Dimana?

254 38 11
                                    

–Happy Reading–

Suara kicauan burung membangunkan Lia yang tertidur di atas rumput. Perlahan ia membuka mata lalu memegang keningnya yang terasa sakit.

" Duhhh, kepala gue benjol " keluh Lia yang memegang keningnya. Ia duduk lalu menoleh ke kanan dan kiri. Tempatnya begitu asing. Rerumputan hijau yang luas dan banyak pohon-pohon yang menjulang tinggi. Udaranya sejuk walaupun matahari terlihat sedang terik. Semilir angin menerpa wajah Lia membuat Lia terbuai hingga ingin tidur. Tapi kicauan burung lagi-lagi menyadarkan Lia.

" Eh, ini gue dimana? " Tanya Lia bingung sendiri. Seingatnya, ia terjatuh ke dalam jurang lalu pandangannya gelap. Ia tidak ingat apapun setelah itu.

Tempat ini jelas sangat berbeda. Bawah Jurang yang telah membuatnya benjol tidak seindah ini. Ia yakin dirinya sedang berada ditempat yang berbeda.

Lia bangun lalu menepuk-nepuk bajunya yang sedikit kotor. Tunggu, baju?

Lia melotot saat melihat dirinya yang memakai Dress selutut berwarna biru Navy dengan pita putih di pinggangnya. Dress itu sangat pas dan cantik di tubuh Lia. Rambut Lia juga sudah tergerai cantik dengan kepangan kecil di sebelah kanan dan kiri.

" Siapa yang gantiin baju gue?! " Pekik Lia. Ia melempar pandang. Siapa tahu ada orang lain disini. Tapi nihil, tidak ada siapapun.

" Hello! Apa Ada orang disini? " Teriak Lia yang hanya disahuti oleh suara burung dan jangkrik.

Lia berjalan dengan kaki telanjangnya. Ia berjalan tak tentu arah. Ia melihat-lihat sekitar yang pemandangannya begitu indah. Ternyata setelah keluar dari hutan cantik itu, terdapat taman bunga yang berwarna-warni. Bau harum langsung tercium di indera penciuman Lia.

Lia terperangah melihat pemandangan didepannya. Tanpa sadar, kakinya membawanya berjalan di jalan setapak yang berada di tengah-tengah taman bunga.

Sampailah Lia di ujung taman. Kini kaki telanjangnya telah menginjak tanah. Lia menoleh ke belakang dimana ribuan bunga tertanam. Sekarang ia bingung harus kemana. Ia saja tidak tahu ini tempat apa dan dimana. Ia mengedarkan pandangan ke segala arah. Hanya ada pohon dan pohon. Kemudian ia melihat kuda yang melaju cukup kencang. Dipunggung kuda tersebut ada laki-laki yang menungganginya.

Lia langsung melambai-lambaikan tangannya berniat untuk meminta bantuan.

" PAK, PAK BERHENTI DULU PAK " teriak Lia. Ia menghadang jalan agar orang itu mau berhenti. Tapi karena mungkin Lia sedang apes, ia malah terserempet oleh kuda itu.

Brugh

Lia terjatuh. Pantatnya menubruk tanah dengan keras membuat ngilu. Lia meringis kesakitan.

" Aduh, sakit banget " lirih Lia. Ia mengadah ke atas dimana seorang laki-laki tengah menatap dirinya dengan datar. Laki-laki itu memakai setelan jas dengan anting-anting panjang di telinga kirinya. Wajahnya begitu tampan hingga Lia sedikit melupakan rasa sakitnya.

Laki-laki itu turun dari kudanya lalu jongkok, menyamakan tingginya dengan Lia yang terduduk ditanah.

Lia seolah terhipnotis dengan tatapan datar laki-laki itu. Ia terus menatap kedua matanya tanpa berkedip hingga kesadarannya kembali saat merasakan dingin di bawah dagunya. Ia melirik ke bawah dan kedua matanya langsung melebar. Sebuah pisau kecil telah menempel di bawah dagu. Ia bisa menebak pisau itu sangat tajam.

" P-pak, i-ini a-apa? " Tanya Lia terbata. Ia takut dan ngeri jika pisau itu sampai menggores bahkan menusuk lehernya.

" Siapa kau? " Tanya laki-laki itu dingin.

FIRST LOVE | Jeno×Lia |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang