Hi I'm back.
Happy reading semuanya.
💛💛💛
Jovanka sedang membaca naskah film yang akan dibintangi oleh Daxter. Sudah lebih dari satu jam dia melakukannya dan di kepalanya sudah muncul gambaran beberapa pakaian yang cocok untuk digunakan Daxter di beberapa scene dalam film pertamanya itu.
Ternyata ketampanan Daxter tidak sia-sia, karena dengan ketampanannya itu, juga tentu saja postur tubuhnya yang ideal semua pakaian akan terlihat bagus di tubuhnya.
"Jadi kita akan shooting di beberapa tempat yang memiliki pantai. What do you think about Bali, Van?" tanya Yasmine yang membuat Jovanka menoleh. "Di sana banyak pantai yang indah. Nusa Dua, Jimbaran, Sanur, Kuta, Pandawa, dan masih banyak lagi" lanjutnya.
"Nope, Yasmine. It's too ordinary. Kita membutuhkan suasana yang baru. Amazing place to make this film more special" kata Jovanka yang membuat semua orang nampak berpikir dengan keras. Mencari tempat yang sesuai dengan keinginan Jovanka untuk diajukan ke sutradara.
"Apa kita harus ke Hawaii..."
"It's too far, Boy" potong Jovanka yang membuat Daxter melotot kesal karena panggilan 'Boy' yang disematkan wanita itu. "Kita butuh menonjolkan keindahan Indonesia, ingat?!" lanjutnya yang membuat Daxter langsung mengunci mulutnya rapat-rapat.
Daxter bersumpah jika dia tidak akan berbicara lagi kepada Tante Jo itu!
"Bagaimana dengan Raja Ampat? Saya pikir mereka punya pantai yang indah tapi jarang sekali orang yang tahu hal itu" Albion membuka suaranya setelah suasana cukup lama hening.
"Can you show me about Raja Ampat? I've never heard about that place before" kata Jovanka serius yang diangguki oleh Albion. Laki-laki itu segera membuka laptopnya dan menunjukkan video tentang Raja Ampat kepada peserta meeting.
"Not bad lah" Daxter membuka suaranya dengan pelan setelah video tentang Raja Ampat selesai diputar.
Jovanka menolehkan kepalanya dengan cepat untuk menatap Daxter, "Tempatnya bagus banget loh. Apa maksud kamu dengan 'Not bad', Mr. Nugraha?!" kesal Jovanka yang sama sekali tak diindahkan oleh Daxter. Laki-laki itu tanpa menjawab kembali menekuni handphone yang ada di genggamannya.
"Kamu..."
"Jovanka, calm down" Yasmine menahan Jovanka yang akan bangkit dari duduknya karena terlalu marah. Jovanka pun mencoba menahan amarahnya dengan mengatur nafas.
Lihat saja nanti apa yang bisa dia lakukan kepada laki-laki muda menyebalkan itu!!!
"Okay jadi pantainya kita putuskan di Raja Ampat. Lalu untuk scene selanjutnya di Bandung, di sana masih banyak kebun teh yang cantik. Gimana, Van?" kata Yasmine sambil menatap Jovanka.
"Terserah!" jawab Jovanka cepat dan dingin penuh emosi.
Yasmine yang mendengarnya pun menghela nafasnya, jika sudah seperti ini maka tandanya Jovanka sudah sangat badmood dan tidak bisa diajak berdiskusi lagi.
"Meeting hari ini selesai sampai di sini. Kita akan melanjutkannya besok di rapat besar. Persiapkan diri karena besok kita meeting dengan pihak Film Jill Entertainment juga pemain yang lain" kata Yasmine menutup meeting.
Semua peserta meeting menganggukkan kepalanya mengerti sebelum berlalu setelah membereskan barang-barang yang dibawanya ke ruang meeting. Meninggalkan Yasmine bersama dengan Jovanka, Daxter, dan Albion yang dilarangnya meninggalkan ruangan tersebut.
"Daxter" Yasmine memanggil yang langsung membuat Daxter menoleh menatap pemilik agensi modeling tempatnya bernaung itu. "Apa nggak bisa sekali aja jangan nyari ribut?!" Yasmine nampak memijat kepalanya yang terasa pusing.
"Dia duluan loh, Mbak. Nggak lihat daritadi aku diam aja!" balas Daxter membela diri.
"Aku nggak akan marah kalau kamu nggak mancing!" balas Jovanka tak mau kalah.
"Siapa yang mancing? Lo duluan yang nginjek kaki gue pakai tusuk konde di kaki lo itu?!" katanya yang membuat Jovanka segera bangkit dari duduknya.
Kali ini Yasmine tak menahan Jovanka karena hanya ada mereka di sana sehingga tak apa-apa jika Jovanka ingin melakukan kekerasan kepada Daxter yang memang bengalnya tidak ada tanding.
"Miss Alixie..."
"Stop, Albion. Biarkan mereka menyelesaikan masalah mereka sendiri" kata Yasmine menahan tangan Albion yang akan menahan Jovanka yang sudah berdiri menjulang di depan Daxter yang masih duduk di tempatnya.
"Kalian selesaikan masalah kalian. Kita mau makan siang dulu. Lapar" Yasmine pun menarik Albion untuk meninggalkan ruang meeting.
"Kamu duluan yang membuat aku marah, anak muda. Jadi aku membalasnya dengan menginjak kaki kamu" kata Jovanka setelah hanya mereka yang ada di sana. "I think it's not too hurt" lanjutnya yang membuat Daxter langsung bangkit dari duduknya.
"Nggak terlalu sakit pala lo!" kesal Daxter sebelum membuka sepatunya beserta kaos kaki pendeknya. "Lihat!" Daxter menunjuk kakinya yang memerah padahal sepatunya cukup tebal.
"Okay fine, I'm sorry" balas Jovanka sebelum mengambil tasnya. "But not sorry" lanjutnya yang berhasil membuat Daxter menarik lengan Jovanka hingga tubuh ramping wanita itu terhempas ke atas meja meeting dengan Daxter di atasnya.
"Who do you think you are, Jo?! You can't do this to me!" kesal Daxter seraya menahan tubuh Jovanka agar tak segera bangkit dari posisinya.
Jovanka mencoba memberontak namun kedua tangannya sudah ditahan oleh Daxter. Kakinya pun sudah diapit oleh paha Daxter sehingga tidak ada yang bisa dilakukannya kecuali menatap laki-laki itu tajam.
"You're not sorry? Then I'll make you feel very sorry" bisik Daxter sebelum mencium bibir Jovanka dengan keras yang membuat Jovanka memberontak dengan membabi buta.
"It's just a little punishment, Baby. I'll give you the real punishment soon" lanjut Daxter sebelum meninggalkan Jovanka yang masih di posisinya.
"Oh, shit!!! That jerk!!!"
💛💛💛
See you soon.
Much love💚
Effe👰🏻♀️
23 November 2021🌱
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Scandal✔
Любовные романыSweet Scandal *** Jovanka Alixie, seorang fashion designer sukses di Perancis harus kembali ke Indonesia karena Mama-nya. Tak habis akal, Jovanka pun membangun bisnisnya di Indonesia dengan menggandeng sahabatnya semasa kuliah di Perancis. Namun hal...