"Tidak ada seseorang yang ingin merasakan sakit, apalagi kalau penyebab nya adalah seseorang yang kau cintai."
POV Author."Arkhh....." Teriak seseorang ketika ia melihat wajahnya di balik cermin.
Ia melihat tampilan dirinya yang begitu kacau, sudut bibir biru Bahkan ada noda darah yang masih berbekas kering, sudut mata yang ikut lebam, rambut yang acak-acakan bahkan baju pun ikut teracak dan terlihat noda merah di beberapa tempat di baju putihnya.
Sungguh ia merasa ingin mengobrak abrik kamarnya.
Urat tangan yang mulai menonjol akibat terlalu kencang menggenggam telfon yang ia gunakan tadi.
Brak...
Satu kali lempar ia lakukan sudah menghancurkan dua benda di kamarnya.
Wajah yang ia lihat di balik cermin sudah menjadi beberapa bagian.
Ia perlahan maju mengambil bagian cermin yang hampir jatuh ke bawah dan mengangkat nya hingga ia bisa melihat jelas sudut matanya yang lebam.
Senyum khas darinya mulai terbit di bibirnya"CK,"desisnya.
"Mari kita lihat apakah Lo udah mati atau belum" Katanya sambil menuju tempat yang ia tuju
Brak...
Dengan kasar ia membuka pintu dan melihat seseorang di balik pintu tersebut.
Dengan memasang wajah datarnya ia berjalan ke arah orang itu.
"Baby" katanya sambil mengusap wajah yang hampir tenggelam.
Yah mereka adalah Aslan dan Syura
"Waktunya membersihkan sayang" kata Aslan dengan lembut.
Apakah Aslan memiliki kepribadian ganda hingga dengan mudah membuat emosinya berubah dengan cepat.
Atau kah hanya bentuk sandiwara yang ia jalankan.
Entahlah tidak ada yang bisa menebak sosok Aslan selain dirinya sendiri.
Aslan yang melihat Syura tidak bereaksi juga, ia Mulai tersulut emosi, bahkan usapan di kepala Syura sudah berubah menjadi cengkraman.
"Baby" tekan Aslan dengan menguatkan cengkraman di kepala Syura.
Sedangkan sang pemilik kepala tak juga beraksi bahkan ia terlihat damai tidurnya ahh atau lebih tepat dari pingsannya.
Aslan yang merasa sosok di bawahnya tidak akan bangun ia langsung berdiri keluar dari kamar mandi mencari sesuatu yang ia butuhkan.
Setelah Aslan mendapatkan nya ia perlahan duduk di pinggir kasur sambil bersiul dan mencari nama kontak seseorang dan menghubungi nya.
"Halo tuan" sapa seseorang dari balik telepon.
"Sekarang Lo kesini, gue tunggu 15 menit" kata datar Aslan.
Sedangkan seseorang dari sebrang sana sudah mengerti kenapa Aslan memanggil nya tanpa penjelasan nya dulu karna ini bukan yang pertama atau kedua kalinya.
"Ba--". Perkataan nya langsung terpotong karna Aslan langsung mematikan telfonnya.
setelah selesai menelfon Aslan pun langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur tanpa peduli keadaan Syura.
Atau lebih tepat nya dia tidak akan peduli mau Syura sekarat atau pun mati sekalian.
18 menit pun berlalu ia membuka matanya ketika mendengar suara bell.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintaku tak seindah ceritaku
Teen FictionSyura tak menyangka kisah cintanya begitu memilukan dan penuh derita, padahal dia seorang penulis yang karyanya sudah banyak diterbitkan, bahkan setiap karya yang ia punya semua berakhir happy ending dengan pemeran utama selalu bersama. Bagaimana bi...