3.1

521 47 3
                                    

Jisung, Seungmin dan Felix sedang sibuk dikamar Seungmin. Mereka sepakat untuk mendandani Felix sebagai hukuman karena dia sudah kalah saat bermain bersama keduanya.

" Hahaha... Gua ga tau Lix kalau lu bisa cantik begini." Ledek Seungmin. Jisung dan Seungmin tertawa puas.

" Abis ini lu kita arak keliling komplek ya Lix."

" Ihh... Lu berdua mah gitu!" Felix cemberut. Dia kesal dengan perilaku kedua temannya tapi dia tidak bisa melawan karena ini sudah perjanjian keramat dari awal.

Seungmin dan Jisung mendampingi Felix keluar kamar, disana ada Jae dan Wonpil yang sedang santai minum teh.

" Lah Njir! Felix?!" Wonpil terkejut begitu juga Jae.

" Kalian nih ada aja kelakuannya ampun!" Jae menepok jidat.

" Kenapa sih bang? Kan bagus, Felix jadi cantik gini." Jisung senang.

" Cantik sih, tapi kaga sinkron ma suara kang mas nya," Jae tertawa.

" Udah ah!" Felix berniat kembali masuk kekamar tapi Jisung dan Seungmin dengan cepat menahannya.

" Perjanjian adalah perjanjian! Lu harus keluar rumah, ingetkan?" Seungmin bersemangat.

" Iya dah...." Felix pasrah.

Felix berjalan perlahan menuju teras kediaman dua Kim. Felix pun mulai bernyanyi membuat kukang di samping rumah dan anak sultan di sebrang sana melirik kearahnya.

" Buset dah bule?" Mata Minho terbelalak.

" Felix? Lu bae?" Changbin pun menghampiri. Seungmin dan Jisung yang bersembunyi di dalam tertawa puas.

" Otak lu udah geser? Ngapain dandan begini? Mau mangkal?" Minho tertawa. Wajah Felix berubah merah padam.

" Diem lu!" Changbin menoyor Minho.

" AAKH! Umin! Jisung! Udahan ah! Malu!" Keluh Felix sambil menutup wajahnya.

Jisung dan Seungmin yang tak tega pun segera keluar dan menghampiri Felix.

" Iya Lix, udah.. sorry ya, tapi kan lu yang ngasih ide duluan!" Jisung menepuk bahu Felix.

" Ayo Lix, gua bantu lu apus make up nya."

Entah apa yang merasuki Minho, dia menarik tangan Felix yang hendak masuk bersama Seungmin.

" Cantik! Jangan di hapus dulu!" Mendengar perkataan Minho, Seungmin melotot kearah sang kukang.

" Njir! Ada yang minta di mutilasi nih!" Jisung dengan sigap menarik Seungmin menjauh.

" Sabar, Min. Tahan..." Jisung mengipasi temannya yang panas.

Mereka berempat duduk bersama di meja makan rumah dua Kim. Seungmin seperti biasa membuatkan es kopi manis favorit Minho.

" Nih!" Seungmin meletakan gelasnya kencang.

" NJIR! Yang ikhlas dong guk!" Keluh Minho saat fokusnya pada Felix terganggu oleh suara gelas itu.

" Bae-bae tuh mata tar copot!" Changbin ikut memanas.

" Bang Abin, besok jadikan anterin gua belanja bahan kue?" Felix mencoba mencairkan suasana.

" Yah, abang lupa... Abang ada janji sama si Haje. Mau ngitung bintang."

" Kan nganterin beli bahan kuenya pagi, mana ada bintang?" Felix polos.

" Udah Lix kalau babi ga mau biar gua yang anter." Sahut Minho.

" Apa lu bilang?" Sela Seungmin.

" Kenapa?"

" Lu kan udah janji mau nganterin gua makan lontong sayur! Jangan pura-pura lupa lu!" Seungmin sewot.

" Elah ketimbang jalan ke lapangan komplek apa susahnya sih guk!"

" Jadi lu nyuruh gua jalan?"

" Iya!"

" Beneran?!"

" Iya! Budeg ya lu?!"

" Pulang lu!" Seungmin menarik Minho kasar.

" Njir apaan sih! Gua masih mau disini!"

" Pulang! Gua males liat muka lu!"

" Gua juga males liat muka lu!"

" Ya udah pulang sono!"

" Ini gua juga mau pulang! Rese banget jadi guguk!"

" Bodo amat!"

Minho meninggalkan ruangan dengan wajah kesal. Seungmin pun membanting pintu kamarnya dan mengurung diri di sana. Jisung hanya bisa menggelengkan kepala meliat kelakuan dua mahluk itu.

_____

Pagi hari Seungmin bersiap menyiram tanaman di teras. Tak lama Minho pun keluar rumahnya sambil meregangkan otot badannya. Seungmin melirik dan tersenyum tipis.

Felix keluar dari rumahnya, dia celingukan kerumah sebelah yang masih tertutup rapat.

" Woy bule! Jadi mau belanja?" Teriak Minho.

" Iya bang, tapi kayak nya bang Abin belum bangun?"

" Ya udah yuk gua anter!"

" Njir beneran ngajak perang!" Seungmin membanting selang yang di genggamnya dan menghampiri tembok tetangganya.

" Maksud lu apa?!" Seungmin menghampiri Minho dengan emosi.

" Apa sih lu? Gua ga ngomong sama lu!" Sahut Minho.

" Lu kan udah duluan janji sama gua!"

" Lu ga kasian apa sama bule? Lu kan tau mini market lebih jauh dari lapangan komplek!"

" Sejak kapan lu peduli sama Felix?"

" Gua mah emang perhatian orangnya."

" Ya udah anterin aja tuh si Felix sama lu! Gua bisa sendirian!"

" Bagus!" Minho pun menghampiri Felix tanpa rasa bersalah.

" Bang ga usah, gua naik gocek aja." Felix tak enak hati pada Seungmin.

" Udah naik aja. Si guguk mah udah biasa galak begitu, tar juga bae sendiri!"

" Beneran?"

" Iya!"

Dengan berat hati Felix pun naik kemotor Minho dan mereka pun pergi bersama. Sementara itu Seungmin cemberut melihat kukangnya pergi bersama orang lain.

Kyuji_25

Terimakasih untuk yang sudah mampir, vote dan komen.

Author udah ganti kepala gaes 😶😂
jadi ga akan bikin kalian bingung lagi dengan alurnya. ✌️

Semoga kalian suka dengan cerita yang ini

Sekian dan terimagaji✌️

Sekian dan terimagaji✌️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[ BL ] TSUNDERE (Mini Seri)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang