Avy, Vyan, ayo bangun, mandi terus sarapan. Katanya ada foto bersama?"
Juvelle mengusap kepala kedua anaknya dengan lembut. Si kembar sudah akan lulus dari pendidikan dasarnya, dan mereka diharuskan ke sekolah untuk foto bersama teman-temannya. Jadilah Juvelle mencoba membangunkan keduanya agar tidak telat ke sekolah.
"Nghhh.... Mama, aku malas..." lenguhan manja diselingi dengan lengan mungil yang melingkar di pinggang Vod dengan manja.
"Kok malas? Emang ga mau berfoto?" Juvelle mengernyitkan dahi. Wanita cantik itu mencium kening anaknya, sesekali mengusap kepala Alvyan lembut.
Berbeda dengan si kakak kembar, Avy, gadis itu sudah meluncur ke kamar mandi untuk bersiap-siap, setelah mencium pipi Sang ibu tentu saja.
"Lihat, Avy sudah siap-siap.. Vyan beneran gamau?" tanya Vod sekali lagi.
"Ga tau ma, rasanya malas..." gumamnya sambil menggesekkan kepalanya ke perut mamanya manja.
Juvelle menghela nafas. Dikecupnya pucuk kepala si bungsu. "5 menit lagi ya.. Jangan begitu, nanti nyesel loh ga bisa ketemu sama teman-teman lagi. Mama mau siapin makanan kesukaan Vyan dulu deh, biar semangat bangunnya." tegasnya sambil melepaskan pelukan Alvyan, lalu beranjak pergi.
Alvyan membuka matanya sejenak, lalu menutupnya lagi. Tak seperti Avy yang disukai banyak teman, dia hanya memiliki 1 teman... Dan temannya sudah lama pindah, jelas dia makin malas untuk pergi ke sekolah.
Mengingat dia yang malas bergaul dengan orang lain membuatnya berpikir untuk kembali tidur, kalau saja sebuah beban berat tidak menindih tubuhnya.
"Vyaaan! Ayo banguuun! Nanti telat ke sekolah!" Sang kakak yang sudah rapih dengan pakaian musim panasnya-- ya, ini kostum yang ditentukan oleh kelasnya-- segera mengguncangkan tubuh adiknya yang masih saja bergulung malas di atas ranjang.
"... Avy, kau pergi saja sendiri, aku malas." tolaknya blak-blakan. Avy merengut tidak terima. Adik lelakinya memang pasif, tapi kali ini sudah sangat keterlaluan!
"Vyan, bangun dan mandi sendiri atau aku mandikan?!" ancamnya dengan wajah sebal.
"Ugh, jangan memaksaku. Kau bisa pergi sendiri." balasnya dengan jengkel.
"Tapi aku mau foto sama Vyan nanti! Tema kelasmu groomsman, kan?! Kau pasti akan sangat tampan!" ternyata itulah yang diinginkan Avy. Gadis kecil itu cukup sebal tak dapat tema yang dimiliki oleh Alvyan.. Jadi sekarang dia ingin berfoto saja setidaknya dengan groomsmennya!
"Kau bisa berfoto dengan teman kelas lelakiku." balasnya malas.
"Ga mau! Bangun ga?!"
Tolakan blak-blakan kembarannya membuatnya agak jengah dan akhirnya menyerah. Diciumnya kening sang kakak, "kalau begitu, minggir." perintahnya dengan nada ogah-ogahan.
Avy tersenyum manis, lalu balas mencium pipi adik kembarnya. "Oke! Aku tunggu!" dan beringsut dari tubuh Alvyan, berjalan menuju meja makan.
Yah, setidaknya, Avy sangat manis dengan pakaian musim panasnya, rasa bete Alvyan sedikit terobati.
______________________________________________
Di sekolah, Alvyan hanya diam dan mengikuti arahan fotografer dengan malas. Dia bukan kakaknya yang ceria dan banyak teman. Sisi pasif Juvelle dan sulit bergaulnya sedikit... Rumit untuknya. Membuatnya menjadi sulit berbaur apalagi menemukan teman baru. Syukurlah Avy slalu memantaunya dan mengajaknya makan bekal bersama tiap istirahat dulu.
Sejujurnya, Avy sedikit berharap adiknya dapat berbaur sepertinya.
Dan ketika yang lainnya berfoto bersama setelah sesi foto resmi selesai, bocah berumur 12 tahun itu hanya menatap teman-temannya saja, sambil memikirkan apakah Avy sudah selesai supaya bisa cepat berfoto berdua dengannya, lalu pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
just Random Book
Fantasicuma cerita kosong biasa(?), entah itu buat pemenuhan tugas atau ungkapan isi hati karakter(?). jangan heran sama isinya yaa wkwk cuma book random kok :D