[ BL ] TSUNDERE (Mini Seri)

3.2

Hari ini Minho memarkir motornya di kampus seperti biasa tapi pandangan Hyunjin lah yang justru tak biasa padanya.

" Bang! Tumbenan amat ga ada boncengan? Boncengan lu jatoh di jalan apa gimana?" Hyunjin celingukan karena biasanya Minho membonceng Seungmin pergi kekampus.

" Males gua! Dia lagi galak, di kasih pertamax kali sama abangnya ngegas mulu!" Keluh Minho.

" Lu nya kali bang, ada salah."

" Dih, mohon maaf orang ganteng mah ga pernah salah."

" Sakarepmu wes!" Hyunjin kesal.

" Apatuh artinya?"

" Terserah!" Hyunjin berjalan masuk.

" Je! Tunggu!" Minho lari menyusulnya.

Hari ini teman sekelas Seungmin mengadakan makan-makan di kampus. Dia membawa kan ketring khusus untuk teman-teman satu angkatannya. Semua orang makan dengan lahap.

" Kok, ada yang aneh ya?" Seungmin merasakan sekujur tubuhnya memanas.

" Lu kenapa Min?" Jisung memperhatikan sahabatnya itu. Wajah Seungmin berubah memerah.

" Min? Lu ga apa-apa?"

" Gatel Ji!" Seungmin menggaruk tubuhnya.

" Eh ini makanan kaga kadaluarsa kan?" Tanya Jisung pada yang punya acara.

" Kaga, cuma itu sayur pake extra kerang biar makin gurih!"

" KERANG!! pantesan! Ji gua ke klinik bentar ya!" Seungmin buru-buru bangkit.

" Min gua ikut!" Jisung menyusul.

Seungmin sudah di tangani tapi alerginya tak kunjung membaik disana.

" Min mending lu pulang aja deh! Minta abang lu anter ke dokter yang biasa. Obat disini kayaknya ga mempan tuh!" Nasehat Jisung.

" Abang gua lagi cuti pulang kampung Ji, gua sendirian di rumah."

" Lah terus gimana? Mau gua yang anter? Tapi lu tunggu sini dulu ya, gua pinjem motor Haje dulu."

" Ga usah Ji, ngerepotin lu. Gua telpon kukang aja!" Seungmin mengeluarkan ponselnya.

Percobaan pertama Minho mereject panggilan Seungmin, kedua, ketiga masih sama saja, Minho terus menolak panggilan Seungmin.

" Njir! Keterlaluan emang! Biar gua basmi tuh orang!" Jisung emosi.

" Udah Ji, biarin aja! Gua pesen gocek aja."

" Beneran nih?"

" Iya.. udah lu balik sana kekelas! Makasih ya."

" Iya, lu hati-hati. Jangan lupa berobat!" Seungmin hanya membalas Jisung dengan anggukan.

____

Sore hari keadaan komplek terlihat sangat hening dan damai. Minho ynag baru tiba, melirik rumah tetangganya yang seperti tak ada kehidupan.

" Kemana si guguk? Apa dia belum pulang?" Gumam Minho.

Dia mengecek ponselnya dan menghubungi Seungmin.

.
.
.
.

[📞🐰] " Lu belum pulang? Mangkal dimana?"

[📞🐶] " Ga usah nelpon kalau cuma mau ngajak berantem"

[📞🐰] " Gua kan cuma nanya!

Tuuttt .....
.
.
.
.

" Njir! Dimatiin! Ga ada akhlak emang! Terserah lu aja, gua ga peduli!" Minho masuk kerumahnya.

Tak berapa lama ponsel Minho berbunyi, panggilan dari Seungmin masuk disana.

" Tadi sewot, sekarang dia yang nelpon! Mau lu apa sih guk?" Minho yang masih kesal memilih kembali mereject panggilan Seungmin.

.
.
.
.

[🐶] " kukang jawab elah!"

.
.
.
.

Seungmin mengirim chat pada Minho.

.
.
.
.

[📞🐰] " APA?!"

[📞🐶] " Anterin berobat! Gua muntah-muntah mulu dari tadi..."

[📞🐰] " Njir lu hamidun anak siapa guk?"

[📞🐶] " Si bangke! Udah buruan!"

[📞🐰] " Iya bawel!"

.
.
.
.
.

Minho menarik jaketnya serta kunci motor yang tergeletak diatas meja. Buru-buru dia mengahampiri Seungmin yang wajahnya sudah pucat.

" Kebanyakan ngambek sih lu jadi penyakitan kan!" Ketus Minho

" Njir! Udah lah kalau ga mau mah, gua bisa sendiri!"

" Ya udah sono! Nyusahin aja!" Bentak Minho.

Mendengar perkataan Minho, Seungmin marah dan berjalan menjauh. Minho menarik tangan Seungmin.

" Elah gitu aja ngambek sih."

" Siapa yang ngambek!"

" Tuh kan lu masih aja nyolot! Jadi ga nih berobat?"

" Udah sono, gua bisa sendiri!" Seungmin bersikukuh berjalan sendirian.

Minho yang kesal mengangkat tubuh Seungmin dan mendudukan nya di atas motor.

" Ih apaan sih!"

" Kalau ga begini, ampe kang lontong jadi kang bubur juga, perang mulu ga kelar-kelar! Udah pegangan!"

Seungmin yang sudah kehabisan tenaga menurut saja, Minho menarik gas motornya.

Kyuji_25