1-Falling in love

3 0 0
                                    

Darla kembali meminum greentea latte nya yang hampir habis. Tampaknya dia terlihat gelisah seperti menunggu kedatangan seseorang. Tatapan matanya terus terfokus pada handphone yang dipegang di tangan kirinya. Menunggu balasan pesan dari seseorang.

Terlihat raut wajah Darla yang mulai kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terlihat raut wajah Darla yang mulai kesal. Dia sore ini ada janji bertemu Kyla di kafe ini. Tapi sudah hampir sejam, Darla tidak menemukan Kyla barang sedikit pun.

Lima menit berlalu. Darla masih berkutat dengan handphone-nya. Dirinya sekarang asyik mengscroll twitter. Membaca jokes-jokes agar mood nya membaik.

Perempuan dengan tinggi semampai dan berambut panjang setengah berlari masuk ke dalam kafe. "Darlaaa sorry babe!" ucapnya dengan suara yang cukup lantang. Ya, itu Kyla. Suaranya sangat keras, sepertinya semua pengunjung kafe bisa mendengarnya.

Darla jadi agak salah tingkah. Namun dia lega akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga. "akhirnyaaa astaga lo lama banget gilaa" Darla sedikit mengomel.

"lagian lo dadakan ngajak ketemu. Ini iPad lo padahal bisa gue anterin ke rumah lo." ucap Kyla sambil menyodorkan sebuh iPad. "lagian ketinggalan segala, tumben.."

"gue butuh iPadnya kan sekarang Ky. Lagian ya kalau lo anter ke rumah pasti seminggu kemudian. Lama banget. Gak bisa gue hidup tanpa iPad ini." ujar Darla dengan raut wajahnya yang berseri melihat iPad kesayangannya sudah ada di tangannya. "waktu itu gue buru-buru disuruh balik, jadinya panik gitu ga fokus, eh si kesayangan ini jadinya ketinggalan di rumah lo!"

"sumpah gue lagi hectic banget, Dar. lo tau kan sepupu gue mau nikahan. Gue yang bantuin ini itunya. Dari kemaren malah gue di rumah dia. Ini gue ngambil iPad dulu ke rumah makanya lama!" jelas Kyla panjang lebar. Lalu tangannya meraih gelas isi greentea latte milik Darla yang memang sisa sedikit lagi. Disruputnya minuman itu sampai habis. Darla hanya geleng-geleng. "Dar, gue gak bisa lama-lama. Gue harus bantuin sepupu gue. Gapapa ya?"

"hmmm... yaudah Ky, makasih ya udah nyempetin waktu." Darla tersenyum dan mengusap tangan Kyla dengan lembut. Kyla tersenyum dan membalas mengusap tangan Darla. "bye,Dar!" Kyla akhirnya pergi keluar kafe meninggalkan Darla seorang diri.

Darla membuang napasnya perlahan. Dia siap-siap memasukkan semua barang-barangnya ke dalam totebag. Gadis itu akan segera pulang.

"permisi. Nama lo Darla?" ucap seorang laki-laki yang tiba-tiba menghampirinya.

Darla agak terkejut dengan kehadirannya yang tiba-tiba. Namun ia kembali tenang. "hmm ya.." Darla menjawabnya ragu. Dia rasa tidak pernah mengenal orang itu atau bahkan melihatnya. Lalu kenapa dia tiba-tiba menghampiri meja Darla?

Laki-laki itu tersenyum simpul. "lo masih sekolah atau kuliah mungkin atau udah kerja?"

"eh ini yang suka wawancara yang di youtube sama tiktok itu ya? Kok gak ada kamera sih?" tanya Darla sambil celingak-celinguk melihat sekeliling siapa tau beneran ada kamera.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Darla DarlingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang