26. Sembuh

531 48 10
                                    




"Han...! Aku gak bakal ninggalin kamu," Alika yang memakai baju putih itupun memeluk lelaki yang tersungkur.

Rizhan terus memandangi wajah Alika, tidak lama tangan Alika bergerak sedikit demi sedikit. Rizhan kaget melihat pergerakan tangan Alika itu.

"Sayang," ucapnya kembali menggenggam tangan Alika.

Tangan Alika benar-benar bisa bergerak bahkan tangan itu sudah bisa menggenggam tangan Rizhan walau tidak terlalu erat.

Tidak lama mata itupun mulai ada pergerakan, Rizhan tak kuasa menahan air matanya, ia tidak menyangka selama ini istrinya tidak ada pergerakan dan akhirnya ada pergerakan.

Mata itupun sedikit demi sedikit terbuka, hingga mata itu kini sudah benar-benar bisa melihat sosok yang ada di sebelahnya.

"Sayang kamu sadar," Rizhan mengelus puncak kepala Alika.

"Ssss....Sayang," ringis Alika saat ingin memulai bicara.

"Aku kenapa Han?" Alika menangis melihat sekujur tubuhnya.

"Panjang ceritanya sayang, nanti aja yah," Rizhan sudah menangis menatap wajah Alika, Alika pun menghapus air mata itu.

"Jangan nangis Ihan," suara lembut, dan masih terlihat lemah membuat siapapun yang mendengarnya tidak akan kuat.

Rizhan pun bersujud syukur atas kesadaran Alika yang tak pernah terduga ini, sehabis dirinya mengalami mimpi buruk.

Jam menunjukkan pukul setengah empat, Rizhan langsung mengabari keluarganya bahwa Alika sudah sadar. Dokter yang memeriksa itupun Alika sudah benar-benar sembuh, tetapi masih melakukan pemeriksaan dulu beberapa hari kedepan untuk memastikan Alika sembuh total dari koma itu.

Pagi hari itu Rizhan memilih tidak berangkat ke kampus, ia ingin menjaga dan bersama Alika hari ini.

"Suap dulu aaaa...." Rizhan menyuapi Alika, Rizhan sangat telaten menjaganya.

"Sayang jangan lagi yah sembunyiin sesuatu dari aku," Rizhan mengelus rambut Alika, Alika pun mengangguk patuh.

"Kamu sama sekali gak pernah merepotkan aku, sudah jadi kewajiban aku jagain kamu," Rizhan menciumi kening Alika, dan memberikan suapan terakhir.

"Maafin aku ya Han, udah berbohong dan menyembunyikan sesuatu dari kamu," wajah Alika menjadi murung, karena ia merasa bersalah sekarang.

"Iya gak papa, jangan lagi yah. Kamu terbuka aja sama aku, aku gak bakal marah, kalau ada apa-apa cerita ya!" Rizhan mengelus tulus puncak kepala itu.

_____

"Iya Alhamdulillah ya Do, Alika udah sadar nanti kita jenguk yuk!" ajak Dimas sambil ngobrol bersama Aldo.

"Ha Alika sadar?" Gumam Rena yang tak sengaja mendengar percakapan dua lelaki itu.

"Kenapa sih, gak mati aja sekalian." gumam Rena.

"O yah Dim, kayanya Alvin bakalan ke sini deh soalnya Rizhan bilang kemarin bahwa Alvin ngabarin dia mau ke sini juga jenguk Alika, bisa ngumpul dong kita."

"Wah pas banget tuh."

_____

"Permisi, ini hasil perawatan mbak Alika, dan mbak Alika bisa pulang hari ini, selamat ya mbak Alika," ucap dokter itu lalu pergi meninggalkan ruangan.

"Kamu udah bisa pulang, bentar ya aku urus semua administrasi," Rizhan keluar dari ruangan itu sedangkan Alika membereskan beberapa barang-barangnya.

"Udah yuk kita pulang!" Rizhan membawakan satu buah kursi roda.

"Gak usah pakai itu, Alika bisa jalan sendiri," tolak Alika.

"Yaudah beneran bisa, gak pusing?"

"Iya beneran nih," gadis itu berputar-putar menunjukkan bahwa ia sudah terlihat kuat.

"Ya sudah yuk sini tas-nya!" Rizhan membawa tas Alika, dan tangan sebelahnya menggenggam tangan Alika menuju mobil.

Setelah sampai di rumah, Alika sempat tercengang melihat keadaan rumahnya yang terlihat berbeda.
"Ini beneran rumah kita?" Tanya Alika sambil melihat sekeliling.

Rizhan mengangguk lalu membuka pintu untuk Alika.
"Selamat datang kembali Alika ke rumah kita," sambut Rizhan, Alika pun masuk dengan perlahan melihat dalam rumah itu agak berbeda.

"Kenapa beda?"

"Aku dekor ulang sayang," Rizhan mengelus kepala Alika.

Rumah itu tampak berbeda dari sebelumnya, Rizhan mendekorasi ulang, mulai dari warna cat dinding yang ia cat ulang, sampai tata letak barang-barang udah tertata berbeda, dan sekarang lebih rapi dan lebih indah.

"Kamu mau istirahat?" Alika menggeleng, Alika pun duduk di sofa sambil melihat televisi.

_____

Tok..tok..tok...
Alvin, Dimas, dan Aldo mengunjungi rumah Rizhan, niat mereka menjenguk Alika dan juga pengen ngumpul bareng.

Rizhan pun membuka pintu rumahnya, dan menyambut sahabatnya itu.

"Eh Lik, gimana sekarang?" Tanya Aldo.

"Alhamdulillah Do, udah mendingan sekarang."

"Alhamdulillah kalau udah sembuh."

"Bentar ya Alika bikin minuman dulu," Alika pun beranjak dari tempat duduknya, ia menuju dapur untuk membuatkan minuman serta makanan untuk teman suaminya itu.

Setelah menyuguhkan minuman, Alika pun beristirahat di kamar, sedangkan Rizhan sedang asik ngumpul bareng.

"Eh Han lo ya yang ngasih nomor telepon gue ke Fira? Soalnya waktu itu Fira nanyain kabar Angga."

Rizhan menggeleng, ia pun bingung dapat dari mana gadis kecilnya itu nomor telepon Alvin. Rizhan pun berfikir sejenak ia mengingat waktu itu Fira meminjam HP-nya.

"Oh itu, waktu itu Fira minjam HP gue mungkin dia nyari nomor lo."

Alvin mengangguk "Oh gitu."

_____

Alika pun kembali hadir ke kampusnya, kini kondisinya sangat membaik seperti dulu kala, rasa pusing yang ia derita dulu pun sudah berkurang.

"Eh Lik gue cuma mau ngasih foto ini, lo jangan kaget ya!" ucap Rena memberikan sebuah foto yang hanya berukuran 3R. Lalu Rena pergi meninggalkan Alika yang hanya berdiri di samping mading.

"Foto Rena sama siapa ini?" Alika mengamati foto itu. "Kok perawakannya mirip Rizhan?" Sambungnya.

Foto itu melihatkan Rena yang seperti berbicara dengan laki-laki namun laki-laki itu hanya menampakkan bagian punggungnya saja.

"Kok Alika nyesek ya, tapi gak mungkin ini Rizhan," gumam Alika, lalu menyimpan foto itu ke dalam tas-nya.

Saat di dalam kelas Alika hanya melamun memandangi foto itu.
"Apa selama aku koma Rizhan selingkuh?" Gumam Alika dengan pikiran kacaunya.

Alika tidak memperhatikan pelajaran sama sekali, dari awal dosen itu masuk sampai keluar, dan untungnya Alika duduk paling belakang, hingga dosen tak terlalu memperhatikan.

"Lo mikirin apa?" Tanya Gita.

"Eh Git! ini kan di taman kampus, apa iya Rizhan yang ada di foto ini bersama Rena?" Gita pun memegang foto tersebut lalu memperhatikan.

"Bukan kayaknya deh, asal lo tau ya Lik Rizhan itu selama lo koma gak pernah dekat sama cewek lain, bicara aja dia jarang, malahan yah dia suka jagain lo di rumah sakit di banding ia harus mengikuti pelajaran, dia itu cinta banget sama lo, gausah overthingking okey!" Gita meyakinkan, lalu Alika mengukir senyuman.



Alika balik😍 ada yang kangen gak?

RIZHAN [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang