Pada kangen gk nih?
Btw ini part yg hangat banget,
so enjoy aja ya bacanyaHappy reading, janlup voment 💜
Mintae telah ditemukan, bocah lelaki itu rupanya tengah mengantar seorang bocah perempuan yang kehilangan ibunya. Pun ketika dia ditemukan dan temannya itu telah pergi bersama ibunya, Mintae segera menghambur ke dalam pelukan ayahnya sembari bilang, "Ayah, aku rindu ibu."
Kejadian itu masih membekas dalam benak, Dahyun yang melihatnya tanpa sadar segera memalingkan wajahnya hingga bertemu dengan dada bidang Jungkook yang berdiri di sampingnya. Bahkan ketika ayah dan anak itu telah pergi dan menghilang dari pandangan, Dahyun masih memikirkan soal itu. Wanita itu jadi rindu ibunya, ia memeluk perutnya, merasakan kehadiran calon anaknya. Bisakah ia menjadi ibu yang baik?—tidak, bisakah ia bertahan dan melahirkan janinnya dengan selamat?
Dahyun menoleh saat tangan besar Jungkook menyentuh tangannya, lantas menggenggamnya lembut, yang otomatis menghantarkan rangsangan hangat hingga ia dapat merasakan ketenangan yang selama ini ia rindukan.
"Malam ini kita pulang ke apartemenku. Lupakan sejenak soal masalah tadi, aku akan menjelaskannya lagi nanti, hm?"
Suara Jungkook terdengar lembut sekali. Namun hal itu malah membuat matanya kembali memanas. Dahyun menunduk, kemudian mengangguk samar.
Mobil berwarna silver itu terus membelah jalanan. Melewati angin dingin di malam hari. Musim gugur sebentar lagi menyapa, namun dedaunan yang telah berguguran ikut menari-nari. Seolah menyambut malam pertama Dahyun di kota kelahiran Jungkook itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Touch Her! She's Mine!
RomanceDahyun pikir, keputusannya untuk tinggal di rumah milik anak teman ibunya itu adalah keputusan yang tepat. Namun kenyataannya, ia salah besar. Berakhir tinggal bersama lelaki gay tentu bukan keinginannya. Namun kenyataan yang sebenarnya terjadi mala...