BAB 11

8 2 1
                                    

"HUFTT... SEMANGAT!!! MULAI SEKARANG LO HARUS BANYAK BANYAK BERSABAR!!!"

***

Siang ini Nara dan Raven sudah siap untuk berbelanja. Mereka ke supermarket yang berada di dalam mall. Kata Nara sih sekalian mau beli skincare dll.

"Mau ke mana dulu?" Tanya Nara pada Raven.

"Ck, kan lo yang mau belanja ngapain nanya gue" Sambil mengangkat satu alisnya.

Nara berjalan ke arah supermarket, ia memutuskan untuk belanja terlebih dahulu. Saat hendak menjalankan Trolinya, Raven lebih dahulu merebutnya. "Biar gue aja"

Nara tersenyum lalu berjalan mendahului Raven. Mereka memulai dari mengambil beberapa sabun dan peralatan mandi lainnya, lalu sayur dan
Beberapa obat obatan cadangan.

Saat hendak kelorong jajanan, Nara mengurungkan niatnya.

"Udah yuk" Raven yang peka pun, tangan Nara lebih dahulu ditahan oleh Raven.

"Beli aja kalo lo mau"

"Engga gausah"

Namun Raven tetap berjalan ke lorong jajanan.

"Jangan ven gue lagi diet" Bohong Nara.

"Gaada diet dietan, ambil!" Menegaskan, ia tau sebenarnya nara mau tapi tak enak oleh Raven.

"Gue suami lo, ambil!"

Nara mengalah akhirnya dia mengambil beberapa jajanan yang ada disana.

Dikasur nara tidak bingung membayar, dia mempunyai uang, tetapi bagaimana kalo uangnya habis?

" Totalnya X.XXX.XXX bu"

"Oh iya, sebentar mbak" Nara mencari dompetnya, baru saja mau mengeluarkan dompet dari tasnya, Raven lebih dahulu memberkan kartunya pada penjaga kasir itu.

"Eh gue aja"

Raven menatapnya datar lalu kembali memasukan pin atmnya.


Raven ke mobil untuk menaruh belanjaannya, sedangkan Nara sekarang sedang memutari mall itu. Saat sedang asik. Melihat lihat handphone Nara berdering.

"Lo dimana?"
"Restoran XX"

Tut tut tut....

Memang kalau mau jadi istri Raven harus punya kesabaran tingkat tinggi menghadapinya.

Setelah mereka selesai makan dan membeli barang barang yang mungkin di butuhkan, mereka pun memutuskan untuk pulang ke rumah. Karena memang  sudah sore juga.

***

Di mobil handphone Raven berdering disitu tertera nama "Meisya" Raven melirik ke arah Nara lalu mengangkat teleponnya.

"Halo kenapa mei?"
"Sayanggg kamu bisa ke club XX gaa??"
"Kamu ngapain di sana?!"
"Tadi aku di ajak sama Naura, trus sekarang dia gatau di mana, aku takut banget tolong kesini sekarang"
(Naura sehabat meisya)

"Iya aku kesana sekarang sabar ya ini aku lagi di jalan"
"Iya sayang cepettt aku takut banget"

Tut tut tutt.....

Raven meminggirkan mobilnya, meraka memang sudah tidak terlalu jauh dari komplek rumah.

"Kenapa ven?" Tanya Nara.

"Lo bisa turun disini? , gue mau jemput meisya" Memburu burukan omongannya. Karena melihat Raven yang terlihat panik Nara pun mengambil tas dan handphonenya. Dia berkata "yaudah hati hati" Lalu turun dari mobil Raven.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NARAVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang