4.

176 22 3
                                    

Pagi ini sebelum berangkat kerja,seperti biasa Elisa akan menyiapkan makanan terlebih dahulu untuk sarapan jeni dan juga Anlisa putri kecilnya.

"Baiklah sayang,hari ini momy akan bekerja lagi.kau harus bersikap baik pada aunty jeni hemm"El mencubit pada pipi Al karna merasa gemas

Sedangkan Al sendiri hanya tersenyum menanggapi El,karna belum mengerti ucapan orang dewasa.malaikat kecil yang kini berumur delapan bulan itu sudah sangat rewel berbicara dengan bahasa nya sendiri.kadang teriak,menjerit,menangis,dan tertawa,itulah Al,bayi kecil Elisa yang mengemaskan.

Tak lama jeni datang menghampiri El dengan wajah kusutnya"Apa kau bekerja hari ini El"tanya jeni setelah mendudukan dirinya di sofa

Lisa menoleh dan mengangguk"oh ayolah El,kapan kita akan bermain"keluh jeni

"Mungkin besok,lihatlah Al,Aunty mu ini cerewet sekali"

"Kau tau El sekarang porsi makan Al menjadi dua kali lipat,dasar bayi besar"

Lisa tersenyum"benarkah Al.wah sepertinya momy harus bekerja lebih giat lagi supaya Al bisa makan banyak"lisa mencium pipi Al setelah itu ia mengbil tas selempang nya

"Baiklah semua aku harus bekerja hari ini,Al jaga dirimu baik baik hemm momy berangkat dulu"setelah itu Ellisa pergi melangkah pergi meninggalkan jeni dan Anlisa.

Sesampainya di toko kue tempat ia bekerja El dengan cepat pergi ke tempat bagiannya

"Kau sudah datang El"hadrik bertanya

"Seperti yang kau lihat"

"Baiklah nyonya Ellisa Zillia semangat bekerja hari ini"

"Hemm terimakasih"

Lisa dengan cekatan mengatarkan makanan sesuai dengan pesanan para pelanggan,toko ini cukup ramai apalagi jika sudah memasuki jam istirahat.menyemangati diri sendiri itulah yang selalu El lakukan,apa lagi dengan Al yang menjadi penyemangat nya dalam bekerja membuat El seakan tidak pernah mengeluh untuk tetap bekerja.

Bagi El kebahagian Al itu segalanya,Al hidupnya,nyawanya,dan juga kesedihannya.El akan melakukan apa saja jika itu semua bisa membuat Al bahagia.El beryukur Tuhan telah memeberikan Al dalam hidup Ellisa.di tengah kurangnya perhatian dari orang tua El merasa cukup untuk sekarang.

Tidak ada lagi kebahagiaan nya saat ini selain melihat putri kecilnya Anlisa Zillia tersenyum lebar.

"Ahh ramainya"guman lisa setelah dirinya mengatarkan pesanan terakhirnya

El melihat jam.saat ini merupakan jam istirahat bagi para pegawai lain termasuk dirinya,El selalu menggunakan itu untuk beristirahat seraya menelpon jeni untuk menanyakan keadaan Al.






¢¢¢







"Jung tunggu"ucap seorang gadis

"Jung"ucap gadis itu setelah berhasil mencekal tangan jungkook

Jungkook menoleh kebelakang dengan wajah datarnya

"Apa hari ini kau sibuk"tanya yeobin

Jungkook tak menjawaba,merasa atmosfir disekitarnya tak menyenangkan yeobin kembali bersuara"bisakah kau antar aku ke perpustakaan setelah pulang sekolah"ucapnya seraya tersenyum

Jungkook melepas tangan yang sedari tadi menempel ditangan nya dan berlalu dari sana.namun lagi lagi yeobin menahan nya

"Bisakah"

"Apa gue pengawal lo"jungkook berujar dingin

"Ahh bukan begitu maksudku"yeobin menggelengkan kepalanya"aku hanya ingin di temani olehmu itu saja"lanjutnya lagi

"Apa harus"jungkook kemabali bertanya

"Heem harus"yeobin tersenyum manis pada jungkook

"Emangnya lo siapa sampe harus gue anter"setelah itu jungkook benar benar pergi meninggalkan yeobin yang saat ini tengah menghentakkan kaki nya merasa kesal sendiri atas sikap jungkook.

"Ckk selalu saja begini huhhh dasar jungkook"yeobin pergi berbalik menuju kelasnya kini.

Bel sekolah berbunyi menandakan jam pelajaran saat ini telah dimulai,para siswa berbondong bondong untuk segera menduduki tempat nya masing masing,berbeda dengan Jeon jungkook dan teman teman nya yang kini terlihat masih bersantai.

Sepertinya mereka akan membolos lagi,apa lagi hari ini merupakan pelajaran perhitungan semua yang mana membuat jimin dan taehyung tidak suka apa lagi dengan gurunya.

Sedangkan jungkook,Tidak.kalian salah dia pintar tidak seperti yang orang lain pikirkan yang mana jika anak seperti mereka pasti tidak mempunyai bakat atau apalah itu.

Dengan wajah nya yang tampan jungkook juga di anugrahi dengan kepintaran yang mana membuat para siswi semakin saja menganguminya.

"Haruskah kita pulang"ujar jimin

Taehyung menoleh dengan sebatang rokok ditangannya

"Gue bosen,mending kita pergi kerumah lo tae gimana jung"tanya jimin

Jungkook yang sedang memejamkan matanya terpaksa membuka mata saat namanya disebut

"Terserah"ucapnya setelah itu ia memejamkan matanya kembali

"Boleh"ujar taehyung.setelah itu mereka pergi keluar meninggalkan tempat membosankan bagi para manusia manusi seperti mereka









setelah itu mereka pergi keluar meninggalkan tempat membosankan bagi para manusia manusi seperti mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terimakasih buat yang sudah baca

Aku suka banget baca comenan dari kalian

Neks chap

🌼🌼

DIVERSOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang