#Hanyarevisidikit#
_______________________________________Rara memberontak dari pelukan Damian. Ia berlari menghampiri Max dengan tatapan tak percaya dari Damian.
"Kak, kak Max. Kakak bangun kak," ucap Rara sembari menangis. Ketika melihat Max yang telah terbaring lemah.
"Kak Ian. Bantu kak Max kerumah sakit. Cepat!!" ucap Rara pada Ian.
Ian hanya terdiam. Ia mengalihkan pandagannya pada Damian untuk meminta persetujuannya.
Rahang Damian mengerat sembarin dengan tangan terkepal. Dengan berusaha menahan amarahnya, ia menggerakan tangannya dengan pelan. Untuk memberi isyarat pada Ian untuk membantu Rara.
Setelah mendapat persetujuan Damian, ia segera membopong tubuh besar Max dan Ellano dengan bantuan Gavin. Ia membawanya menuju mobil yang ia gunakan bersama Rara untuk datang ke Bar tersebut.
Kini hanya tersisa Rara dan Damian beserta beberapa bodyguard yang dibawa Damian.
"Semuanya keluar," ucap Damian yang dengan suara pelan namun dapat didengar oleh mereka yang ada diruangan tersebut.
"Kecuali kamu Rara."
Rara tersentak dari tempatnya. Jantungnya berdebar cepat, ketakutan menguasai dirinya. Walaupun Damian tidak pernah memukulnya ataupun menyakitinya. Namun hanya dengan aura yang dikeluarkan Damian saja sudah membuatnya takut.
Damian menghampiri Rara dengan langkah perlahan. Suara langkah kakinya menggema diruang tersebut di keheningan suasana malam itu.
"Ingat. Ini pertama kalinya kamu membantah ucapan kakak."
"Bahkan kamu berani mengancam kakak."
"Kamu tau ini salah kan Rara?"
Damian menatap Rara dengan mengintimidasi. Dengan kedua tangan terkepal yang ia sembunyikan di kedua saku celananya.
"Tau. Aku tau ini salah. Tapi kakak juga salah, kakak nggak boleh egois dengan menjauhkanku dengan keluarga kandungku."
"Kakak tau kan seberapa kerasnya aku berusaha mengingat masa laluku. Aku sangat ingin bertemu dengan keluarga kandungku kak!"
"Lalu apa kamu akan meninggalkan kita setelah kamu bertemu dengan keluarga kandungmu!!" ucap Damian membentak.
Rara mundur pelahan dengan kaget. Ia menatap Damian tak habis pikir.
"Kakak apa maksudmu? Tentu saja tidak kak."
"Aku sudah menganggap kalian seperti keluargaku sendiri. Kalian memberiku rumah, kasih sayang, cinta dan identitas untukku kak."
"Kak, hubungan keluarga kita tidak sedangkal itu kan?"
"Kakak percaya padaku oke?"
Rara memeluk Damian dengan erat. Menenangkan hati Damian yang dipenuhi amarah.
"Kak, aku mohon biarkan aku bertemu mereka."
Damian mengelus rambut Rara dengan perlahan dan termenung untuk beberapa saat.
"Baiklah. Kakak perbolehkan."
👾
Disebuah ruangan besar, tanpa lampu , tanpa perabot dan hanya kaca yang mengelilingi dinding ruangan. Seorang pria berdiri dengan sebuah pisau yang menempel pada lehernya.
Ia menatap bayangan dirinya sendiri dengan tatapan tajam dan kebencian.
"Itu kamu kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY NEW LIFE [ DROP ]
Ficção AdolescenteKeluarga baru Lingkungan baru Identitas baru Dan bertemu dengan orang-orang baru. Namun... Ada apa dengan orang-orang baru yang ditemuinya ini? Seorang sahabat yang dingin dan posessive padanya. Seorang ketua kelas yang pendiam namun selalu perhatia...