Hujan

427 6 0
                                    

Rintik-rintik hujan yang mulai menetes dari langit, tidak membuatku melepaskan pandangan dari sosok yang berada tidak jauh dari tempatku berdiri. Seorang wanita tampak sedang menekuri sebuah makam yang ada di hadapannya. Kerudung yang semula menutupi kepala dan sebagian wajahnya sedikit tersingkap karena tiupan angin. Membuatku dapat melihat wajah yang ada di balik kerudung hitam itu.

Wajahnya yang putih bersih, dihiasi hidung mancung.  Saat ia berpaling secara tiba-tiba, pandangan kami secara tidak sengaja bertemu. Setetes cairan bening tampak mengalir dari pelupuk matanya yang sendu dan kemudian diikuti tetesan-tetesan lainnya. Mengalir dengan cara yang begitu dramatis melalui pipi pucatnya.

Aku terkesiap saat melihatnya yang tiba-tiba memandang kearahku. Namun hal itu tidak berlangsung lama karena gadis itu kembali menekuri makam dihadapannya.

Dari tempatku berdiri, aku dapat melihat tubuhnya bergetar hebat. Tangannya yang semula berada dipangkuannya berpindah menutupi wajahnya. Menutup wajah yang bersimbah air mata. Hujan yang semula hanya berupa rintik-rintik kecil, berubah menjadi sedikit deras. Namun tidak membuat gadis itu bergerak dari tempatnya berada.

Seseorang atau lebih tepatnya seorang lelaki yang membawa payung tampak bergegas ke arah gadis itu. Membantu melindungi tubuhnya dari guyuran air hujan yang semakin deras. Saat lelaki itu membantunya untuk berdiri, gadis itu tidak bergeming sedikitpun.

Dari arah yang sama dari tempat lelaki itu muncul, tampak beberapa pria berlari menuju tempat dimana si gadis dan lelaki itu berada. Berusaha untuk membuat si gadis untuk berpindah dari tempatnya, namun bukannya menurut gadis itu malah menangis histeris di atas pusara yang sedari tadi dipandanginya.

Pria yang datang lebih awal berusaha mengangkat tubuh gadis itu tapi si gadis terus meronta-ronta, hingga akhirnya tubuh itu merosot di atas tanah. Membuat orang-orang disekelilingnya panik seketika. Pria itu langsung mengangkat tubuh si gadis dan dengan tergesa-gesa meninggalkan area pemakaman yang kemudian diikuti pria lainnya.

Sungguh pemandangan yang sangat menyedihkan. Melihat betapa histerisnya gadis itu, pastilah jasad yang dikuburkan di sana adalah orang yang sangat berarti baginya. Membuatku merasa sedikit tidak nyaman melihat air mata yang jatuh di pipinya. Wanita menangis selalu membuatku merasa sesak setiap kali menyaksikannya.

Ponselku terasa bergetar di dalam saku celana bahan yang kukenakan.Segera ku angkat dan seseorang berbicara di seberang sana.

"Iya ma, aku sudah di jalan." Aku menjawab.

"Bilang sama Anin setengah jam lagi aku tiba di sana." tambahku kemudian. Sesaat setelahnya sambungan telepon dimatikan.

Kejadian yang tidak disangka yang membuatku melupakan janjiku untuk bertemu Anindya di Apartementku hari ini. Hujan mulai reda saat aku berlari meninggalkan toko bunga di luar area pemakaman, menuju mobilku yang diparkir tidak jauh dari sana. Kulirik jam tangan yang melekat dipergelangan tanganku.

Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore, pantas saja mama merasa gusar karena aku belum juga sampai. Bisa dipastikan Anin akan merajuk kepadaku karena telat menemuinya.

"Huuhh..." tanpa sadar aku menarik nafas panjang melihat langit kelam yang menaungi kota. Beberapa saat kemudian hujan kembali turun, membuat beberapa orang di jalan berlarian mencari tempat untuk berteduh sementara.

Hujan. Sesuatu yang tidak kusukai sejak dulu.

*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*

Hollaaaaaa >„<
Ahaiii, ketemu lagi sama saya yang baik hati, rajin menabung dan tiidaakk sombong ini.. *ada yang mau muntah ?*
Kali ini saya kembali dengan membawa satu cerita yang mendayu-dayu ala band-band melayu.
Ini cerita kedua saya setelah "When Cinta Meet Love" yang belum selesai setelah 1 tahun berlalu.
Nggak tau kenapa, idenya muncul secara tiba-tiba dan jadilah "Assalamualaikum Cinta" ini . Walaupun baru satu bagian sih... pi mudah-mudahan idenya bisa mengalir terus. Cerita ini akan sedikit berbeda dibanding kisah Raka dan Cinta.
Semoga kalian suka, kalau ada kritik & saran silahkan ditulis dibagian komentar. Saya sangat sangat terbuka menerima kritik & saran dari kalian. Sekian dulu cuap-cuapnya...
cf
Salam sayang,

Queenza95

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Assalamualaikum CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang