21. Selamat ulang tahun, mas.

38 4 0
                                    

Hi, update lagi.
Ini udah tabungan chapterku yang terakhir, hehehe.
Vomennya jangan lupa, enjoy!

Sudah beberapa hari ini, Dareen berusaha menghubungi Nadira. Bahkan Dareen beberapa kali datang ke rumah gadis itu. Namun, Nadira kembali menjaga jarak dengan dirinya.

Dareen tidak pernah menyangka jika Gita benar-benar melakukan hal itu.

Setelah ia melihat postingan Gita dan tak melihat Nadira berada di kafe tersebut, Dareen memilih untuk menyelesaikan masalahnya dengan Gita terlebih dahulu.

Niat awal Dareen adalah menyelesaikan urusannya dengan Gita kemudian menyusul Nadira.

Namun ternyata ketika Dareen mengecek ponselnya hendak menghubungi Nadira, gadis itu telah mengirimi pesan, jika ia sudah berada di rumah dan ingin beristirahat.

Setelah beberapa hari, Dareen begitu uring-uringan karena Nadira juga belum mau membalas pesannya.

TING!

Dengan cepat Dareen memeriksa ponselnya. Pria itu cukup bernafas lega karena akhirnya Nadira mau menghubungi Dareen kembali.

Nadira Alodie Kusuma
Selamat untuk pernikahannya, Pak.
Semoga langgeng sampai kakek nenek.
Cincin bapak besok saya kembalikan ya.

Dareen panik ketika membaca pesan dari Nadira. Bukan ini yang ia harapkan. Namun Dareen juga sadar bahwa ia juga bersalah.

Mengambil keputusan singkat yang berimbas pada hubungannya.

Dareen kembali berusaha menghubungi Nadira tetapi hasilnya masih sama. Nadira tidak menerima panggilan dari Dareen.

Dareen Melviano Singgih
Nggak, jangan kembalikan.
Saya ke rumah kamu dan jelasin semuanya.
Saya minta tolong sama kamu
Kalau saya datang ke rumah, tolong bukain pintu.
Saya janji akan jelasin semuanya.

Tanpa menunggu respon dari Nadira, Dareen langsung bergegas menuju rumah Nadira.

Butuh beberapa menit, akhirnya mobil Dareen tiba di pekarangan rumah Nadira. Pria itu mematikan mesin mobilnya kemudian turun.

TOK..TOK..ToK..

Dareen kembali bernafas lega karena pintu itu terbuka. Nadira menampakkan wajahnya di hadapan Dareen setelah beberapa hari menghindarinya. "Nadira," panggil Dareen lembut.

Nadira hanya terdiam.

"Boleh saya masuk untuk menjelaskan semuanya?" tanya Dareen.

Nadira masih terdiam. Namun memberi ruang pada Dareen tanda bahwa pria itu masih diizinkan untuk masuk dan menjelaskan semuanya. Dareen mengikuti langkah Nadira masuk dan duduk di ruang tamu.

Gadis itu masih memilih untuk tetap diam.

Dareen menghela nafasnya pelan kemudian menatap wajah Nadira. "Saya minta maaf," ucapnya.

"Waktu kita janjian untuk ketemuan, saya sudah benar-benar akan menuju kafe. Tapi Gita menghasut mami untuk memaksa saya menemani dia belanja bulanan. Tentu saja saya menolak keras. Setelah berdebat dengan mami, saya langsung meninggalkan keduanya," cerita Dareen.

Nadira masih terdiam mendengar penjelasan Dareen.

"Tiba-tiba Gita langsung keluar dan masih berusaha memaksa saya untuk menemani dia belanja bulanan. Saya masih kekeh tidak mau dan dia mengancam akan menyebarkan undangan palsu yang ia buat. Saya masih menganggap itu hal remeh dan tetap pergi meninggalkan Gita," sambung Dareen membuat Nadira akhirnya mau menatap wajah Dareen.

"Lalu kenapa jadi nggak datang ke kafe, Pak?" tanya Nadira.

"Waktu saya lagi di jalan, saya ngelihat postingan Gita yang begitu mengejutkan dan berhasil membuat rekan-rekan kami menjadi heboh. Jadi saya memilh untuk kembali menemui Gita berniat untuk menegurnya," jawab Dareen.

My Absurd Lecturer [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang