Part 8 ( honeymoon ? just holiday)

53.9K 724 7
                                    

Aku memasukkan selembar koran yang mengundang luka lama itu kedalam amplop. Lebih baik sekarang aku pulang berendam di jacuzzi kesayanganku.

Aku melangkahkan kaki keluar dari cafe. Tapi mobil audy itu menghadang jalanku. Dan mengklakson tanpa henti.

"Masuk.. gue uda nunggu lo lama tau" Bicara willy dingin.

"Gue gak nyuruh lo nunggu tuh. Derita lo ! "

"Kalau gue ga disuruh opa mana sudi jemput lo "

"Emangnya ada apa ? penting ya ? " Willy mengangkat bahunya acuh. Aku mendaratkan bokong ke jok depan mobil. Memasang headset di telingaku mendengarkan lagu Maps - Maroon5. Aku bersenandung kecil mengikuti alunan musik Abang Adam Levine.

Willy mencabut headset ditelinga kananku merusak suasana saja. Aku melotot padanya yang dibalas dengan cengiran khasnya. Audy car memasuki rumah opa oma.

Kami masuk ke rumah opa. Di ruang tamu sudah berkumpul keluarga besar. Apalagi kali ini yang mereka rencanakan ? feeling ku tidak enak. Apa jangan - jangan mereka mengharapkan cucu ? errrr....

"Duduk dulu ... " perintah opa.

"Ada apa opa ?" tanyaku to the point.

"Begini, kalian kan udah nikah dan belum honeymoon. Gimana kalau minggu depan kalian melaksanakan honeymoon yang tertunda?" Tuhkan feeling ku selalu benar.

"Ga bisa opa , Willy ada proyek di Bali. Dan itu harus Willy sendiri yang mengerjakan ini proyek penting" Willy menolak.

"Sekalian aja ajak Naira. Kalian honeymoon disana ya kan yang?" Bunda Affa menyenggol lengan Ayah Nando.

"Gak ah. Nai maunya honeymoon di Okinawa atau Pulau Jeju " Aku menolak. Dari dulu aku sudah membayangkan bulan madu di Okinawa atau Pulau Jeju.

"Kebanyakan nonton drama lo ! Mana ada gue duit segitu. Kalau ada gue juga sayang " Willy menyentil keningku.

"Yaudah gue ga mau honeymoon"

"Terserah lo .. gak gue peduli" Willy mendengus. Bunda Nadia menghela nafas panjang.

"Sayang kamu jangan kekanak-kanakan gini. Udahlah di Bali aja ya. Disana juga bagus kok " Bunda Naira mengelus rambutku.

"Tuh dengerin " Willy melirikku dan aku melotot tajam padanya.

"Oke fix gue ikut tapi cuma holiday. Ingat holiday" Aku menekankan kata holiday.

Hari ini tiba saatnya aku berangkat ke bali untuk holiday. Akhir-akhir ini pekerjaanku menumpuk. Dan tak sempat menyiapkan semuanya. Untung kedua bundaku baik hati dan mau mempersiapkan semuanya.

Pukul 13.35 WITA kami tiba di Bandara Ngurah Rai. Willy membawakan koper. Kami hanya membawa 1 koper. Karena hanya beberapa hari saja.

Kami menaiki taksi ke hotel tempat penginapan. Sekaya-kayanya Willy dia hanya mampu membooking 1 kamar hotel disini. Kenapa tidur nya gak harus pisah aja sih ? lebih nyaman buatku.

"Gue tidur dulu ya , siapin baju gue mau mandi dulu"

"Hmm.." Aku menjawab dengan gumaman. Willy melenggang masuk ke Toilet. Aku membuka koper menggeledah pakaian Willy.  sepasang piyama milik willy sudah kutemukan. Tapi pakaianku mana ? disini hanya ada pakaian kekurangan bahan. Walaupun bermerk Victoria secret tapi sama sekali tak bisa di sebut pakaian tidur karena namanya Lingerie.

