Bagian 15 : The Past

7.7K 529 14
                                    

Sebelum baca, ayo vote duluu!
Happy Reading  all !!

.
.
.

NARA  yang baru saja keluar dari bilik toilet, menyeringitkan dahi nya ketika melihat 3 orang siswi berada di depan nya. Sepertinya mereka kakak kelas.

"Maaf kak, permisi," ujar Nara sopan. Bukan nya menyingkir, salah satu dari mereka malah melangkah maju. "Lo Queenara kan ?" Nara mengangguk menanggapi.

"Gue Sonya Adelyn." ujar Nya sembari mengulurkan tangan nya. Dengan kikuk, Nara membalas jabatan tangan Sonya. Hanya sebentar, karena Sonya yang langsung melepaskan nya. 

"Gue tau lo pasti udah denger tentang gue kan?" Sonya menjeda ucapan nya, "Dan, gue denger lo lagi deket sama Saga, right?"

Nara mencengkram rok seragam nya. Bingung menjawab apa. Dan, Nara pun hanya mengangguk menanggapi nya. Badan nya sedikit gemetar, ingatan nya kembali saat bayang bayang Gisel membully nya.

"Jauhin Saga dan temen temen nya."

Kepala Nara mendongak ketika mendengar ucapan Sonya. "M-maksud nya kak?"

Sonya menatap Nara datar. "Jauhin Saga dan temen temen nya. Apa ucapan gue kurang jelas?"

"Kenapa kak?"

Sonya tertawa sinis. "Jauhin mereka kalo lo mau aman sekolah disini."

Kemudian, ketiga orang itu pergi meninggalkan toilet membuat Nara menghela nafas lega. Dia memegang dada nya yang terasa sesak. Nara mengantur nafas nya agar kembali stabil. Ia mengalami panic attack.

"Gapapa Ra, gapapa." Monolog Nara berusaha menenangkan dirinya sendiri.

Perbuatan Gisel dulu memang meninggalkan trauma yang cukup besar. Dahulu, tidak di lingkungan rumah maupun sekolah, semua orang selalu mengolok ngolok nya. Bahkan Nara sempat berpikiran mengakhiri hidupnya. Nara yang dahulu, selalu tertekan dengan omongan omongan pedas orang orang. Walaupun berusaha tidak peduli, Ia malah mendapat bullying secara fisik. Dari kecil, Nara belum pernah mendapat arti dari kebahagiaan yang sesungguhnya.

...

"Lo lama banget ketoilet nya. Gak ada apa apa kan Ra?"

Nara tersenyum tipis. Lalu menjawab pertanyaan Shila. "Gapapa kok Shil. Melilit tadi, ehehe.."

Shila menganggukan kepalanya percaya. "Syukur lah kalo gapapa." Sahutnya. Nara pun tersenyum mendengar ucapan Shila. Ia sangat bersyukur mendapat teman yang tulus.

"Oiya. Ini kok gak ada guru nya?" Tanya Nara heran.

Shila menyandarkan punggung nya pada kursi, lalu menjawab, "Jamkos Ra. Tadi Pak Austin pulang duluan ada urusan mendadak katanya." jawab Shila.

"Terus dikasih tugas lagi gak ?"

Shila menggelengkan kepalanya. "Engga. Cuma dikasih tugas yang tadi doang kok. Tapi gue mau kerjain dirumah aja. Tanggung, udah mau pulang soalnya, ehehe."

Kebetulan saat Shila menyelesaikan ucapan nya, bel pulang sekolah berbunyi. "Tuhkan pas banget udah bunyi." ujar nya sembari membereskan barang barang nya. "Hari ini jadwal eskul gue. Gue duluan ya Ra."

Nara menyunggingkan senyum nya. "Iya shil. Dadah!" Nara melambaikan tangan nya, bagitupula shila sembari berjalan keluar kelas.

Setelah memasukan barang barangnya ketas. Nara pun melangkahkan kaki nya keluar dari kelas. Hari ini, ia pulang bersama dengan Saga.

Saat di lobby, Nara tidak sengaja menabrak seseorang hingga membuat nya terjatuh. Dia meringis merasakan bokong nya yang terasa sakit.

"Kalo jalan, jangan ngelamun."

Queenara (Posesif Brother)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang