16

3.8K 353 16
                                    


" Pagi paman..." Sapa Jeno sopan ketika Ten membuka pintu 

" Oh... Jeno ya? Kau berkunjung lagi?"

" Eung..."

" Masuk lah..."

Jeno membungkuk sebagai tanda hormat ketika ia masuk kedalam rumah Haechan. Sudah 2 minggu sejak kepergian Jaemin , Haechan benar benar terpukul. Haechan bahkan tidak mau keluar dari kamarnya, jika Ten tidak memaksa Haechan untuk makan, Haechan bisa saja menyusul Jaemin karena mati kelaparan. 

" Haechan-ah...." Jeno mengetuk pelan pintu kamar Haechan dan seperti biasa tidak ada respon dari Haechan. 

" Aku tau kau sangat terpukul.... tapi ini sudah 2 minggu lebih Haechan-ah... Jaemin pasti sedih melihat mu seperti ini"

" Aku tidak peduli!!" Teriak Haechan dari dalam kamar

Hati Haechan benar benar terpukul. Kegiatan amal itu, semuanya hanya kebohongan, Jaemin sengaja membuat Haechan menjauh dariny dan dari Mark, karena Jaemin yang melakukan operasi itu. Hal yang membuat Haechan mejadi sakit hati adalah, ternyata selama ini Jaemin memiliki perasaan lebih padanya. Haechan tidak marah karena Jaemin merusak pertemanan mereka, tapi Haechan merasa bersalah karena selama ini ia telah menyakiti hati Jaemin. Haechan tidak diberi kesempatan untuk meminta maaf, karena itu ia benar benar sedih. Terlebih lagi ia baru saja kembali bertemu dengan Jaemin setelah sempat terpisah dalam waktu yang lama. 

Dan kini, Haechan benar benar tidak bisa lagi bertemu dengan Jaemin. 

Jeno terduduk diam di ruang tamu Haechan, menatap pintu kamar Haechan yang masih tertutup. Jika boleh jujur Jeno sebenarnya juga belum merelakan Jaemin, tapi ia tidak bisa terlalu lama bersedih, karena ia sudah berjanjin untuk menjaga Mark dan Haechan. Jeno sudah cukup puas menangis malam itu dirumah sakit selama proses operasi. Jika Jeno masih bersedih maka perjuangan Jaemin akan sia sia.

Dihari Jaemin melakukan operasi, Renjun kembali dari China dan memutuskan untuk menetap di Korea, Renjun tau semuanya, termasuk persaan Jeno padanya dan pada Jaemin, namun Renjun tidak pernah mengeluh, ia juga tidak menyalahkan Jeno ataupun Jaemin. 

" Jeno-ya...."

" Ya injuna... ada apa?

" Kau dimana?"

" Di tempat Haechan kenapa?"

" Mark..... dia sadar...."

Jeno terlonjak kaget ketika mendengar kabar dari Renjun yang membuat Ten yang sedang membawa minuman untuk Jeno ikut terkejut. 

" Yaampun Jeno... bikin kaget saja.. ada apa?"

" Maaf paman... itu ... Mark sudah sadar"

" Benarkah... syurkulah...."

Clek....

Jeno dan Ten serentka melihat kearah suara knop pintu yang dibuka, terlihat Haechan dengan wajah yang sangat lelah keluar kamar perlahan

" Kau ingin ikut?" Tanya Jeno tersenyum tipis dan dijawab anggukan pelan oleh Haechan. 

.

.

.

Semuanya sangat tegang ketika Mark diperiksa oleh dokter, bahkan ayahnya, Jaehyun tidak henti hentinya menanyakan kondisi anaknya yang membuat dokter sedikit kehilangan fokus

" Paman... sudah tenang saja... biarkan dokter memeriksanya dulu" Renjun berusaha menenangkan

Sedangkan Haechan tidak berani masuk ke dalam ruangan, ia berdiri di depan pintu menatap Mark yang kini di kelilingi oleh beberapa perawat dan dokter. Haechan sedikit mendongakkan kepalanya ketika mendengar dokter yang sepertinya memastikan Mark bisa melihatnya atau tidak. 

[COMPLETED] Blind Love || Markhyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang