D.O 3

834 135 10
                                    

Sebenarnya, Irene juga memiliki kemampuan supranatural. Tetapi bukan melihat hantu ataupun melihat apa yang akan terjadi di masa depan, bukan hal seperti itu. Mari ambil contoh seper saat ini, Sunoo baru saja menghabiskan sarapan paginya sebelum menghampiri Sunghoon yang baru saja berhenti di depan rumahnya dengan motornya.

Sunoo sedikit membungkuk untuk meraih sepatunya, kemudian Irene berdiri di depannya. Sunoo mengerjap keheranan ketika bingkai foto keluarga yang tadinya tidak terjadi apa-apa seketika hampir terjatuh.

Dan berdirinya Irene disana menandakan wanita itu tau bahwa foto itu akan jatuh.

"Untung Mama disini" Katanya sembari tersenyum kearah Sunoo.

"Mama liat masa depan?"

Irene menggeleng. "Kayak ada yang kasih tau kalau fotonya mau jatuh"

Jhonny yang melihat itu langsung sigap membenarkan foto tersebut. "Wah ini pakunya udah ga nancap lagi di tembok, nanti pulang kerja Papa yang benerin ya Ma"

Sunoo masih terpaku, ada yang memberitahu Mama nya tentang apa yang akan terjadi. Jika hal itu adalah sosok, maka Sunoo akan melihatnya. Tapi tidak ada siapapun disekeliling Mama nya selain dirinya dan Papa nya.

Hal ini yang membuat Sunoo merasa Mama nya memiliki kemampuan itu.
.
.
.
.

Entah apa yang Ryujin harus ungkapkan setelah menemukan mejanya penuh dengan coretan kini, wajahnya merah menahan amarah. Sedang teman nya yang lain heboh menebak siapa pelaku yang berani-berani nya mengotori meja Ryujin.

"Gue curiga si Karina, dia ga pernah suka sama Ryujin" Tebak Yuna.

"Of course, as he feels superior. Padahal dia jauh dibelakang Ryujin"

Chae terdiam, terus memandangi meja Ryujin. Chae yang tadinya duduk diatas meja kini melompat turun, jemarinya mengusap sisi goresan panjang di atas meja Ryujin.

"Tapi anehnya kenapa kayak cakaran gini bentuknya, kalau emang si Karina yang buat. Dia pasti butuh benda tajam yang langsung bisa buat 3 goresan rapi begini, dan harus dibuat sekaligus. Ga bisa satu-satu karena pasti akan beda"

Yeji bertepuk tangan. "Detektif Chae, terus-terus"

Chae mendongak. "Gue ga yakin ini perbuatan Karina, bahkan gue ga yakin ada orang di sekolah kita yang bisa buat goresan serapi ini dalam sekaligus"

Ryujin tak membenarkan tapi dia cukup setuju, goresan pada mejanya seperti cakaran kucing tapi dengan cakar besar. Ryujin tak berharap ada kucing sebesar yang dia bayangkan, hanya bingung siapa? Hewan apa? Atau makhluk seperti apa? Yang berbuat seperti ini padanya.

Tunggu, makhluk? Ryujin menggeleng. Memang bisa? Ah ini semakin membuat Ryujin bingung.

Tangan gadis itu terangkat dan jatuh tepat di tengah goresan.

"Ryujin.... Ayo main...."

Suara itu, terdengar tepat setelah Ryujin menyentuh goresan tersebut. Apakah makhluk kemarin masih mengincarnya, Ryujin dengan cepat berkeringat.

Ryujin memilih pergi, melangkah keluar kelas, abai dengan panggilan teman-temannya. Saat ini ia harus mencari Sunoo, pria itu pasti tau sesuatu.

DreadOut ; SunSun√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang