Bukan abizar namanya kalau gampang luluh, ia lebih memilih pendekap haura ke dalam pelukan nya.
"Mas!",ujar haura.
"Hmm,..", balas abizar.
Pada akhirnya haura pun pasrah dan memilih tidur di pelukan abizar.
"Lu habis dari mana ra?",tanya fira.
"Dari depan gerbang kampus",jawab haura seraya menduduk kan diri di samping fira.
"Lu bawa apaan ra?", bella memeriksa barang yang di bawa haura.
"Rujak?", Anisa menyeritkan keningnya.
"Iya, tiba-tiba aja gue pengen", jawab haura, ia mulai memakan rujak itu sendirian.
"Panas-panas gini makan rujak? Yang ada panas-panas gini tuh minum es ra!", fira sampai terbingung dengan kelakuan temannya ini.
"Suka-suka gue lah", haura tak memperdulikan respon para temannya.
"Kamu kaya orang ngidam aja ra", ujar anisa.
"Iya lu!",tambah bella.
"Gue emang lagi ngidam",ujar haura dengan santainya.
Uhukk uhukk
"APA!!!" teriak mereka bertiga, sampai beberapa orang yang berada di sekitar kantin menoleh.
"Iih, berisik tau!!", omel haura menganggu acara makan saja, pikirnya.
"Lu serius haura?", fira membalikan tubuh haura menghadap ke arahnya, menatap lekat wajah tanpa dosa itu.
Haura mengangguk, mulutnya masih mengunyah.
"OMG!!! Haura? Lo!! Siapa ayahnya!??", fira tak percaya dengan temannya ini.
Bukannya menjawab haura malah minum terlebih dahulu.
"Sabar dong gue minum dulu",
Ketiganya menunggu dengan geram.
"HAURA!!", teriak mereka lagi.
"Aduh, iya iya gue cerita", haura tak sanggup lagi mendengar teriakan mereka yang menggema seisi kantin
"Jadi siapa yang udah hamilin lu?",tanya bella
"Ya, cowok lah",jawab haura asal.
Kan ngeselin, pikir mereka.
"Maksudnya namanya ra, kamu di per-", ujar anisa terhenti
"Nggak lah ih, amit-amit".ujar haura mengetuk ngetuk meja.
"Terus, lu dateng ke club gitu? ONS?", tanya fira. Ia sungguh penasaran alias kepo. Ini berita besar bagi mereka bertiga.
"Enak aja, nggak ya. Jangan asal tuduh!", haura melirik fira kesal.
"Terus siapa? Cepetan kasih tau! Biar kita kasih bogem tuh cowok!", ujar bella.
"Suami gue", ujar haura.
"APA SUAMI?", teriak mereka lagi.
"lama lama bisa budeg nih kuping", ucap batin haura seraya menutup kedua telinga nya.
"Lu udah nikah?"
"Kapan?"
"Kok nggak ngasih tau kita?"
"Aduh nanya nya satu satu dong, gue bingung mau jawab yang mana!!", ujar haura.
"Oke, lu jelasin biar kita dengerin".
Haura menarik nafasnya sebentar.
"Iya, gue udah nikah. Pernikahan gue baru sekitar setengah tahun-
KAMU SEDANG MEMBACA
ABIZAR & HAURA the End ✔
Novela Juvenil"Sebaiknya kita percepat saja dawas pernikahan mereka, saya takut kalo mereka tinggal bertetanggan gini terjadi hal yang tidak kita ingin kan". Seakan paham dawas mengangguk setuju. "Yaudah bagaimana jika jum'at besok kita nikah kan mereka" "APA...