Sweet Scandal - Part 9

2.4K 303 6
                                    

Happy reading guys.

💛💛💛

Jovanka mencengkram kemudinya hingga buku-buku tangannya memutih. Ingatannya tentang kejadian beberapa menit lalu benar-benar membuat Jovanka marah.

Bagaimana bisa laki-laki itu menciumnya dengan seenaknya? Okay umur Jovanka memang sudah tiga puluh tahun tapi sekalipun Jovanka belum pernah berciuman.

"Damn! That young boy..." Jovanka menghela nafasnya lagi dan lagi untuk menetralkan emosinya. Baru seminggu Jovanka mengenal Daxter dan dia sudah kehilangan first kissnya. Lalu apalagi nanti setelah satu bulan?

Menghela nafasnya pelan, Jovanka akan melajukan mobilnya saat seseorang mengetuk kaca mobilnya. Jovanka menoleh dan menemukan Albion di sana. Setelah menetralkan wajahnya yang terkejut Jovanka pun memutuskan untuk membuka pintu mobilnya.

"Miss Jovanka, pertama-tama saya sangat menyesal tentang tingkah laku Daxter hari ini. Saya tahu Daxter sudah membuat Anda marah berulang kali, tapi sebenarnya Daxter adalah anak yang baik. Jadi saya harap Miss Jovanka tidak mengambil hati masalah tadi" katanya dengan senyum lembut.

Jovanka terpaku. Jika hanya membuat marah tentu saja Jovanka tidak akan mengambil hati mengingat umur anak itu yang masih muda dan sangat rentan emosinya tidak stabil. Jovanka sangat tahu hal itu mengingat dia sudah melewati masa-masa itu.

Namun mengambil ciuman pertamanya?! Jovanka tidak akan memaafkan yang satu itu.

"You don't know what he did to me and you come to me to apologize?!" kesal Jovanka yang membuat Albion panik.

"Daxter sudah seperti adik saya sendiri, jadi kesalahannya pun merupakan kesalahan saya karena belum berhasil mendidiknya" jawab Albion tegas yang membuat Jovanka tersentak tak percaya.

Bagaimana bisa laki-laki semenyebalkan Daxter Nugraha itu memiliki orang yang sangat menyayanginya seperti ini?

"I'm forgive him then" akhirnya Jovanka mengalah. Albion terlalu baik untuk menjadi objek pelampiasan emosinya.

Tenang saja masih ada hari esok untuk membalas kelakuan kurang ajar laki-laki gila itu!!!

"Ah ya I'll tell you something, Mr. Bagaskara" Jovanka menahan tangannya yang sudah membuka pintu mobilnya. "You don't know what happened between us, so you better keep quiet" lanjut Jovanka sebelum benar-benar masuk ke dalam mobilnya dan melajukannya meninggalkan basement.

💛💛💛

Sesampainya di rumah, Jovanka sudah disambut oleh Mamanya, Vanessa yang sedang mengobrol dengan dua orang gadis cantik berseragam SMA.

"Baby, sudah pulang. Gimana tadi meetingnya? Lancar?" Vanessa pun bertanya sambil menyematkan ciuman sayang di kening Jovanka. Percayalah meskipun sudah tiga puluh tahun, keluarganya tetap memperlakukan Jovanka sebagai gadis kecil.

"Lancar kok, Ma" jawab Jovanka pelan, menahan amarahnya saat mengingat kembali kejadian di ruang meeting tadi.

"Oh, ya kenalin yang ini Varsha, dia anaknya Tante Arini sama Om Revano kalau kamu masih ingat. Dan yang ini Shaeron, sahabatnya Varsha" Vanessa memperkenalkan kedua gadis yang menatap Jovanka dengan mulut melongo takjub.

"Karena anak perempuan Mama suka nggak pulang, Mama jadi suka ngajak mereka main. Oh, ya Athena sebentar lagi juga datang kalau sudah selesai kuliah" lanjutnya yang membuat Jovanka cemberut mendengar sindiran halus Mamanya.

"Kakak cantik namanya siapa?" suara gadis yang dikenalkan Mamanya sebagai Shaeron itu membuat Jovanka terkekeh karena tidak menyangka pertanyaan itu yang akan keluar darinya.

"Jovanka, panggil aja Kak Vanka" jawab Jovanka dengan senyum manis. Kalau dilihat lagi keduanya sangat manis. Bedanya Shaeron berani mengungkapkan perasaannya sedangkan Varsha lebih ke malu-malu.

"Kakak? Kamu itu udah tiga puluh, udah cocok dipanggil Tante, seharusnya kamu sudah punya anak sendiri" kata Vanessa yang membuat Jovanka cemberut kembali.

"Mama, Joshua aja belum nikah tuh padahal dia yang pertama" kesal Jovanka sambil mendudukan dirinya di sebelah sang Mama dan mulai memakan cheesecake buatan Vanessa.

"Kakak-kakakmu itu semuanya laki-laki, Jovanka, sedangkan kamu perempuan. Rahim kamu itu ada masa expirednya!" kata Vanessa yang membuat Shaeron terbahak. "Cepetan bawa mantu Mama ke sini. Mau orang Indonesia apa Perancis, Mama terima kok" lanjut Vanessa.

"Ma, Mama pikir cari suami gampang apa?! Harus dilihat dulu bibit, bebet, bobotnya" kata Jovanka setelah menelan cheesecakenya.

"I'll life with him for the rest of my life, jadi aku nggak bisa asal cap cip cup kayak Mama. Untung jadi juga tuh Mama sama Papa" kata Jovanka yang kini berganti membuat Vanessa cemberut.

"TANTE NANAS, ATHY DATANG!" teriakan itu membuat Jovanka tersentak karena terkejut hingga ia tersedak cheesecakenya. Dengan mata melotot Jovanka menatap gadis yang berpakaian layaknya laki-laki itu, namun gadis itu malah menatapnya dari atas hingga bawah.

"Tante, dia ini siapa? Cantik bener" kata Athena setelah duduk di sebelah Jovanka dan menatapnya dengan intens hingga rasanya Jovanka ingin mencolok mata indahnya itu.

Jovanka akui gadis di depannya -yang bernama Athena- itu sangat cantik meskipun tanpa makeup sama sekali. Namun akhlaknya nol besar, oh atau bahkan sudah di tahap minus.

"Dia Kak Jovanka, yang sering Tante ceritain ke kamu, Athena" jawab Vanessa dengan antusias. Memang di antara Athena, Varsha, dan Shaeron, Vanessa lebih dekat dengan Athena yang pembawaannya lebih luwes.

"Oh, cantik kayak yang Tante ceritain, tapi kok mukanya jutek?!" katanya yang membuat Jovanka menatapnya tajam.

"Kakak tuh aslinya cantik, sayang aja serem kayak mbak kunti" lanjut Athena yang membuat Vanessa terbahak.

Jovanka terpaku di tempatnya. Entah kenapa perkataan gadis bernama Athena itu sama persis dengan apa yang dikatakan Daxter -laki-laki paling menyebalkan yang pernah Jovanka kenal- tempo hari. Sama-sama diucapkan dengan nada yang paling menyebalkan yang pernah Jovanka dengar.

"Aku jutek karena kamu nyebelin!" kata Jovanka yang bukannya membuat Athena sakit hati, gadis itu malah terbahak dengan tidak anggunnya.

"Gini ya, Tante Jo..."

"Don't call me Tante Jo!"

"...aku itu nggak nyebelin sebenarnya, cuma Tante Jo aja yang baperan" kata Athena tanpa mengindahkan perkataan Jovanka sebelumnya.

"Tante Nanas, apakah Athena yang cantik, manis, dan imut ini menyebalkan?" tanya Athena mencari pembelaan.

"Enggak dong. Athena yang paling Tante sayang" jawab Vanessa yang membuat Athena menatap Jovanka seakan berkata 'See?! I win!!!'. Jovanka yang melihatnya pun segera bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamarnya.

"Loh, kok kabur, neng geulis?!" suara Athena yang menyebalkan itu masih bisa Jovanka dengar.

Dalam hati Jovanka berharap tidak akan pernah berbincang lagi dengan gadis jadi-jadian macam Athena. Namun sepertinya itu hanya harapan semu mengingat Mamanya sangat dekat dengan gadis berambut pendek itu.

"Like Daxter, she's so annoying" geram Jovanka sambil menutup pintu kamarnya dengan brutal.

💛💛💛

Much love💚
Jiwoo Lee👰🏻‍♀️
29 November 2021🌱

Sweet Scandal✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang