°
°
°
°
°Arumi POV
Adzan Maghrib berkumandang menandakan waktu untuk solat Maghrib, seluruh santriwati menuju aula untuk sholat berjamaah, iyahh di pondok ku seluruh santriwati sholat berjamaah di aula, karna kalau di masjid tidak akan cukup dan lagi hari ini jadwal pengajiannya iatad Adnan jadi seluruh santriwati solat di aula,
Setelah selesai solat Maghrib yang di imami oleh ustad Adnan dan seleaai dengan doa-doa beliau menuju tempat biasa duduk untuk mengisi pengajian hari ini,
Ustad adanan menggunakan baju Koko putih dan kopiah hitam sangat tampan, dan selama pengajian berlangsung tak sengaja pandangan kami bertemu aku tidak mengerti apakah memang ustad Adnan melihat ku atau hanya perasaan ku saja, tapi ini bukan hanya sekali dua kali, kami bertemu tatap sering dan selalu di barengi dengan senyum manisnya, dan aku hanya bisa tersenyum dan menundukkan pandangan ku,
Author POV
Seluruh santriwati mendengar kan pengajian dari ustad Adnan dengan antusias, karena memang moment ini yang paling di tunggu-tunggu oleh santriwati,
Dan perihal perasaan Arumi yang mendapat curi-curi pandang dari ustad Adnan memang benar adanya, tapi tanpa mereka ketahui bahwa dari tadi Azizah Tika memperhatikan kegiatan mereka, ia mengerutkan keningnya melihat kejadian itu,
Tika melihat Arumi kesal, tapi sayang Arumi tidak menyadarinya, jadilah Tika memendam kekesalannya sendiri,
~~~~~~~~~~~~~~~~
Setelah selesai dengan pengajian adzan isya pun berkumandang dan setelah menyelesaikan solat isya seluruh santriwati bubar menuju kamar asrama masing-masing, tapi ada sebagian santriwati yang masih diam di aula karna ingin mendengar i'lan (pengumuman) dari bagian OSIS untuk memastikan nama mereka masuk pelanggaran atau tidak,
Tapi itu tidak di lakukan oleh Arumi dan kawan-kawan karena mereka yakin pasti nama mereka ada, jadi nanti tinggal pergi ke mahkamah (semacam tempat sidang untuk anak melanggar peraturan OSIS) dan menanyakan ke setiap bagian OSIS apakah nama mereka ada atau tidak, jadi tidak membuang waktu, karna di pikiran mereka sekarang adalah makan titik,
Tapi sepertinya kedamaian tidak pernah cocok untuk perjalanan hidup Arumi, di depan pintu kamar asramanya Azizah Tika sudah menunggu, tapi karna Arumi merasa tidak memiliki masalah ia hanya melewati begitu saja,
"Apakah begini adab seorang santriwati yang sudah nyantri hampir tiga tahun? Sindirnya,
Arumi tidak bergeming ia tetap melanjutkan kegiatannya melepas mukenah dan bersiap ke ruang makan,
Tika yang merasa kesal langsung menghampiri Arumi, dan Arumi yang di hampiri hanya memasang wajah datar,
"Kenapa kamu tersenyum melihat ustad Adnan"
Arumi yang mendengar itu hanya tersenyum mengejek,
"Memang kenapa jika aku tersenyum dengan ustad Adnan?"
"Itu tidak sopan, dan apakah kamu ngga tau kalau kita itu bukan muhrim hanya untuk menatap saja dosa apalagi tersenyum" ucap Tika galak,
Arumi yang mendengar perkataan Tika lantas tertawa terbahak,
"Antum juga tidak sopan, mengurusi urusan yang bukan hak antum"
"Aku sebagai OSIS hanya mengingatkan santriwati nakal seperti mu"
"Dan aku sebagai santriwati nakal, tidak butuh nasihat dari antum" setelah mengatakan itu Arumi pergi meninggalkan kamarnya dan menuju ruang makan, sungguh ia sangat gemas dengan Tika, apa masalahnya jika hanya senyuman, lagian kan bukan Arumi yang memulai acara senyum-senyum man itu, masa bodo yang penting sekarang ia lapar dan perutnya harus di isi karena ia memilik banyak hafalan besok jadi harus segera makan,
TBC,,
KAMU SEDANG MEMBACA
UHIBBUKA
General FictionKisah klasik perjalanan cinta seorang santriwati, yang ia pun tak menyangka akan mendapatkan cintanya di sana, di tempat yang tak terduga, bahkan bisa di katakan di tempat yang dulunya sempat tidak ia suka, di "MA'HAD"