Chapter 16 √

290 50 1
                                    

Bulan purnama bersinar sangat terang, hanya dengan melihat cahayanya saja bisa membuat seseorang begitu kalut. Uchiha Sasuke yang duduk di atas sebuah tulang belulang yang besar pun tidak melewatkan kesempatan itu begitu saja, ia begitu terhanyut menatap bulan purnama.

"Kau disini kan, Arthuria?" Ucapan itu berbarengan dengan desiran angin malam yang menyapu surai hitam Sasuke.

Sedikit demi sedikit remang-remang cahaya muncul, mewujudkan fisik Arthuria yang ternyata sedang duduk di samping Sasuke.

"Bukankah bulan itu sangat bersinar malam ini?" Tatapan mata Sasuke tak bisa lepas dari cahaya rembulan di atasnya, sorot matanya memancarkan banyak sekali cerita di dalamnya.

Arthuria ikut menatap ke arah bulan purnama.

Apa yang dikatakan Sasuke memang benar, bulan sangat bersinar malam ini. Benar benar membuat pikiran terhanyut saat melihatnya.

"Kakakmu melakukan hal yang luar biasa demi dirimu, Sasuke." Ucap Arthuria memecah keheningan yang terjadi sementara.

Sasuke masih termenung menatap ke arah bulan purnama.

"Ketika aku melihat bulan purnama, aku teringat kembali pada peristiwa malam itu. Dan juga, ingatan yang selalu ku coba untuk lupakan." Arthuria bisa mendengar dengan jelas ucapan Sasuke yang sedikit bergetar.

"Akhirnya aku dapat mengingat kembali semuanya tentang dia. Kenangan yang telah terkubur dalam hatiku, kembali muncul kepermukaan." Sasuke tersenyum kecut.

Nada bicaranya yang menyakitkan, Arthuria merasakan betapa dalamnya ucapan yang Sasuke lontarkan itu.

Tatapan Sasuke beralih menatap kebawah, Arthuria pun mengalihkan atensinya kepadanya. "Dia... sempat menangis waktu itu. Aku pikir itu hanyalah khayalanku. Aku tidak menyadarinya. Kakakku memang menangis" Ucap Sasuke tersensum getir.

Suasana di antara mereka berdua menjadi kalut.

Arthuria menatap dalam ke arah sorot mata Sasuke yang sedang menatap ke bawah.

"Aku, juga memiliki seorang kakak."

Ucapan Arthuria menarik Atensi Sasuke untuk menatapnya, bibir Arthuria terangkat saat mata mereka bertemu. Arthuria tersenyum dan memandang bulan kembali.

"Aku memilikinya. Tapi... aku gagal memahaminya. Aku tidak bisa memahaminya. Dan karena itu, semuanya menjadi buruk." Mata Arthuria menyipit mengingat-ngingat kenangan yang ia kubur dalam dalam.

"Morgan Le Fay adalah kakakku, seorang perempuan yang baik hati dan penyayang. Hanya saja sesuatu terjadi... Saat dimana aku dilahirkan sebagai anak nubuat. Dia membenci fakta bahwa aku adalah seorang pewaris. Dia berubah menjadi seorang penyihir gelap."

Rasa iri dan dengki Saudara perempuannya kepada dirinya benar benar besar, Arthuria terkadang tidak mengerti alasan saudarinya itu begitu iri kepada Raja tak berperasaan sepertinya.

"Apa yang terjadi setelah itu?" Tanya Sasuke.

"Aku adalah seorang raja yang menyembunyikan jenis kelaminku, karena itu aku menikah dengan seorang perempuan bernama Guinevere demi kepentingan politik. Kami memerlukan seorang pewaris. Lalu Merlin, penyihir istanaku merubahku menjadi semu pria. Morgan yang mengetahuinya memanfaatkan keadaan itu dengan membuatku terjatuh dalam intriknya, hingga sesuatu terjadi saat aku tidak dalam keadaan sadar. Lalu suatu hari, salah satu ksatria ku Mordred menemui ku dan mengatakan bahwa aku adalah ayahnya dan dia adalah pewaris ku. Saat itu aku langsung memahami situasi yang terjadi. Untuk berpikir bahwa Saudaraku berbuat sampai sejauh itu, aku benar benar..."

Tangan Arthuria mengepal, Sasuke juga melihat bibir Arthuria yang tegang.

"Jadi... Saudaramu telah melakukan hal sejauh itu hanya demi menjatuhkan mu." Nada terkejut Sasuke tentunya sudah Arthuria duga.

[✓] 𝐃𝐢𝐟𝐟𝐞𝐫𝐞𝐧𝐭 𝐖𝐨𝐫𝐥𝐝 - Naruto x Fate SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang