawah pohon sana?
"Gyu! Lo darimana sih?! Gue cari-cariin, lo kenapa? HP lo kenapa mati?" tanya Taehyun sambil menarik bahu Beomgyu.
"Gyu??... Kamu kenapa?" nada bicara Taehyun mendadak rendah.
Taehyun dapat melihat ditangan Beomgyu banyak sekali tissue dengan darah disana. Dan wajah Beomgyu pucat seperti mayat.
"Ah, ngga... Cuma mimisan dikit" jawab Beomgyu lemah sambil menutup hidungnya dengan tissue.
Taehyun duduk disampingnya, mengambil tissue penuh darah dari tangannya untuk dia buang.
"kepalanya jangan di hadepin ke atas gini sayang, terus sumbat hidungnya. Nafasnya pake mulut dulu, kamu duduknya yang tegak" ucap Taehyun pelan sambil menjepit hidung Beomgyu.
"Muka kamu pucet banget, Anemia nya kambuh? Kenapa obatnya gak diminum? Terus kenapa bisa mimisan gini?" tanya Taehyun bertubi-tubi. Haduh, Beomgyu masih susah bicara, sabar dulu.
Taehyun tidak menunggu jawaban Beomgyu, dia bahkan membiarkan Beomgyu bersandar padanya.
"Jangan sakit, maaf, aku kurang perhatian sama kamu belakangan ini" ucapnya.
Jujur, Beomgyu tidak mengerti apa yang ada di isi kepala Taehyun. Sebentar marah, sebentar jadi penuh kasih sayang seperti ini. Jangan sakit? Perkataan Taehyun terlalu sering membuatnya sakit hati, apa Beomgyu harus koma dulu agar Taehyun terus bersikap baik seperti ini?
.
.
Mimisan Beomgyu sudah berhenti, dia sedang makan roti pemberian Soobin.
"jadi? Kenapa bisa gini?" tanya Taehyun yang baru datang, dia tadi pergi ke kantin untuk membelikan Beomgyu makanan.
"Ah itu, semalem aku susah tidur. Terus paginya anemia aku kambuh, mau beli obat gak sempet. Aku kesiangan. Terus ketemu Bang Soobin, dikasi roti, air sama obat. Truss pas kita telponan, ada yang nabrak aku. Karna badanku lagi lemes HPnya jatuh. Terus aku ke wc, pas sampe wc aku pusing banget, terus lantainya licin, kaki ku kepleset. Pas mau nahan badan supaya gak jatoh, aku kejedot pintu toilet, makanya bisa mimisan. Pusing banget, mau pingsan rasanya" jelas Beomgyu tanpa jeda
Dia bicara sambil memejamkan matanya dan bersandar pada Taehyun. Soal siapa yang menabraknya tak usah disebut saja, nanti Taehyun marah lagi.
"Terus? Kenapa muka kamu masih pucet begini?" tanya Taehyun lagi.
"Obat yang dikasi Bang Soobin jatoh" jelas Beomgyu.
"Haahh... Astaga" Taehyun menghela nafas.
Dia merogoh tas kecil hitam yang dia bawa, disitu ada obat milik Beomgyu. Sepertinya semua orang didekatnya harus punya obat anemia untuk jaga-jaga. Padahal Beomgyu sudah jarang kambuh.
"Minum" titahnya.
Beomgyu mengambil obat yang Taehyun berikan, lalu segera meminumnya.
"Udah" jawabnya.
"Good boy" Taehyun mengelus kepalanya pelan, Beomgyu suka.
"Kamu aneh" ucap Beomgyu saat Taehyun tak henti mengelus kepalanya.
"Hm? Aneh kenapa?"
"Aneh, pokoknya aneh aja"
"Beomgyu!" panggil seseorang membuat Beomgyu yang sedang makan roti sambil bersandar itu menoleh, begitu juga dengan Taehyun.
"oh... Kai. Kenapa?" tanya Beomgyu.
"Ini, lo jatuhin obat pas kita tabrakan tadi" ucapnya membuat Beomgyu tersenyum tipis, haduh, padahal Beomgyu sengaja tidak menyebut namanya didepan Taehyun. Tapi dia malah muncul sendiri.
"Oh makasih, gue tadi nyariin ini"
"Lo nggak kelas? Udah telat banget loh?" tanya Hueningkai.
"Ah, ngga. Gue lag-"
"Gabisa liat ya lo muka Beomgyu pucet begini? Ini tissue banyak darah perlu gue tunjukin semua biar lo liat? Lo juga tau dia tadi jatohin obat" potong Taehyun, dengan nada kesalnya pada Hueningkai.
Beomgyu kaget, biasanya Taehyun tidak akan cari gara-gara pada orang lain begini. Paling hanya menyalahkan Beomgyu, atau bertengkar dengannya. Moodnya jelek atau bagaimana?
"Oh sorry, gue gak sadar kalau ada lo juga. Tadi niat gue mau nawarin Beomgyu ke ruang kesehatan kalau dia ngga kelas" jawab Hueningkai membuat Taehyun tertawa tidak percaya.
Tidak sadar katanya?
"Beomgyu ayo, gue gamau dikatain mahasiswa bermasalah karna mukul orang" ucap Taehyun sambil menarik tangan Beomgyu, cukup kuat. Karena Beomgyu merasa tangannya sakit di area sekitar jam tangan.
"Lo sama pacar sendiri jangan kasar, udah tau dia sakit, lo main tarik aja" ucap Hueningkai namun tidak digubris oleh Taehyun, dia tetap berjalan sambil menarik Beomgyu bersamanya.
"Cheater" gumam Hueningkai pelan, namun dapat Beomgyu dengar dengan jelas.
Dia menoleh pada Hueningkai, seakan bertanya-tanya apa maksudnya.
Apakah dia mengatai Beomgyu karena pernah tidak sengaja menciumnya. Atau soal gosip Taehyun dan chaeryong?
Entahlah, dua-duanya bukan hal baik.
.
.
.
Hawi bestie, i'm back. Xixi.
Stream 0x1 Love Song Japanese ver ya.
aku tuh mungkin keteteran gitu sama cerita sendiri, di wp aku nulis 2. Di twt juga 2. Hdh, emang agak maruk sama gatau batas diri ini maksimal bisanya berapa.
Jadi kadang otakku tuh kebagi, buat cerita yang ini, atau yang ini dulu.
Punya niat buat fokus 1 cerita dulu di masing2 platform, tapi aku berusaha semaksimal mungkin ajalah intinya.
Segitu dulu sayangku.
Salam,
Nandy ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic | TaeGyu
FanfictionHubungan mereka toxic kata orang-orang, tapi apa boleh buat. Mereka sama-sama egois untuk saling melepaskan. Top -Tae Bott -Gyu