BAB 2

16 3 0
                                    

"Jahat ya gue? Masa ngerusak hubungan orang yang baik baik aja, sangat bahagia malah..."

***

Nara berangkat sekolah seperti biasa. namun Kali ini dia berangkat sedikit lebih pagi.

Saat sedang menunggu teman temannya, Dia kembali memikirkan Raven, saat sedang fokus memikirkan nasib ia dijodohkan. Nara di kagetkan dengan Zara yang tiba tiba saja muncul didepan mukanya. Rasa ingin menabok namun, ia akan dimarahi shiren jika membuat Zara nangis.

Zara kebingungan dan bertanya "Nara kenapa? Maafin Zara, Zara ga berniat ngagetin Nara kok sumpah. peace" Sambil mengangkat 2 jarinya dan muka Zara merasa bersalah melihat, ekspresi Nara yang masam masam sendiri.

Dengan isengnya Nara menjahili Zara dengan berkata, "apasih ga lucu tau" Dengan muka sok garangnya. Melihat Zara yang berkaca kaca ia pun tertawa dan berkata, "bercanda kokkk, jangan nangis sini gue tadi cuma kaget"

Zara memeluk Nara dan berkata "ih aku takut kalau Nara marah, SEREM!!!" Sambil mengekspresikan muka ketakutannya. Disha dan Shiren hanya terkekeh melihat dua bocah ini.

"Lo tumben dateng lebih pagian? " Tanya disha, "iya, trus tadi kenapa bengong aja? Lagi ada masalah? " Saut shiren. Mereka memang selalu berbicara jika sedang mempunyai masalah.

Awalnya Nara bingung harus menjawab apa dan dia akhirnya hanya menjawab "gapapa kok, gue kekenyangan abis makan banyak" Balas Nara sambil tertawa. Walau sedikit ragu namun mereka hanya percaya saja dengan ucapan Nara.

"Maaf gue bohong sama kalian..." Ucapnya dalam hati.

***

Dilain sisi...
Ada Raven yang terus memikirkan, bagaimana cara membicarakan kepada teman temannya? Dan..... Gimana cara membicarakannya dengan Meisya??

Saat sedang termenung, tiba tiba Meisya datang. Gue ga kaget, karna memang sudah biasa meisya dateng nyamperin gue untuk sekedar memberikan bekal atau hal lain. Hatinya sedikit teriris ketika melihat muka Meisya.

"Kamu kenapa? Udah sarapan? Nih aku bawa roti kesukaan kamuuu" Ucap meisya. Raven tersenyum dan berkata "gapapa kok, belum nih makasih yaa" Sambil mengelus kepala meisya. Raven memakan rotinya sambil menatap meisya yang juga terus menatapnya.

Kring... Kringg... Kringgg...

"Eh udah bel, aku masuk dulu yaa. Bye sayang, muahh" Meisya pergi sambil melambaikan tangannya dan memberi kiss bye dari jauh. Raven hanya membalas dengan lambaian tangan.

***

Saat ingin ke kantin tiba tiba handphonenya sedikit berbunyi...

Bunda
Raven nanti pulangnya ajak Nara ke rumah dulu ya, Bunda udah bilang ke mamanya. Bunda pengen calon mantu bunda lagi.

Walau sedikit kesal tetap namun ia menjawab ya, Karena ia akan tetap menurut pada bundanya.

Raven
Iya bunda

Ia kembali berjalan dengan muka rada kesal, "kenapa sih lo dari pagi? , belum berak sepuluh tahun? " Tanya shaka, "tau kaya ikan ga dikasih makan sebulan lo" Ucap kevan. "Tau kaya ayam dipatok uler lo" Ucap Darren. Arsen hanya melihat keanehan teman temannya dan bertanya tanpa mengeluarkan suara pada raven, ia sedikit menaikan alisnya lalu menatap Raven.

NARAVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang