33

386 59 0
                                    

» [Lemonade) - NCT 127] «
0:01 ─〇───── 3:10
⇄ ◃◃ ⅠⅠ ▹▹ ↻

˚✩

Sekertaris Jo di seret oleh dua orang tidak dikenal, mereka membawanya ke sebuah lembah dimana semua orang kehilangan jejak keberadaan Irene. Selama didalam mobil, Sekertaris Jo terus memberontak minta dilepaskan ikatan beserta penutup kepala yang menutupi pandangannya ; ia bahkan mengancam akan melaporkan siapapun yang berbuat seperti ini kepadanya. Tapi dua orang tidak dikenal itu malah memukulinya tanpa henti.

Di lembah, terlihat Bibi Yuri bersama pria yang saat itu ditemuinya sudah menunggu kedatangannya mobil yang membawa Sekertaris Jo. Sekertaris Jo di tendang keluar dari mobil oleh salah satu orang suruhan Bibi Yuri dan diseret tepat ke bawah kaki Bibi Yuri.

Bibi Yuri menendang pelan tubuh Sekertaris Jo, menyuruhnya untuk sadar.

"Siapa kau, apa yang akan kau lakukan kepadaku, kenaoa kau melakukan ini kepadaku!" Teriak Sekertaris Jo.

Pria yang bersama Bibi Yuri mendekat dan langsung menjambak Sekertaris Jo ; tanpa basa-basi, pria itu menanyakan dimana keberadaan Irene kepadanya. Sekertaris Jo kembali memberontak dan mengatakan bahwa ia tidak akan mengatakannya kepada mereka, walaupun mereka terus menyiksanya.

"Bukankah kau menginginkan Taeyeon dan akan terus membantu segala rencana Taeyeon?" Tanya Bibi Yuri.

Sekertaris Jo sempat terdiam dan menyadari bahwa yang berbicara saat ini adalah Bibi Yuri.

"Jika kau menginginkan Taeyeon buatlah dia bercerai dari Tuan Choi, bukan malah menyakiti nona muda Irene." Lanjutanya.

"YURI-SSI LEPASKAN AKU, AKU TAHU ITU KAU!" Sekertaris Jo berteriak.

Bibi Yuri melepaskan kasar penutup wajah yang terpasang di kepala Sekertaris Jo dan langsung menjambak rambutnya keras. "KATAKAN DIMANA NONA MUDA DAN APA YANG SEBENARNYA TAEYEON RENCANAKAN UNTUKNYA!" Tegasnya.

Sekertaris Jo tertawa remeh dan berkata kenapa Bibi Yuri bersikap seolah-olah dia adalah ibu kandung Irene? Lucu sekali. Bibi Yuri geram melihat Sekertaris Jo yang tersenyum mengejeknya ; ia mencengkeram leher Sekertaris Jo dan mencekiknya.

"AKAN KUBUNUH KAU SEKARANG JUGA!"

Sekertaris Jo kehabisan nafasnya, Pria yang bersama Bibi Yuri langsung menghentikan aksi Bibi Yuri dan menariknya menjauh sehingga membuat Sekertaris Jo terbatuk-batuk setelah cekikannya lepas.

"Tenanglah! Kau jangan bersikap gegabah seperti ini." Ujar Pria itu kepada Bibi Yuri.

Sekertaris Jo yang masih memburu nafasnya bangkit dan langsung menghampiri Bibi Yuri ; Dengan marah , ia balik mencekiknya dan memojokkan tubuhnya ke sebuah pohon. Bibi Yuri memukul-mukul lengan Sekertaris Jo agar melepaskan cekikannya pada lehernya.

"Kau tidak bisa membunuhku!"

Pria yang bersama Bibi Yuri memukul kepala Sekertaris Jo dengan botol kaca yang dibawanya hingga berdarah. Sekertaris Jo memegang lukanya dan melihat darah yang berada di telapak tangannya, hingga membuatnya terjatuh karena syok.

Dengan marah Bibi Yuri menginjak perut Sekertaris Jo sehingga membuatnya bergeliat karena pengap dan sakit berbarengan. Dia menyuruh Sekertaris Jo untuk segera berbicara sebelum dirinya kehilangan kesabaran atas dirinya.

"Nona Irene berada Gangwon, Ibu kota provinsi yang berada di Chuncheon ; bagian timur laut dekat perbatasan Korea Utara."

Bibi Yuri tersontak mendengarnya, bagaimana bisa Irene berada di tempat sejauh itu terlebih didekat perbatasan Korea Utara yang kita tahu bahwa sangat berbahaya jika orang korea selatan sampai melewati perbatasan itu.

"Dia di sekap di gudang penyimpanan anggur yang tidak terurus diwilayah itu." Lanjutnya.

Bibi Yuri menjauhkan kakinya dari perut Sekertaris Jo dan kembali menitah orang suruhannya untuk memukuli Sekertaris Jo, sementara dirinya pergi meninggalkan tempat. Didalam mobil, Pria yang bersama Bibi Yuri menyarankan kepada Bibi Yuri untuk tidak pergi kesana, karena akan sangat berbahaya baginya ; dan setidaknya dia menyuruh orang untuk datang.

Beralih rumah besar keluarga Choi, Nyonya Choi terlihat sedang menyisir rambut indahnya di depan cermin rias dengan wajah bahagia seperti biasanya ; sambil menata rambutnya , ia bergumam didalam hati bahwa dirinya sangat cantik dan pantas mendapatkan apa yang sudah didapatnya sekarang. Sementara di atas tempat tidur;  sambil memeriksa berkas pekerjaannya, Tuan Choi berusaha mengirimkan pesan kepada Putrinya yang hanya sekedar menanyakan bagaimana keadaannya dan apakah putrinya baik-baik saja.

Ponsel yang berada di atas meja rias bergetar menunjukkan pesan masuk dan tentu saja pesan itu dari Tuan Choi. Sambil melirik melalui cermin, Nyonya Choi mengetikkan beberapa pesan balasan kepada suaminya yang tidak tahu bahwa selama ini dialah yang berpura-pura menjadi Irene.

💌Choi Irene
Sayang apa kau baik-baik saja? Bagaimana dengan kunjunganku?
22.23

Jika kau melihat pesan ini, tolong hubungi Appa. Appa meminta maaf dan sangat merindukan putri cantik Appa.
22.23

Aku baik jadi tidak ada yang perlu di khawatirkan appa. Dan ya mungkin aku akan tinggal beberapa hari lagi disini, karena aku menyukai tempat kunjunganku.
22.24

Aku tidak bisa menghubungimu, karena para mahasiswa disini sangat berisik.
22.24

🌼🌼🌼🌼
𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐚𝐧𝐝 𝐡𝐚𝐯𝐞 𝐚 𝐧𝐢𝐜𝐞 𝐝𝐚𝐲(◠‿・)

The Secret Of Savage Girl FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang