Part 21

3.2K 421 11
                                    

"Ada apa dengan tatapanmu itu? Tidak pernah melihat orang tampan, Zhong?"

Chenle mendelik, menatap tidak percaya pada orang yang baru saja mengajaknya bicara, "Hah? Tampan? Matamu dikepala!" Chenle berucap dengan songong. Menatap nyalang orang yang kini mengacak gemas rambutnya.

"Haha, ternyata kau masih sama seperti 3 tahun yang lalu, ya?" ada rasa nyeri ketika orang itu mengungkit kenangannya dimasalalu. "bagaimana kabarmu?"

"Tentu saja tidak baik." Chenle menarik bagian bajunya yang terkena noda lalu ia pertemukan bagian kotor itu dengan air yang keluar dari kran wastafel.

"Kenapa bisa seperti itu?"

"Karena aku merindukanmu."

"HAHHAHAH! Ternyata kau masih suka bercanda."

"Aku tidak bercanda. Sama seperti tiga tahun yang lalu, aku masih menyukaimu, Jisung-ah.."

Ya, itu Jisungnya. Nama lelaki yang selama ini selalu ia rindukan dan ia rutuki dengan berbagai macam umpatan. Siapa suruh Jisung menolaknya waktu itu? Chenlekan jadi benci! Mekipun lebih banyakan rindu sih.

Tapi tetap saja! Ia merasa panas dan kesal, apa lagi setelah ia melihat foto Jisung dengan wanita lain; foto yang diberikan ayahnya sebelum Chenle pulang ke negara asalnya.

"Kau tidak merindukanku juga, Jisung-ah? Jahat sekali!" Chenle bertanya, sambil menyebikkan bibirnya karena kesal pada noda yang tidak mau menghilang dari bajunya.

Jisung berdehem untuk menghilangkan rasa gugupnya. Sebenarnya Jisung juga merindukan lelaki manis itu. Hanya saja, tidak mungkin bukan jika ia langsung bilang 'ya, aku juga merindukanmu Chenle-ya' terlebih jika ia mengingat kenangan tiga tahun kebelakang.

Saat dimana ia menolak pernyataan cinta lelaki manis itu membuatnya merasa marah pada dirinya sendiri. Meskipun niat awalnya hanya untuk menggoda Chenle tapi tetap saja, karena kesalahan bodohnya itu, Jisung malah menyakiti hati kecil lelaki manisnya.

"Kurasa nodanya tidak akan menghilang, lebih baik kau berhenti membasahi bajumu yang bisa membuatmu masuk angin."

"Lalu, apakah aku harus keluar dengan keadaan baju sekotor ini?"

Jisung menghela nafasnya kasar, "Kau benar, kalau begitu pakai saja mantelku untuk menutupi noda yang ada pada dibajumu itu." Jisung melepas mantelnya, memakaikan benda yang terbuat dari wol itu pada tubuh kecil si manis.

Pada akhirnya kedua lelaki itu keluar dari toilet tentunya secara terpisah, karena niat awal Jisung datang ke kamar mandi itu untuk membuang cairan yang ada pada kandung kemihnya.

Tapi tenang saja, sebelum keduanya berpisah pada hari itu, mereka sempatkan untuk menyimpan nomor satu sama lain. Kenapa? Tentu saja karena Chenle harus mengebalikan mantel Jisungnya.

"Eh.. Bukannya itu mantel yang tadi dipakai Jisung?"

"Chenle-ya kau tidak apa? Lalu, mantel siapa yang kau pakai ini?" Renjun bertanya.

"Aku tidak apa Ge. Jika kalian ingin makan malam, maka makan saja berdua."

"Kenapa seperti itu?" Guanlin bertanya, padahal ia sudah memesan makanan untuk ketiganya.

"Aku tidak mau terkena masuk angin hanya karena bajuku basah. Jadi, lebih baik aku kembali ke hotel, have fun."

TBC

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Rich Man『JICHEN』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang