26. VIRULEN

128 15 7
                                    

(26. Kisah gadis malang)

Pintu ruang kepala sekolah terbuka mereka semua yang berkumpul di sana karena kepo dengan kasus Guntur dan Gauri apakah itu benar. Jika benar sungguh mereka tidak menyangka kalau Guntur melakukan hal serendahan itu.

Mereka memberikan jalan untuk ayahnya Gauri yang berada di ambang pintu. Jelas dari ekspresi wajahnya  sudah terjadi sesuatu sampai raut wajahnya ayah Gauri memerah dan mengerikan seperti orang yang sehabis marah.

Lalu setelah itu ada Guntur yang muncul dengan wajah yang babak belur.

"Guntur!" panggil Clarin ia berusaha menyelinap orang-orang yang menghalangi jalan untuk berada lebih dekat dengan cowok itu.

"Berita itu semua bohong kan? Lo gak mungkin ngelakuin hal itu," Clarin berusaha tetap tenang agar tangisannya tidak pecah di hadapan Guntur.

Lidah Guntur kelu, ia tidak tahu harus menjawab apa. Semua sorot mata mengarah pada nya, itu berarti satu sekolahan sudah tahu tentang kasus Guntur.

Dari raut wajahnya Clarin sudah bisa menilai, ia mengusap air matanya yang terus-menerus berjatuhan. "Oke kalau lo gak mau jawab. Gue percaya lo gak mungkin ngelakuin hal semenjijikan itu,"

Guntur tertegun mendengarnya Clarin yang sangat mempercayainya akan sangat merasa bersalah, mungkin sebentar lagi Clarin akan terluka karena dirinya.

"Oh jadi lo yang malu-maluin sekolah?!"

Gauri meneguk ludahnya kasar ketika para senior di sekolahnya mulai mengerumuni dirinya dengan tatapan horor.

"Bisa-bisanya lo sekolah di Cakrawala untuk membuat satu sekolahan merasa malu!"

"Apa lo di sekolahin sama kedua orang tua lo untuk jadi jalang?!"

"Punya malu gak?!"

Tangan senior itu tertahan di langit-langit ketika ia siap melayangkan tamparan untuk Gauri. Guntur mencengkeram kuat kakak kelas cewek itu dengan sangat kuat detik berikutnya Guntur menghempas keras lengannya.

"Jangan sekali-kali tangan lo menyentuh Gauri," ucap Guntur penuh penekanan.

Gauri yang ada di belakang Guntur menundukkan kepala sembari mulai terisak kecil, cowok itu melepaskan jaket yang melekat di tubuhnya lalu memakaikan pada Gauri.

"Guntur," lirih Clarin dengan suara kecil nyaris tak terdengar.

"Gue minta maaf kalau gue ngecewaain lo semua," ujar Guntur sambil mengigit bibir bawah bagian dalamnya bola matanya menatap manik Clarin yang mulai tergenangi cairan bening di sana.

"Gue minta maaf kalau gue ngecewaain lo semua," ujar Guntur sambil mengigit bibir bawah bagian dalamnya bola matanya menatap manik Clarin yang mulai tergenangi cairan bening di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lukisan yang Clarin ingin tunjukan pada Guntur terjatuh ke lantai, hatinya sangat terkoyak-koyak sampai tak terbentuk. Apakah yang Guntur katakan itu sama dengan hal negatif yang ada di pikirannya? Apakah berita itu benar?

VIRULEN (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang