Hari Libur

130 24 20
                                    

Pagi itu Hyoseop bangun dengan badan segar. Ketika jam dinding di kamarnya menunjuk angka 9.15, pemuda jangkung itu melepaskan selimut dari badannya lalu mencari letak ponsel pintarnya yang ada di nakas sebelah tempat tidurnya.

Tidak ada pesan masuk atau notifikasi apapun.

Hyoseop bangkit dari kasurnya dan berjalan keluar kamar. Mencari kucingnya Baul yang berada entah dimana di sudut apartemennya.

Saat menemukan Baul yang masih meringkuk kedinginan di atas sofa di ruang tamu, Hyoseop mendekati Baul lalu duduk di sebelahnya

"Baul-ah, aku libur hari ini, apa kau tidak ingin jalan-jalan?" Hyoseop bergumam dengan suara serak khas orang yang baru bangun tidur. Sambil mengusap bulu halus Baul yang semakin nyaman meringkuk.

Alih-alih terbangun, Baul malah semakin bergelung dalam usapan Hyoseop. Menikmati sentuhan majikannya yang sudah sepekan tidak bertemu.

"Kau masih ingin tidur oh?" Hyoseop tersenyum melihat tingkah kucingnya yang manja. "Baiklah, kau boleh tidur lebih lama," Hyoseop kemudian mengecup kepala Baul lalu memutuskan untuk membersihkan diri. Meskipun hari libur, setidaknya dia harus tetap bersih bukan?

---

Pukul 12.30

Hyoseop menyantap sarapan sekaligus makan siangnya seorang diri, seperti biasa, ditemani Baul yang sibuk dengan makanannya sendiri.

Hanya seporsi salad dan beberapa irisan daging panggang serta segelas kopi hitam menjadi menu Hyoseop hari ini. Sebenarnya ia ingin mencoba menu lain, sesuatu yang lebih berat seperti sepaket masakan rumah yang terdiri dari nasi, lauk, sayur dan kimchi. Tapi sayangnya Hyoseop tidak terlalu pandai memasak dan terlalu malas untuk pesan antar, maka ia harus puas dengan menu makanan yang seadanya.

Suara denting alat makan yang beradu dan suara mengeong Baul mengisi kesunyian apartemen Hyoseop. Pemandangan yang biasa sebenarnya. Namun hari ini entah kenapa Hyoseop merasa kesunyian itu membuatnya tidak nyaman.

Sambil makan Hyoseop sesekali akan mengecek ponselnya. Memeriksa beberapa medsos yang ia punya. Mencari-cari berita terbaru. Namun tidak ada satupun notifikasi pesan masuk, selain dari Kyuhyun Hyung yang membicarakan tentang jadwalnya. Hyoseop menghela napas. Memangnya apa yang ia tunggu? Mengapa ia begitu gelisah?

Hyoseop menyelesaikan makannya dengan cepat. Meletakkan ponselnya dengan agak frustasi di atas meja makan sebelum ia berjalan ke bak cuci piring untuk membersihkan sisa makannya.

Baul rupanya sudah selesai makan juga. Kucing itu kini sibuk menjilati kakinya sendiri lalu memutuskan untuk bermain dengan boneka bulu di ruang tamu.

---

Pukul 15.00

Hyoseop memandangi jalanan kompleks dari kaca apartemennya. Hanya terlihat beberapa orang penghuni gedung apartemen yang sesekali berlalu lalang di bawah sana.

Hyoseop menjatuhkan tubuhnya ke atas sofa. Di sebelahnya sebuah buku bacaan tergeletak tanpa dibaca. Sedangkan TV masih menyala, menayangkan serial Netflix yang sejak tadi diputar. Hyoseop sepertinya tidak peduli, televisinya dibiarkan berbicara sendiri.

Lagi-lagi, Hyoseop mengecek ponsel. Membuka beberapa grup chat, salah satunya grup chat drama Red sky. Tidak ada percakapan terbaru. Terakhir rekan-rekannya membahas kegiatan syuting. Hanya Gong Myung Hyung dan Siyang Hyung yang sedang syuting hari ini. Sementara tidak ada balasan dari gadis itu.

Selain Hyoseop, Yoojung sebenarnya juga sedang libur hari ini. Jadwal syuting mereka nyaris selalu berbarengan. Berhubung mereka seringkali berbagi adegan bersama. Kalaupun Hyoseop atau Yoojung mempunyai adegan sendiri, itu pun tidak membuat perbedaan besar pada jadwal mereka. Hyoseop dan Yoojung sering bertemu di lokasi syuting meskipun mereka tidak akan berbagi adegan.

"Lovers of The Red Sky"  - behind storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang