~ 13 ~

1.6K 127 12
                                    

Selamat membaca

Resepsi pernikahan Eva dan Arsa dipenuhi oleh bintang. Dari politik, selebriti hingga para pejabat. Pesta yang sangat mewah dan meriah. Arsa dan Eva terus menerus memasang senyum dan menerima ucapan selamat di sepanjang acara sambil menikmati hidangan dan berbagai hiburan yang ditampilkan.

"Maukah kamu berdansa denganku Ev?" tanya Arsa pada Eva. Arsa mengulurkan tangannya.

"Ok." Eva tersenyum dan menyambut tangan Arsa.

Eva dan Arsa mulai berdansa. Alunan lagu romantis mengalir dan menghipnotis semua yang ada untuk ikut berdansa. Arsa mendekap pinggang Eva, sedangkan Eva meletakkan tangannya di bahu Arsa.

"Kamu lelah?"

"Mungkin. Tapi kita harus disini sampai selesai kan?"

"Aku akan menggendongmu kalo kamu lelah." Arsa tersenyum, membuat Eva juga ikut tersenyum.

"Aku ga mau. Aku bukan anak kecil lagi Mas." ucap Eva. Arsa tersenyum dan mengusap pipi Eva. Mereka berdua saling menatap dan tersenyum geli. Seolah teringat hal yang konyol.

"Ev. Kamu kemana saja selama ini?"

"Aku gak kemana mana mas."

"Jantungku sepertinya terbakar karena terlalu kencang berdegup. Aku ingin menciumu untuk menenangkan detak jantungku." Arsa mendekatkan wajahnya pada Eva. Ia memandang mata Eva, kemudian tatapannya turun pada bibir Eva. Arsa mulai mengecup bibir Eva kemudian melumatnya.

"Mas, kita masih ditempat pesta." bisik Eva didepan bibir Arsa.

"Haruskah kita kabur sekarang?" Arsa kembali mengecup bibir Eva.

"Aku bahkan belum berdansa dengan papa. Kita punya banyak waktu setelah pesta usai. Sabar mas." Eva tersenyum kemudian mengusap bibir Arsa. Dengan berat hati Arsa melepaskan pelukannya seiring berhentinya alunan lagu.

"Hai sweety." ucap Robin pada putrinya. Setelah menanti, akhirnya Robin bisa berdansa dengan putrinya.

"Hai pa." Eva tersenyum pada papanya.

Sementara Arsa mulai berdansa dengan mamanya.

"Mama malam ini sangat cantik." ucap Arsa.

"Akhirnya anakku menikah juga. Aku senang." ucap Valencia.

"Aku juga senang ma. Aku ternyata bisa cocok juga dengan Eva. Dia sangat luar biasa dan dia adalah ibu dari anakku." ucap Arsa sambil tersenyum.

"Sepertinya kamu mulai jatuh cinta padanya. Aku senang mendengarnya. Semoga kalian bisa langgeng."

"Makasih ma." Arsa mencium pipi mamanya saat alunan lagu berhenti.

Arsa kembali menggegam tangan Eva kemudian mereka berdiri ditengah tengah. Senyuman terus menerus menghiasi wajah mereka.

"Sebentar lagi, Eva akan melempar bunga. Bagi yang masih single silakan berkumpul dan bersiap untuk menangkap bunga." ucap seorang MC.

Eva melihat kerumunan dan matanya mencari sosok yang ingin ia berikan bunga. Eva tersenyum kemudian menoleh pada seseorang yang kini menjadi adik iparnya. Eva mengambil microphone, kemudian ia menghadap ke depan.

"I am sorry guys. Aku berikan bunga ini untuk adik iparku." Eva melempar bunga ke arah samping dimana Patrick sedang berdiri. Dengan sigap Patrick menangkap bunga. Kemudian Patrick berjalan menuju kerumunan yang kecewa.

"Wendy, bunga ini untukmu." Wendy menerima bunga dari Patrick. "Dan.. Maukah kamu menikah denganku?" Patrick berlutut kemudian mengulurkan sebuah cincin ke hadapan Wendy.

Behind Betrayal (21+) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang