3. Terima

6.6K 343 3
                                    

Selamat membaca

Dengan wajah yang di tekuk, Michelle memaki brandalan yang sekarang sedang berada di depannya. Ralat, seseorang yang baru jadi pacarnya tadi pagi.

"Jangan cemberut sayang nanti cantiknya hilang!"

"Bodo!"

Andra terkekeh, lalu memakaikan helm kepada Michelle. Mereka memang akan pulang, dan seperti janji Andra dia akan mengantarkan Michelle dan Michelle jelas-jelas menolak dengan tegas.

"Nah, ayo naik!" ucap Andra yang sudah naik ke motornya sambil tersenyum manis pada Michelle.

"Gue pake rok!" ketus Michelle.

Andra tipe orang yang peka, langsung kembali turun dari motornya dan membuka jaket yang dia kenakan. Lalu, melilitkan nya di pinggang Michelle, sebelum dia kembali naik ke motor nya lagi.

"Hati-hati bos, hati-hati ibu negara!" ucap Rafka, Novan dan Gilang.

Setelah sampai di rumahnya, Michelle segera turun dari motor Andra dan langsung meninggalkan Andra tanpa berpamitan atau sekedar mengucapkan terimakasih.

"Sayang aku gak di suruh mampir dulu? " teriak Andra sambil tersenyum kecil.  Michelle berbalik dan menatap Andra dengan kesal.

"Punya rumah kan? Rumah gue gak nampung orang brandalan kayak lo! "

Michelle kembali berjalan dan meninggalkan Andra, dia masuk ke rumah nya lalu dia masuk ke kamarnya, melemparkan tas-nya ke sembarang arah, lalu menghempaskan diri di kasur.

Menarik nafas dalam-dalam, lalu menatap langit sambil merutuki kekesalan nya hari ini.

"Si*l, kenapa gue harus ketemu sama orang pemaksa kayak dia? Baru dia hari gue sekolah di sana udah buat gue hampir gila! "

"Gak usah ngumpat aku sayang, gak baik lho ngatain pacar sendiri! "

Michelle tiba-tiba melotot mendengar suara familiar. Yah, itu suara si brandalan. Michelle langsung bangun dan mendapati Andra tengah berdiri di pintu sambil tersenyum menatapnya.

"Lo ngapain kesini?"

Andra berjalan ke dekat Michelle lalu dia berbaring di samping Michelle.

"Ke rumah pacar sendiri masa gak boleh?"

"Lo gak sopan main masuk ke rumah orang hah! "

"Gue sopan kok, Yang! "

"Sopan dari mana-nya?

" Dari hatinya! "

"Gak jelas! "

Michelle beranjak dari kasurnya menuju ke dapur untuk minum, menghadapi brandalan seperti Andra cukup menguras emosinya. Andra? Jelas dia mengikuti Michelle kemanapun gadis itu pergi.

"Ah seger. "

"Aku gak di bikinin minum yang? "

"Bikin sendiri ! "

Andra langsung memeluk Michelle dari belakang nya dengan manja, dia menaruh kepalanya di pundak Michelle.

"Yang bikinin! " ucap Andra merengek.

"Lepasin dulu, baru gue bikinin!"

Andra melepas pelukannya, lalu menatap Michelle yang sedang membuatkannya jus, dia tersenyum sambil memandang wajah Michelle yang menurutnya sangat cantik. Gue makin suka sama lo.

"Nih minum lo! "

Andra mengambilnya dari tangan Michelle, lalu meminumnya sampai habis. Setelah itu dia mengikuti Michelle yang duduk di ruang kelurga.

"Orang tua kamu kemana yang? "

"Kerja! "

"Kamu gak punya pembantu? "

"Gak! "

"Kenapa? "

"Iss,, banyak tanya ya lo! " ucap Michelle yang greget lalu menarik rambut Andra.

"Aw,, aw,,, sakit yang. "

"Makanya jangan banyak tanya! "

Andra mengangguk lalu terdiam memperhatikan Michelle yang sedang pokus melihat televisi.

"Aku suka sama kamu yang! "

Ucapan Andra tidak di gubris oleh Michelle.

"Aku mau belajar buat cinta sama kamu! "

Michelle menoleh dan mengalihkan pandangan nya kepada Andra yang sedang menatapnya. Sedangkan Michelle tersenyum miring.

"Gue mau jadi pacar lo, asal lo ninggalin kegiatan lo yang termasuk ke brandalan itu! "

Andra menggeleng.

"Kenapa gak bisa? Berarti lo gak bisa jadi pacar gue!"

"Gapapa, kamu juga udah jadi pacar aku! "

"Geli deh gue, kenapa cara ngomong lo berubah? Kamu, aku iww . "

Andra menatap Michelle, lalu tanpa izin Andra memeluk Michelle, Michelle memberontak dan berusaha mendorong Andra yang menurut nya tidak sopan.

"Maaf jika kamu tidak suka sikap aku. Michelle sikap aku memang begini, aku hanya menunjukkan nya sama orang yang aku anggap akan menyayangiku! "

"Dan orang itu kamu, bahkan Mami gak pernah sayang sama aku! "lirih Andra

Mendengar kata "Mami" Michelle langusng terdiam, sebenarnya dia mulai memahami sifat Andra yang demikian pasti salah satunya karena faktor keluarga.

"Mami lo sayang kok sama lo! "

"Gak, Mami gak sayang sama aku! " ucap Andra sambil mengeratkan pelukan nya.

"Kenapa lo yakin, gue bakalan sayang sama lo? "

"Aku liat dari mata kamu pas pertama kali aku tatap, aku yakin kamu sebenarnya orang yang lembut dan penyayang! "

"Please, terima aku Michelle Diora! " Andra menatap mata Michelle dalam-dalam.

Michelle nampak berfikir sejenak. Apa salahnya dia memberi kesempatan pada seseorang? Apa yang Michelle nilai selama dua hari ini tentang Andra tidak lah sepenuhnya benar, Andra hanya lah orang yang berusaha mencari kebahagiaan nya, walaupun caranya sangat memaksa.

Michelle mengangguk lalu tersenyum.

"Gue bakalan coba terima lo! "

Andra tersenyum dan kembali menyadarkan kepalanya di dada Michelle lalu memeluknya semakin erat.

To Be Continued
_
_
_
_

Pacar BerandalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang