01.

31 5 4
                                    

Di suatu tempat, terdapat seorang gadis dengan rambut tergerai sedang menatap jam dipergelangan tangannya dengan raut wajah yang gelisah. Dia bernama Amora. Amora sedang menunggu angkot untuk mengantarnya ke sekolah. Akan tetapi, setelah kurang lebih dari 10 menit Amora menunggu angkot yang tak kunjung datang, akhirnya Amora terpaksa berjalan kaki menuju ke sekolahnya.

Saat dipertengahan jalan menuju ke sekolahnya, Amora dikejutkan dengan deruman sepeda motor yang begitu nyaring. Amora cukup kesal karena bukan hanya telinganya saja yang menjadi korbannya, tetapi seragam sekolahnya pun juga terkena imbasnya. Karena pada saat itu, jalan yang dilewati oleh Amora becek dikarenakan malamnya hujan turun.

Amora segera menghampiri pengendara sepeda motor tersebut untuk dimintai pertanggungjawaban karena seragamnya terkena lumpur. Amora cukup terkejut karena laki-laki tersebut berhenti tepat diparkiran di mana ia menuntut ilmu.

"Heh! Lo kalau ngendarain sepeda motor pelan-pelan dong. Lihat! Gara-gara sepeda motor lo, seragam sekolah gue jadi kotor ini. Gue gak mau tahu pokoknya lo harus gantiin ini semua! Beliin seragam sekolah sekarang juga ke kopsis."

Laki-laki tersebut lalu membuka helm full facenya, dan terlihatlah pria berparas tampan dengan raut wajah yang menahan kesal. Wajah Dia meneliti penampilan Amora yang cukup lumayan berantakan. Lalu laki-laki tersebut tertawa keras.

"Hahaha, penampilan lo sungguh memprihatinkan. Ck, Lumpur di mana-mana. Dan apa, gue disuruh ganti rugi atas apa yang gue perbuat ke lo?"

"Iya! Lihat. Penampilan gue sekarang? Memalukan. Lumpur di mana-mana."

"Bodo amat, gue emang peduli?" lalu, laki-laki yang ia ketahui namanya Raka, lantas pergi begitu saja meninggalkan Amora sendiri diparkiran. Amora lantas mengejar Raka dengan amarah yang menggebu-gebu.

"Gantiin ga?!" Sambil menarik lengan seragam Raka.

"Bisa lepasin ga? Ga usah pegang-pegang gini. Kita ga seakrab itu untuk saling kenal. Pertemuan pertama kita pun harus seperti ini" lalu Raka meninggalkan Amora sendiri.

"Gila tuh cowok, ga ada tanggung jawabnya sama sekali. Tidak gentle banget, semoga yang jadi ceweknya nanti tidak tertekan sama kelakuannya yang buat emosi ..." Seru Amora dengan menggebu-gebu, lalu meninggalkan parkiran di sekolahnya.

Setibanya di kelas, ternyata sudah banyak temannya yang datang.

"Broo ... Gue tadi lihat lo diparkiran bicara sama cewek? Siapa tuh bro? Gebetan baru?" Ucap Zayn, Zayn Malik Xaviero, teman dekat Raka.

"Ya kali, gue masih setia sama dia." Sanggah Raka

"Sudahlah Rak, lupain aja cewek murahan itu. Yang tadi aja cantik, cocok kok sama lo yang ganteng." Ujar Zayn.

BUGH
BUGH
BUGH

"Jangan sembarangan mulut lo bilang murahan ya!" Marah Raka

"Calm down bro, kan emang kenyataannya gitu. Dia selingkuhin lo. Kurang apa coba lo? Ganteng, kaya, pintar." Ucap Zayn sambil meringis kesakitan.

Lalu, Raka tiba-tiba keluar dari kelas menuju ke UKS untuk meminjam kotak P3K. Gitu-gitu Raka juga punya rasa bersalah telah memukul temannya.

Saat dipertengahan jalan menuju UKS, Raka tiba-tiba menghentikan langkah kakinya.

"Hehhh! Cowok brengsek, lihat! Gara-gara lo, gue diketawain sepanjang koridor."

Raka hanya menatap Amora, lalu berkata "Berapa?" Sambil mengeluarkan uang 100.000 3 lembar. Karena Raka malas berdebat.

"Gila lo, gue butuhnya tanggung jawab dari lo, bukan duit lo. Duit segitu gue juga ada" ujar Amora sambil menggebu-gebu.

Seorang Laki-Laki yang Angkuh [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang