"Menikahlah dengaku, Hinata."
Kalimat itu sukses membuat mata bulan Hinata membulat sempurna, benaknya berpikir mungkin pria dihadapannya ini sudah salah minum obat sampai pernyataan seperti itu terlontar dari mulutnya.
"Kau gila," balas Hinata menatap nanar pria yang kini beralih duduk di depannya. Mereka sedang berada di sebuah cafe awalnya Sasuke pria yang sudah mengajak Hinata menikah itu membuat janji pertemuan katanya ingin bicara hal penting sekaligus bertemu sahabat lama. Dan hal gila seperti sekarang yang justru terjadi.
"Kau tau aku tidak suka penolakan," ucap Sasuke berdecak seakan jengah. Jujur Hinata melihat Sasuke saat ini sangat kacau rambut berantakan, bawah mata yang menghitam, wajah lesu dengan pandangan mata teduh meskipun begitu ketampanannya seakan tidak berkurang sedikit pun. Ya, keindahan mutlak dari seorang Uchiha Sasuke.
"Kau ini kenapa? Baru datang sudah mengajak menikah," tanya Hinata memangku dagu dengan tangannya sudah siap mendengarkan keluhan Sasuke. Hal seperti ini sudah biasa, kedekatan antara mereka dimulai sejak akhir semester kelas 12. Awalnya Hinata yang tidak punya siapa siapa untuk bercerita bertemu Sasuke di rooftop yang sedang merokok, mulai dari situ lah 2 orang penyendiri ini mulai dekat. Walaupun begitu selama ini tidak ada yang tau tentang seberapa dekat hubungan mereka berdua, mereka pandai menyembunyikan diri bahkan menyembunyikan ekspresi serta perasaan. Begitu pun Hinata, dia melewati batas dengan menaruh cinta pada Sasuke. Untuk saat ini bukannya Hinata tidak senang, hanya saja ucapan Sasuke tidak tulus dan dia sadar bahwa cinta Sasuke bukan untuknya. Sudah 5 tahun mereka dekat, namun Sasuke bahkan tidak pernah bercerita tentang wanita lain sekalipun kepada Hinata pria itu hanya suka bercerita tentang keluarganya terutama Uchiha Itachi.
"Aku muak dengan keluarga ku, Hinata," balas Sasuke menenggelamkan wajahnya pada lipatan tangannya di atas meja. Sasuke nyaman bersama Hinata, bukan cinta Sasuke hanya nyaman menurutnya hanya Hinata yang mampu membaca bagaimana dirinya sekuat apapun Sasuke menyembunyikannya.
"Jadi ini masih seputar kau yang katanya impoten?" tanya Hinata dan mendapat anggukan pelan dari Sasuke.
"Lalu kenapa mengajakku menikah?" tanya Hinata lagi.
Sasuke mengangkat kepala, menatap Hinata beberapa saat lalu membuang napas lelah, "mereka mau menjodohkan ku, aku tidak mau."
"Jadi kau menjadikan ku kambing hitam?" tanya Hinata tak percaya.
"Kita buat pernikahan kontrak, aku tidak suka padamu ingat aku tidak akan menyentuh mu jika kau tak minta setelah kita menikah, lalu aku ini Uchiha kau tidak akan hidup susah bantulah aku Hinata aku tidak mau menikah dengan seseorang yang sahabatku cintai. Aku bahkan tidak suka padanya, menjijikkan mending denganmu saja," jawab Sasuke panjang lebar tanpa jeda. Sasuke yang tidak pernah berbicara tentang wanita membuat orang tuanya curiga kalau Sasuke impoten atau suka sesama jenis maka dari itu Fugaku dan Mikoto memilih untuk menikahkan Sasuke saja setidaknya kekhawatiran mereka terhadap Sasuke berkurang dengan hamilnya istrinya nanti.
"Kau gila? Apa kau pikir aku mau? Pernikahan itu ikatan yang sakral Sasuke," balas Hinata menatap serius Sasuke.
Sasuke tau itu dia juga tidak mau menikah secepat ini umurnya baru 23 tahun, masih termasuk muda. Terlebih ketika perempuan yang dijodohkan dengannya adalah perempuan yang menjadi dambaan sahabat karibnya. Sasuke tidak mau merusak sebuah persahabatan yang sudah terjalin lama hanya karna seorang perempuan. Maka dari itu dia berpikir Hinata, satu satunya perempuan yang dekat dengannya tanpa ada yang tau untuk membuat sebuah kontrak pernikahan untuk meloloskan Sasuke dari belenggu perjodohan ini.
"Bantulah aku, Hinata. Aku janji tidak akan menyentuhmu, tapi kalo tidak tahan juga jangan salahkan aku," ucap Sasuke.
Hinata terbelalak kaget, mendadak dia menampar pelan wajah Sasuke. "Gila!"
"Aku tetap laki laki Hinata, aku tidak impoten, tolong lah aku," kata Sasuke memelas.
"Ok, bagaimana kontraknya?"
"Nah, kita akan menikah setelah 1 tahun kita bercerai. Kau bebas melakukan apapun dirumah, aku akan tetap memberimu uang bulanan, setiap ada acara atau didepan keluarga ku kita harus menjadi pasturi romantis berpura pura bahwa kita berdua benar benar saling mencintai. 1 tahun saja setelah itu kau bebas dan aku tidak akan menyentuhmu jika kau tidak minta," terang Sasuke. Hinata mengangguk mulai berpikir.
"Aku terima tapi biarkan aku bertindak layaknya istri sungguhan selama 1 tahun begitu juga kau, kau harus jadi suami sungguhan kita memang berpura pura tapi aku tetap mau kau melakukannya karna kita sudah berjanji dihadapan Tuhan, kau harus ikut apa kataku semuanya tidak boleh membantah!" jawab Hinata tegas. Meskipun kontrak biarlah Hinata bahagia menjalani 1 tahun pernikahan palsu dengan pria yang dia cintai sejak awal dekat dahulu. Pembawaan Sasuke yang tenang dan mampu menasehatinya tanpa berkata kasar berhasil membuat Hinata menaruh hati pada pria dingin itu.
"Baik, aku lakukan, lusa aku pertemukan kau dengan keluargaku," jawab Sasuke mutlak.
"LUSA?!" teriak Hinata terkejut, secepat ini? Tuhan, bantulah Hinata.