Toni mengendarai mobilnya ke arah jalan yang di tunjukan isac yang duduk di sebelahnya, sambil memerhatikan peta online. Isac memaksa untuk pergi bersamanya sejak kemarin malam,karena tidak ada seseorang lain untuk di ajak. iapun setuju dengan menjemput isac di rumahnya. Mereka sampai di sebuah rumah besar yang di arahkan oleh peta tersebut. rumah yang terletak di jl.madiun,menteng-jakarta pusat tersebut bergaya amerika klasik dengan pagar hitam tinggi menjulang di depannya. Toni mengarahkan mobilnya mengikuti antrian mobil lainnya. Seorang penjaga keamanan menghentikan mobil mereka,ia memberikan salam hormat ketika toni membuka kaca pegemudinya. Ia menanyakan kartu undangan toni dan mempersilahkannya masuk.
Sudah Ada sekiranya 50 orang di dalam rumah yang megah tersebut, memakai pakaian resmi, seorang security berbaju batik membuka pintu mobil toni, ia memeriksa undangan mereka,dan mengatakan mobil mereka akan di parkirkan. Toni & isac masuk ke dalam rumah megah tersebut, di depan lobby toni melihat sebuah pohon natal yang menjulang tinggi yang masih lengkap berhiaskan ornamennya. Isac menanyakan apakah sekarang sudah masuk perayaan natal?. Toni melihat beberapa foto menggantung di pohon tersebut, ia bisa melihat foto Lydia salah satunya dan berfikir untuk mengambilnya.
Seseorang menepuk bahu toni, ia menoleh dan melihat Roger berstelan lengkap bersama seorang wanita muda yang melingkari tangannya di lengan roger. Toni bisa menduganya bahwa wanita itu bukanlah saudara apalagi adiknya, ia pasti salah satu selirnya. Ia kasihan dengan Charlene tapi di satu sisi ia merasa keluarga mereka pantas mendapatkannya.
"senang bertemu denganmu lagi dokter toni."ia menyunggingkan senyumnya
"sepertinya kau mendapatkan posisi pekerjaan yang bagus sehingga bisa datang kesini. Pantaslah kau tidak ingin kembali ke Malaysia" toni mendengus kesal dan ingin sekali ia menampar bajingan satu ini.
"mungkin anda lupa sesuatu sir, saya orang Indonesia,saya tidak akan kembali ke Malaysia karena disini rumah saya. " Katanya tegas. Isac yang mendengar perkataan toni merasa kagum akan jiwa nasionalismenya. Roger kembali menyunggingkan senyumnya dan pergi meninggalkannya.
Toni menemukan sosok Lydia yang sedang menuruni tangga. Ia mengenakan halter backless long dress berwarna hijau yang memamerkan punggung cantiknya yang biasa toni cium dan belai dengan lidahnya, terbuka di pamerkanya ke khalayak umum. rambutnya di sanggul kebawah dengan beberapa rambut di biarkan terurai di depan. matanya tertuju pada seorang anak kecil laki-laki memakai setelan vest berwarna hitam, rambutnya agak ikal di sisirnya menyamping, Lydia menggengam tangannya sembari menuruni tangga.
Lydia menangkap tatapan mata toni yang seperti memburu kepadanya. Ia tersenyum lebar dan menggandeng mickey berjalan kearah toni. Isac menyapa Lydia dan memberika tosnya pada mickey yang sudah mengenal isac. Lydia mengenalkan mickey ke toni, ia melihat mickey lalu berjongkok agar mickey bisa melihat wajahnya. Toni tersenyum dan menyapanya, mickey yang melihat toni terlihat malu dan memiringkan tubuhnya ke arah Lydia. toni mengenalkan dirinya dan menanyakan nama mickey,tapi ia masih terdiam dan merenggut ke belakang kaki ibunya.
"mickey, say hai to uncle toni, he likes playing football lho. Do you like football?" Tanya ibunya,mickey mengangguk
"oh ya, kamu suka football ?" toni melihat mata mickey mulai berubah, ia mendekati toni dan menatap matanya
"uncle bisa main football?" tanyanya dan toni mengangguk tersenyum
"wah uncle toni hebat mickey, he is like ronaldo" kata isac menimpali dan membuat gerakan menendang bola yang membuat mickey tertawa
"nanti kita main football bersama ya"
"mami, can uncle toni play with me?" Tanya mickey, Lydia melihat ke arah toni
"boleh,tapi kalau uncle tidak busy ya." Mickey meloncat gembira dan menarik tangan toni
Toni melihat Stephanie, dokter penanggung jawab UGD datang menghampiri mereka,isac menyapanya dan wanita itu balas tersenyum. Ia membisikan sesuatu pada Lydia dan mengajak mickey pergi. Isac menjelaskan bahwa Stephanie adalah adik kandung Lydia ketika toni bertanya,lalu ia pergi mengikuti stephanie. Lydia tersenyum ke arah toni,dan berjalan melewatinya. seperti terhipnotis toni mengikuti ke mana arah Lydia pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SUNFLOWER
Roman d'amourToni seorang General Surgeon handal di Malaysia. Ia terpaksa kembali ke Indonesia karena 3 tahun lalu ia menentang RS tempatnya bekerja yang mengakibatkan karirnya di hambat di sana. Lydia adalah dokter Penyakit Dalam di sebuah RS terkenal di Jakart...