.
.
🎶Baby Baby Geudaneun..caramel macchiato🎶
Ah, orang gila mana sih yang menghubungiku selarut ini. Aku mendengus sebal sambil tanganku mencari-cari benda pipih itu disekitar kasurku.
"Hallo.."- bukaku dengan mata terpejam.
"Hallo? Ini benar teman atau siapalah... dari pemilik hp ini?"-
"Maksudnya?"- tanyaku, aku membuka sebelah mataku melihat kembali siapa yang menelponku.
"Mark?"- gumamku dan mataku reflek terbuka lebar. Tunggu, kenapa yang berbicara barusan perempuan?
"Hallo?? Dengar nggak sih?"-
Aku menarik tubuhku untuk duduk sambil meletakkan kembali ponselku ditelinga,
"Iya iya saya dengar. Ini siapa ya?"-
"Saya lagi di jembatan dekat perempatan Geungdong. Pemilik hp ini pingsan, bisa kesini jemput dia?"-
"Apa? Pingsan?!"- kagetku setengah berteriak.
Aku mendengar perempuan itu sedikit mengumpat, mungkin kaget karena aku berteriak.
"Iya, dia pingsan! Cepat kesini sekarang juga. Saya nggak bisa lama-lama disini."- kata perempuan itu.
"Saya tunggu 15 menit. Lebih dari itu, saya tinggali dia disini sendirian!"- lanjutnya lagi dengan nada dingin.
"Oke oke saya segera kesana. Tapi tolong, tolong tunggu sebentar sampai saya tiba ya. Tolong jangan tinggali dia, saya berangkat sekarang."- ucapku panik dan segera buru-buru mengambil jaket.
Aku berlari keluar apartemen dengan tergesa-gesa. Diluar sangat sepi dan dingin. Wajar saja, ini sudah hampir jam 3 pagi.
Sangat kebetulan, ada taksi yang berhenti didekat jalan utama yang barusaja menurunkan penumpang. Syukurlah!
Aku segera naik ke taksi dan langsung menyuruh sang supir untuk ketempat yang tadi disebut perempuan tadi.
"Pak agak cepetan ya. Temen saya pingsan disana. Tolong ya pak."- pintaku risau.
Aku menggenggam tanganku gelisah. Kenapa Mark bisa pingsan didekat jembatan dan sendirian. Apa dia melakukan hal-hal bodoh?
Mengingat... Beberapa hari ini dia terlihat begitu kacau.
Aku berdoa disela kerisauan hatiku. Berharap, semoga Mark baik-baik saja disana.
8 menit, taksi tiba dilokasi. Aku segera membayar tagihan dan langsung lari. Aku bisa melihat jelas seorang perempuan duduk di atas trotoar dan Mark yang tergeletak disampingnya.
"Mark.."- seruku langsung berlutut memegangi kepalanya. Matanya terpejam dan suhu tubuhnya dingin.
"Akhirnya sampai juga."- kata perempuan yang memakai celana jeans hitam robek dibagian lutut, serta jaket kulit hitam dan juga sepatu boots hitam. Telinganya penuh piercing, bukan disatu sisi saja.
Dia keliahatan sedikit tomboy. Tapi tidak setomboy itu sih, lebih ke girlcrush?
Pokoknya gitu deh. Rambut hitam sebahu dan ada beberapa tato kecil di leher dan punggung tangannya.
"Kenapa liatin saya gitu? Ada yang salah sama penampilan saya?"- katanya dengan nada datar.
"Ah, nggak. Maaf! Saya cuma kaget. Btw, Makasih udah mau jagain teman saya."- kataku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Rencard | Jeno Lee
RomanceLulus kuliah, apa yang harus kalian lakukan? Tentunya mencari pekerjaan, bukan? Ini kisahku, Na Yoora, sang freshgraduate yang sedang mencari pekerjaan di bidang PR Manager, tapi malah berakhir menjadi Asisten Idol. Daripada menjadi pengangguran, b...