"kata orang terdahulu marah yang paling parah adalah tidak marah, dendam yang paling hebat adalah tidak melakukan dendam, sama sakit yang paling sakit adalah sudah tidak merasa sakit 'mati rasa'."
POV Author
Mau sampai kapan ia harus diperlakukan tidak manusiawi, apalagi penyebab nya orang yang di cintai, sungguh itu adalah luka yang paling sulit sembuh di antara luka lainya.
"Hiks... Ampun.."lirih Syura yang di derai air mata.
Yah saat ini Syura berada di apartemen sang kekasih Aslan Hermansyah.
"Gak Kali Lo gak akan lolos" kata dingin Aslan sambil menjambak rambut Syura.
"Akhh....hiks...." Teriak Syura ketika Aslan memperkuat jambakan di rambutnya.
Entahlah apakah ini masih disebut sebagai sepasang kekasih jika melihat kelakuan biadab Aslan.
"Ayo nangis!!" tekan Aslan, sungguh dia benar-benar seperti seorang psikopat kali ini.
"Hikss... Syura minta maaf" lirihnya sambil meminta maaf walau ia merasa tak pernah melakukan kesalahan.
"Heheh" kekeh Aslan mendengar permintaan maaf Syura, "Mau sampai mati pun Lo meminta maaf gue gak akan lepasin Lo!" Lanjutnya.
"Oky saatnya hukuman terakhir" kata Aslan dengan senyuman miringnya.
"Engg-----"
Perkataan Syura terpotong karna Aslan langsung menarik rambutnya dan berjalan ke WC,
"Ahhkkkk......." Rintih Syura kali ini ia benar-benar sungguh tidak tahan.
Aslan langsung mengangkat badannya dan menaruh ke bathub yang terisi es batu.
"Ahh... Aslan ini dingin.... Hiks...." Rintih Syura, ia langsung berdiri tapi sayang Aslan menahan badannya hingga dia hampir tenggelam di bathub yang terendam es batu.
"Dengar! Kalau Lo sampai berdiri jangan salahkan gue kalau hukuman Lo bertambah dari ini," seringai Aslan sambil membelai lembut pipi Syura, kemudian melenggang pergi.
Tidak bisakah Aslan langsung membunuhnya saja, ia benar-benar tidak sanggup lagi menahan semua rasa sakitnya.
Setelah Aslan menghilang dari balik pintu, perlahan-lahan mata Syura mulai sayu hingga tertutup rapat bahkan badannya ikut merosot turun. Untung saja wajahnya yang penuh dengan lebam tidak terendam air.
-------------
Disisi lain seorang sepasang kekasih lebih tepatnya si perempuan yang di landa rasa gelisah dan khawatir entah karena apa.
"Yang?" Tanya si perempuan yang sedari tadi duduk tidak pernah tenang.
"Apa?" Balas pria itu.
"Pulang yuk, keknya aku gak enak badan hari ini"ajak perempuan itu.
"Ya iyalah, Lo dari tadi teriak gak jelas bahkan suara Lo mulai serak mana lompat-lompat gak jelas" balas si cowo dengan ketus.
"Itu mah, beda cerita lagi, kali ini aku tuh kek khawatir sesuatu tapi tidak tau khawatir apa, soalnya bokap sama nyokap lagi ngedate di rumah na kalau si Syura kan sama Aslan pasti aman tuh" jelas Sinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintaku tak seindah ceritaku
Dla nastolatkówSyura tak menyangka kisah cintanya begitu memilukan dan penuh derita, padahal dia seorang penulis yang karyanya sudah banyak diterbitkan, bahkan setiap karya yang ia punya semua berakhir happy ending dengan pemeran utama selalu bersama. Bagaimana bi...