Aku mengobrak-abrik seluruh isi koper. Tapi tak ada pakaian yang normal. Hanya gaun dan pakaian formal. Ah masa aku tidur dengan pakaian ginian? Akhirnya aku memutuskan meminjam pakaian Willy. Kaos dan Celana kolornya tidak buruk daripada memakai lingerie itu ih ngerii...

"Ngapain lo pakai kaos gue? "

"Gue gak ada kaos. Tau tuh bunda ngisi apa aja di koper gue. Yang ada pakaian kurang bahan semua"

"pakai aja tuh. Gak buruk kok "

"itu mau lo ! Gue bisa masuk angin tau ! "

"Kan nanti kita anget-angetan " Willy menaik turunkan alisnya menggoda. Aku melemparkan lingerie itu di depan wajahnya.

"Pakai aja sendiri " Aku melenggangkan kaki memasuki kamar mandi.

Aku bersenandung kecil melantunkan lagu Akatsuki - Baby metal. Oh ya aku ini penggila Jepang, termasuk lagu dan animenya. Ya aku sadar sama usiaku yang sudah matang ini. Tapi apadayaku bahwa hatiku masih terpaku dalam anime. Anime favoritku DeathNote. Aku menghabiskan Seharian penuh untuk menonton Anime. Walaupun sudah kuulangi beberapa kali aku tidak pernah bosan.

Aku mengambil towel dan kulilitkan di tubuhku. Bodoh aku lupa memakai baju ganti. Aku membuka pinta sedikit, melirik dimana Willy. Oh untung dia tidak ada.

Aku keluar mengambil Baju di atas koper. Tak lupa melirik sana sini mengawasi keadaan sekitar.

"Ngapain lo mindip-mindip kayak maling aja " Willy berdiri di belakangku. Melipat kedua tangannya di depan dada.

"Mau ngambil baju ketinggalan"

"Gak perlu mindip mindip gitu juga kali. Ah lo malu ya kalo gue tahu? tenang aja gue ga terangsang kok " Dasar muka dua ! kemaren kemarin bilangnya apa ? ah aku berniat mengerjainya.

"Yakin lo gak tertarik ?" aku mendekatkan diriku ke tubuh Willy. Menggodanya , memainkan tanganku di dada bidangnya.

Willy nampak turn on, alarm bahaya berbunyi. Aku tertawa meledek.

"Haha muka lo lu--" Willy menerkam ku. Memagut bibirku dengan rakus. Melepaskan handuk yang melilit di tubuhku. Sekarang aku telanjang bulat !

Tangan willy bergerak menjelajahi seluruh tubuhku. Meremas payudaraku membuatku mendesah antara nikmat dan sedikit sakit.

Ini salah ! kalau tidak segera aku menghentikan ini akan kebablas.

Aku belum siap , masih trauma.

"Ah.. Willy stop ah.." Willy tak menghiraukannya. Aku mendorong tubuhnya sekuat tenaga sehingga dia tersungkur dibawah.

Aku memakai kembali handukku. Aku merasa bersalah , aku durhaka terhadap suami.

"Maaf .. aku belum siap "

"Gakpapa. Cepet pakai pakaian mu keburu dingin. Ini sudah aku belikan makan malam"

Entah kenapa aku diserang perasaan bersalah. Kasihn willy ini juga haknya . Tapi aku masih trauma dengan kejadian beberapa tahun silam.

Apa sebaiknya aku ceritakan kepadanya tentang kejadian itu ? Willy tentu belum tahu kejadian lama itu, karena saat it dia berusia 5 -6 tahun.

Makan malam ini serasa canggung. Tak ada adumulut diantara kami. Yang ada hanya suaru sendok yang beradu dengan piring. Kami memutuskan untuk tidur. Mataku tak bisa tertutup dengan nyenyak.

mungkin dengan menceritakan semua bisa membuat Willy lebih mengerti keadaanku. Sehingga tidak ada salah paham diantara kami.

"Wil.."

"Hmm.."

"Gue mau cerita.."

"Apa.. hoamm" Willy menguap.

"Yaudah gak jadi. Sleep well " Aku matikan lampu dikamar ini. Ku ingin dipeluk oleh cahaya dari Willy.

Tbc

sorry typo..

My beloved cousinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang