"Memperbaiki keadaan memang tak akan bisa menghapus kesalahan, tapi setidaknya dengan begitu bisa mengekpresikan penyesalan dan membuat yang lain bisa bahagia."
-Agaraya-
Bintang kini berencana bikin sesuatu untuk mengungkapkan perasaannya kepada Raya secara terang-terangan karena waktu di perayaan ulang tahun Rain kemarin dia membatalkannya karena ada bocah kecil ada di sana. Bukannya apa-apa dia hanya ingin mengajari mereka hal yang belum patut diketahui oleh anak kecil.
Sebagai gantinya dia akan melaksanakannya nanti malam saja tapi sekaligus akan mengajak teman yang lain biar Raya tidak mencurigainya.
Semoga hal yang telah direncanakan akan membahagiakan gadis itu. Sudah cukup dulu dia menjadi alasan membuatnya resah dan hancur.
Kali ini dia akan membuatnya bahagia meskipun rasa sakit yang dulu dia torehkan padanya masih membekas dalam hati. Semuanya membutuhkan waktu untuk melepaskan dengan ikhlas. Biarlah waktu yang akan melakukannya.
Andaikan saja waktu bisa terulang kembali, dia ingin kembali ke masa lalu dan mengatakan. "Maaf gue telah menyakiti elo, semoga elo tetap bisa bertahan dan memaafkan gue."
Menyesali itulah yang dia rasakan. Berharap dengan memperbaiki secara perlahan bisa merubah persepsi Raya ke dia. Memang benar waktu akan mengubah segalanya. Layaknya roda akan berputar terus menerus. Dari kebencian menjadi kasih sayang begitupun sebaliknya.
Memperbaiki keadaan menjadi salah satu tujuan hidupnya, dia akan berusaha menjaga Raya sebisa mungkin. Bahkan jikalau dia bahagianya dengan yang lain, dia ikhlas akan merelakan. Baginya kebahagiaan tiada tara untuk gadis itu itu lebih penting daripada perasaannya.
Membiarkan dia bahagia dengan yang lain adalah cara menyayangi tanpa harus memiliki. Mungkin tak mudah untuk dilakukan tapi biarlah waktu yang akan menjawab segalanya. Sebab perasaan bukan hanya soal bisa memiliki tapi juga membiarkan bahagia adalah cara terbaik menjaga tanpa harus menyakiti.
Semenjak Raya berubah, dia baru menyadari bahwa dibalik rasa kuatnya bertahan dalam menerima keadaan ada banyak sekali kisah pelik tentang luka dan lara yang tertutupi dengan sempurna oleh senyumannya.
Dengan mudahnya dia bisa menyembunyikan sampai hampir tak terlihat oleh mata. Sulit sekali untuk mengulik semua ini. Kata orang, dari luar kelihatannya baik-baik saja ternyata belum tentu memang baik-baik saja bisa saja itu hanyalah kepalsuan agar tak merepotkan orang lain.
Semuanya tergantung pandangan orang lain, yang dilakukan juga tak salah sebab kebanyakan oranglain hanya sok peduli bukan ingin membantu. Berharap sama manusia seringkali berujung dengan kecewa.
Lebih baik berharap sama Allah aja karena Allah tak akan pernah mengecewakan kita. Bukannya manusia itu jahat ataupun tidak memiliki rasa kemanusiaan. Hanya saja Allah ingin kita merintih meminta pertolongan padanya karena Allah ingin kita kembali ke Pangkuan-Nya.
Tidak terasa waktu istirahat SMA Demantara telah tiba. Waktu yang ditunggu semua murid akhirnya tiba setelah berjam-jam mengikuti pelajaran yang sering membuat kantuk.
"Tang, isi perut yuk," ajak Dika tapi tidak dihiraukan oleh Bintang.
Dika menyenggol lengan Bintang membuyarkan lamunannya tentang Raya. "Apa sih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Agaraya [END]
Teen Fiction"𝙺𝚒𝚝𝚊 𝚊𝚍𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚜𝚎𝚙𝚊𝚜𝚊𝚗𝚐 𝚒𝚗𝚜𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚞𝚔𝚒𝚛 𝚕𝚞𝚔𝚊 𝚍𝚒 𝚊𝚝𝚊𝚜 𝚍𝚞𝚔𝚊." ㅡ𝙰𝚐𝚊𝚜𝚊 𝙷𝚊𝚛𝚢𝚖𝚞𝚛𝚝𝚒ㅡ Aga dan Raya tidak salah hanya ingin saling menjaga justru berujung kesalahfahaman karena yang salah adala...